Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar, berorasi didepan massa dari berbagai ormas Islam yang melakukan unjuk rasa mengecam serangan militer Israel ke Palestina di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, 11 Juli 2014. TEMPO/Prima Mulia
TEMPO.CO, Bandung - Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengusulkan lokasi seputar kilang Balongan menjadi lokasi baru pelabuhan laut internasional yang rencananya dibangun di Cilamaya, Karawang, yang terganjal pipa penyaluran hasil migas kilang Pertamina.
“Di Balongan itu masuk kapal-kapal tanker besar sehingga enggak usah mindahin apa-apa. Kenapa ngotot di Karawang? Agenda apa JICA di Karawang yang juga sebagai lumbung padi Jawa Barat?” kata Deddy di Bandung, Kamis, 9 Oktober 2014. (Baca juga: Pelabuhan Cilamaya Bakal Ganggu Produksi Pertamina)
Menurut Deddy, pilihan Cilamaya di Karawang sebagai lokasi pelabuhan laut internasional yang diproyeksikan menyangga Pelabuhan Tanjung Priok itu berdasarkan rekomendasi studi JICA (Japan International Cooperation Agency). Konsultan pemerintah Jepang itu juga yang merekomendasikan pembangunan bandara di Karawang.
Deddy mengatakan lokasi di seputaran kilang Balongan di Indramayu menjadi lokasi alternatif dengan alasan pelabuhan di sana paling siap dibandingkan dengan pelabuhan lainnya di sepanjang pantai utara Jawa Barat. “Saat ini kapal-kapal tanker yang gede-gede itu bisa masuk Balongan, apa lagi kendalanya? Kapal segede gunung saja bisa masuk ke sana, apalagi cuma kapal barang?” kata Deddy.
Deddy mengatakan lokasi pelabuhan saat ini di Cilamaya ditentang Pertamina. Sebab, keberadaan pipa migas produksi kilang Blok Offshore North West Java (ONWJ) dikelola Pertamina Hulu Energi.