TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Sutarman mengatakan akan ada unjuk rasa dari sejumlah kelompok pada hari pelantikan presiden terpilih Joko Widodo, 20 Oktober 2014. "Berdasarkan informasi intelijen ada sejumlah unjuk rasa," ujar Sutarman seusai menemui pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat, Kamis, 16 Oktober 2014.
Sutarman tidak menyebut kelompok-kelompok mana yang akan menggelar unjuk rasa itu. Begitu pun dengan agenda aksi mereka. Namun yang jelas, polisi sudah menyarankan agar kelompok itu membatalkan rencana mereka. "Tapi kalau mereka turun, itu adalah bagian yang akan dilayani," katanya. (Baca juga: TNI-Polri Minta Syukuran Jokowi Sewajarnya)
Sutarman menjelaskan polisi telah mengantisipasi potensi kerusuhan dengan menurunkan 24.815 personel gabungan TNI-Polri. Mereka disebar di sejumlah titik mulai ruang pelantikan, di area gedung, hingga akses menuju DPR/MPR. "Ada empat ring yang akan dijaga baik yang berseragam maupun yang berbaju preman," ujarnya. (Baca: Hampir 25 Ribu Polisi Amankan Pelantikan Jokowi)
Satuan Polri yang turut dalam pengamanan tersebut juga diperbantukan dari dua belas polda, seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, Yogyakarta, Jawa Timur, Lampung, Sumatera Selatan, Jambi, dan Kalimantan Selatan. Sebagian di antara mereka bertugas menutup pintu masuk aksi massa yang datang dari luar Jakarta.
Pola pengamanan juga dirancang saat presiden terpilih Joko Widodo menghadiri acara kirab yang digelar sejumlah relawan. Ribuan personel akan disiagakan di sepanjang jalan mulai Bundaran Hotel Indonesia hingga Istana Negara. "Kami akan membuat pagar betis. Dan di sekitar presiden dijaga Paspampres," katanya.
Kepala Badan Intelijen Negara Marciano Norman menjelaskan setiap potensi aksi yang digelar pada hari pelantikan telah disampaikan BIN kepada TNI dan Polri agar bisa diantisipasi. Namun, kata dia, sejauh ini tak ada indikasi aksi massa yang berpotensi memunculkan gangguan. "Kita berharap semuanya berjalan lancar," katanya.
RIKY FERDIANTO
Berita lain:
Lukman Hakim Jadi Bintang di Muktamar PPP
Menantu Hendropriyono Jadi Danpaspamres Jokowi
Manajer Lion Air Damprat Penumpang Pesawat
Berita terkait
Suap Tambang Ilegal Ismail Bolong
23 November 2022
Ismail Bolong, mantan anggota polisi Kepolisian Resor Samarinda mengaku acap menyetor miliaran uang kepada para jenderal di Jakarta.
Baca SelengkapnyaPembunuhan Brigadir J dan Peran Ferdy Sambo Dibongkar di DPR Besok, Kapolri Dipanggil
23 Agustus 2022
Bambang Wuryanto memastikan rapat Komisi III DPR dengan Kapolri, Rabu besok, berlangsung terbuka, bahas pembunuhan Brigadir J dan peran Ferdy Sambo.
Baca SelengkapnyaPakar Hukum Sebut Ferdy Sambo Bisa Dijerat Pasal Berlapis di Kasus Brigadir J
9 Agustus 2022
Peran Irjen Ferdy Sambo dalam kasus tewasnya Brigadir J diungkap oleh ajudannya Bharada E dalam Berita Acara Pemeriksaan
Baca SelengkapnyaJelang Ramadan, Kapolri Minta Kapolda Cek Stok Minyak Goreng di Pasar
26 Maret 2022
Pengawasan dan pemantauan dari kepolisian untuk memberikan kepastian kepada masyarakat bahwa stok minyak goreng curah terjamin dan harga penjualannya sesuai HET.
Baca SelengkapnyaKapolri Tinjau Stok Minyak Goreng Curah di Jawa Timur
26 Maret 2022
Kapolri menegaskan kepada pihak distributor untuk segera mendistribusikan bahan pokok tersebut untuk memenuhi kebutuhan dari masyarakat.
Baca SelengkapnyaAda yang Korupsi Dana Bansos, Kapolri : Saya Sikat
16 Juni 2020
Jangan korupsi dana bantuan sosial, Kapolri Jenderal Idham Azis bakal menindak tegas.
Baca SelengkapnyaGelar Pemilik Mobil Isi Parang Saat Pelantikan Jokowi Palsu
5 November 2019
Polisi memastikan tiga gelar akademik milik Irwannur Latubual, pria yang menghebohkan saat pelantikan Jokowi, palsu.
Baca SelengkapnyaPemilik Mobil Isi Parang Saat Pelantikan Jokowi Mengaku Keturunan Raja
5 November 2019
Tersangka pemilik mobil saat pelantikan Presiden Jokowi, Irwannur Latubual, mengatakan dua parang yang ia bawa merupakan peninggalan dari keluarganya.
Baca SelengkapnyaKomplotan Bom Ketapel Mau Lepaskan Monyet saat Pelantikan Jokowi
22 Oktober 2019
Kelompok yang ingin menggagalkan pelantikan Jokowi itu telah membeli 8 ekor monyet untuk dilepas di gedung DPR/MPR saat pelantikan berlangsung.
Baca SelengkapnyaEggi Sudjana Dibawa Polisi, Tetangga Rumah Mewahnya Protes
22 Oktober 2019
Eggi Sudjana terseret kasus upaya penggagalan pelantikan Jokowi karena masuk dalam grup WA komplotan bom ketapel dan sempat diminta menyumbang dana.
Baca Selengkapnya