TEMPO.CO, Jakarta - Akun @Triomacan2000 membantah telah menerima sejumlah uang dari pejabat PT Telekomunikasi Indonesia Persero Tbk (Telkom). Selasa lalu, seseorang yang diduga sebagai administrator akun tersebut ditangkap polisi atas dugaan pemerasan. (Baca: 5 Serangan @TrioMacan2000 yang Bikin Gerah Pejabat)
"62. Maksud kami mengungkap ini adalah utk MEMBANTAH pemberitaan media2 tertentu yg tuduh kami seolah2 memeras dan menerima suap. ITU BOHONG," cuit akun yang sudah mengganti nama pengguna dengan nama baru, yaitu @TM2000Back, Kamis dinihari, 30 Oktober 2014. (Baca: TrioMacan2000 Pernah Berkelahi dengan Staf Menteri)
Akun itu melalui rangkaian cuitannya mengklaim sudah lebih dari tiga kali difitnah memeras atau menerima suap. "Semua tak terbukti. Sebaliknya yg menuduh kami, akhirnya jadi terpidana korupsi," cuit akun itu. Namun dia tak menyebutkan siapa saja pihak yang memberikan tudingan tersebut. (Baca: @TrioMacan2000 Pernah Memeras Bos Minyak)
Dalam salah satu cuitnya, akun tersebut malah mengklaim media massa menyebarkan pemberitaan yang tak tepat. "Terutama berita terakhir nuduh memeras atau menerima suap 50 juta..ampun deh.. kami anti suap, apalagi uang suap dari koruptor. HARAM !" tutur akun itu. (Baca: Admin @TrioMacan2000 Ditangkap karena Pemerasan)
Selasa lalu, Polda Metro Jaya menangkap Edi Saputra. Edi diduga administrator akun @TrioMacan2000. Dia ditangkap atas pemerasan terhadap pejabat PT Telkom. Polisi menangkap Edi saat tengah menerima uang Rp 50 juta dari pejabat PT Telkom di sebuah kafe di Jakarta Selatan. Akun @TM2000Back tidak membantah atau membenarkan Edi adalah salah administrator di akun @TM2000Back. (Baca: Dipo Ancam Somasi TrioMacan Bila Tuding SBY)
NURIMANJAYABUANA
Baca Lainnya
Menteri Susi Jadi Headline TV Belanda
Begini Cara Susi Berantas Illegal Fishing
Susi Sempat Ragu Pimpin Rapat Gara-gara Ijazah
@TrioMacan2000 Pernah Memeras Bos Minyak
Dropout SMA, Ini Catatan Akademik Menteri Susi
Berita terkait
Kronologi OTT Bendesa Adat Bali yang Diduga Peras Investor Rp10 Miliar
6 jam lalu
Seorang Bendesa Adat Berawa di Bali berinisial KR diduga memerasa pengusaha demi memberikan rekomendasi izin investasi
Baca SelengkapnyaKPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?
1 hari lalu
Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.
Baca SelengkapnyaKejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi
2 hari lalu
Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.
Baca SelengkapnyaBerkas Kasus Firli Bahuri Mandek di Polda Metro, Penyidik Tak Kunjung Penuhi Permintaan Jaksa Penuntut Umum
6 hari lalu
Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta merasa tak ada kedala menangani kasus dugaan pemerasan oleh eks Ketua KPK Firli Bahuri.
Baca SelengkapnyaKereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kisah Komikus Jepang Sindir Indonesia Lebih Pilih Cina 6 Tahun Lalu
7 hari lalu
Jauh sebelum wacana kereta cepat Jakarta-Surabaya, ada komikus yang pernah sindir Indonesia lebih pilih Cina dari pada Jepang.
Baca SelengkapnyaIM57 Nilai Tak Ada Lagi Alasan Penyidik Polda Metro Jaya Tidak Menahan Firli Bahuri
7 hari lalu
Sebaiknya, kata IM57, persidangan SYL dan Firli Bahuri itu berjalan bersamaan sehingga masalah pemerasan ini bisa saling terkonfirmasi.
Baca SelengkapnyaNovel Baswedan Khawatir Penanganan Kasus Firli Bahuri Lambat karena Unsur Politis
10 hari lalu
Novel Baswedan mengakhatirkan proses yang lama itu akibat munculnya unsur politis dalam menangani kasus Firli Bahuri yang memeras SYL.
Baca SelengkapnyaNovel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya
10 hari lalu
Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.
Baca SelengkapnyaPM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X
11 hari lalu
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.
Baca SelengkapnyaDugaan Pemerasan oleh Jaksa KPK, Pemeriksaan LHKPN Selesai Bulan Depan
11 hari lalu
Menurut Albertina, KPK menerima laporan dari masyarakat Lampung Utara perihal dugaan gratifikasi atau suap yang dilakukan Jaksa KPK itu.
Baca Selengkapnya