Ayah Bakar Anak Kandung di Bandung

Reporter

Senin, 6 Oktober 2014 07:39 WIB

Ilustrasi kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Bandung - Rahmat 'Sarif' Syarifudin, 31 tahun, tega membakar diri dan anak kandung yang masih berusia satu tahun, Raditya, yang akhirnya meninggal di rumah sakit. Peristiwa terjadi di Kampung Sudi Mampir, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat. Ini kronologi peristiwa mengenaskan itu.

Diduga, sopir angkutan kota rute Gunung Bentang-Stasion itu kalap setelah bertengkar hebat dengan istrinya atau ibu si bayi, Isni Nurmala, 23 tahun. Asep Ramdan, kakak dari Isni, menuturkan, kasus berawal dari pertengkaran berlarut Isni dengan pelaku hingga keduanya pisah ranjang dan tinggal terpisah lebih sepekan ini.

Isni pulang ke rumah orang tuanya di Purbaya dengan membawa kedua anak mereka, Daffa, 5 tahun, dan Raditya. Sedangkan Sarif tetap tinggal di rumah orang tuanya di Kampung Sudimampir.

Pada Selasa, 30 September, jelang tengah malam, Sarif datang sambil marah ke rumah Isni di Purbaya lalu membawa Raditya ke rumahnya di Sudimampir.

Esok paginya, Rabu 1 Oktober, Sarif sempat kembali ke Purbaya untuk mengambil pakaian Radit, lalu pulang. Tapi siangnya, kata Asep, Sarif mengirim pesan pendek ke Ujang Anen, ayah Isni yang sedang berada di Tangerang, Banten. "Isi SMS-nya, 'Ini anak ambil sudah lemas, menangis terus',"kata Asep saat ditemui di rumah duka, di Kampung Purbaya, Ahad 5 Oktober 2014.
Pertengkaran hebat
<!--more>

Isni, dengan ditemani Asep dan saudara lainnya, lalu mendatangi rumah orang tua Sarif untuk menjemput Raditya. Namun ketika tiba jelang pukul 14.00, Sarif dan si bayi tak ada di tempat. Setelah dicari, ternyata bapak dan anak itu tengah di rumah salah satu tetangga. Pasangan dan anak mereka itu lalu kembali ke rumah Sarif.

Namun di rumah itu, Sarif menolak mengembalikan Raditya kepada Isni. Pasangan itu lalu bertengkar hebat di dapur rumah. "Saat itu Sarif terdengar mengancam, daripada dia kembalikan, dia lebih baik membunuh si anak,"aku Asep.

Khawatir akan keselamatan kedua pihak dan anak, Asep lalu menengok ke dapur. "Ternyata si Sarif sedang menyiramkan bensin dari botol plastik ukuran seliter ke tubuh si bayi dan tubuhnya sendiri, sambil mengancam mau membakar,"kata suami dari Ermina, kakak perempuan Isni itu.
Keluarkan korek gas
<!--more>
Saat itu juga, Isni dan Asep berusaha membujuk Sarif supaya mengembalikan si bayi dan tidak berbuat nekat. "Tiba-tiba dia keluarkan korek gas dari saku, terus dinyalakan. Langsunglah api dari korek membakar tubuh Radit dan dia (Sarif). Api berkobar membakar sekujur tubuh Radit,"tutur Asep.

Seketika, mereka yang ada di rumah berusaha menolong bapak dan anak itu. "Mungkin karena nggak kuat menahan panas, Sarif akhirnya melemparkan si bayi yang menyala, begitu saja ke lantai. Dia (Sarif) sendiri berusaha memadamkan api di tubuh sendiri. Saya dan Isni langsung memadamkan api di tubuh Radit,"kata Asep.

Isni dan Asep berusaha keras memadamkan api dengan menyiram-nyiram tubuh Raditya. Ketika api yang mulai mengecil akhirnya padam, setelah Isni langsung memeluk Raditya. Saat itu juga Radiya dilarikan ke klinik terdekat, lalu ke RS Kawaluyaan, Padalarang dan akhirnya dirujuk ke RS Hasan Sadikin, Bandung.

"Setelah dirawat di ruang ICU (perawatan intensof) RSHS, sejak Rabu malam, akhirnya Raditya meninggal di rumah sakit kemarin (Sabtu, 4 Oktober) sekitar jam 11.10 karena luka bakarnya sangat parah di sekujur tubuh. Baru tadi (Ahad, 5 Oktober) sekitar jam 10, (jasad) Radit dimakamkan di pemakaman keluarga (di Purbaya),"kata Asep.

Sementara Sarif, juga dirawat RS Hasan Sadikin. "Sampai sekarang Sarif masih dirawat di RSHS,"kata Asep.
Istri ikut luka bakar
<!--more-->
Isni, yang ikut terbakar di kedua tangan, leher, dan dagu ketika mencoba menyelamatkan Radit, mengaku tak habis pikir atas perbuatan sadis Sarif. "Yang saya heran, dia sepertinya nggak menyesal. Ada pelayat ke rumah sakit yang bilang dia (Sarif) masih penasaran sama saya. Katanya, dia masih marah, kenapa saya malah menolong anak saya dan tidak menolong dia,"kata Isni.

Kepala Polsek Padalarang Komisaris Rendra mengatakan, tim reserse kini tengah mendalami kasus bakar diri Sarif dan pembakaran Raditya. Beberapa saksi, termasuk Isni dan Asep, sudah dimintai keterangan. Botol plastik bekas minuman ringan yang sebelumnya diisi bensin oleh Sarif pun sudah diamankan.

"Sedangkan pelaku belum kami periksa karena masih kritis di rumah sakit. Kami menunggu sampai diizinkan dokter untuk memeriksa,"kata Rendra saat dihubungi. Untuk sementara, polisi menjerat Sarif dengan pasal 359 Undang-Undang Hukum Pidana.

"Dugaan sementara, pelalu melakukan kelalaian yang menyebabkan orang lain (Raditya) meninggal. Karena pelaku diduga semula hanya menakut-nakuti istrinya lalu menyalakan korek gas,"kata Rendra. Namun, kata dia, timnya juga menelisik kemungkinan modus lain perbuatan nekat Sarif.

"Apakah pelaku merencanakan terlebih dulu perbuatannya karena dia menggunakan bensin dalam botol masih akan didalami. Kejelasan baru bisa diperoleh setelah kami selesai memeriksa pelaku,"kata dia.
ERICK P. HARDI
Berita penting lain:
Jadi Mualaf, Wanita Bertato Dilamar Anggota ISIS
Rupiah Jeblok Jika Koalisi Merah Putih Juga Kuasai MPR
Investor Tunggu Sikap Politik Megawati

Berita terkait

Cerita Vanny Rosyane Korban KDRT Pejabat Kemenhub, Disekap hingga Dihantam Koper

9 hari lalu

Cerita Vanny Rosyane Korban KDRT Pejabat Kemenhub, Disekap hingga Dihantam Koper

Dalam kasus dugaan KDRT ini, Polres Metro Tangerang Kota menetapkan Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah X Merauke Asep Kosasih sebagai tersangka.

Baca Selengkapnya

Pejabat Kemenhub Asep Kosasih Tersangka Dugaan KDRT, Sudah Gugat Talak Istri

9 hari lalu

Pejabat Kemenhub Asep Kosasih Tersangka Dugaan KDRT, Sudah Gugat Talak Istri

Polres Metro Tangerang Kota resmi menetapkan Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah X Merauke, Asep Kosasih, sebagai tersangka dugaan tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) kepada istrinya, Vanny Rosyane.

Baca Selengkapnya

Permohonan Perceraian di Palembang Meningkat Usai Lebaran, Ini Kata Pengadilan Agama

11 hari lalu

Permohonan Perceraian di Palembang Meningkat Usai Lebaran, Ini Kata Pengadilan Agama

Angka permohonan perceraian di Pengadilan Agama Palembang usai Lebaran meningkat dibandingkan dengan grafik sebelumnya yang menurun saat Ramadan.

Baca Selengkapnya

Seorang Istri jadi Korban KDRT Suaminya Karena Tak Berikan Data KTP Untuk Pinjol

12 hari lalu

Seorang Istri jadi Korban KDRT Suaminya Karena Tak Berikan Data KTP Untuk Pinjol

Seorang menjadi korban KDRT karena tidak memberikan data KTP untuk pinjaman online.

Baca Selengkapnya

Kapendam Udayana Ungkap Anggota TNI yang Diduga Berselingkuh Dilaporkan 3 Kasus, Kini Ditahan di Pomdam

13 hari lalu

Kapendam Udayana Ungkap Anggota TNI yang Diduga Berselingkuh Dilaporkan 3 Kasus, Kini Ditahan di Pomdam

Kapendam IX/Udayana, Kolonel Inf Agung Udayana, mengungkapkan Lettu TNI Malik Hanro Agam dilaporkan istrinya, Anandira Puspita, ke Pomdam IX/Udayana.

Baca Selengkapnya

Anggota TNI Suami Anandira Puspita Ditahan Pomdam Udayana atas Dugaan KDRT dan Perselingkuhan

15 hari lalu

Anggota TNI Suami Anandira Puspita Ditahan Pomdam Udayana atas Dugaan KDRT dan Perselingkuhan

Letnan Satu Malik Hanro Agam disebut telah ditahan oleh Pomdam Udayana sejak Senin, 18 April 2024 atas dugaan KDRT dan perselingkuhan.

Baca Selengkapnya

Divonis 2 Tahun Penjara, Suami Dokter Qory Menangis dan Mengaku Menyesal

17 hari lalu

Divonis 2 Tahun Penjara, Suami Dokter Qory Menangis dan Mengaku Menyesal

Willy mengklaim saat melakukan KDRT yang berulang terhadap dokter Qory tidak begitu menyadari karena mengidap penyakit kejiwaan.

Baca Selengkapnya

Terbukti KDRT, Suami Dokter Qory Divonis 2 Tahun Penjara

17 hari lalu

Terbukti KDRT, Suami Dokter Qory Divonis 2 Tahun Penjara

Suami dokter Qory itu juga mendapat hukuman tambahan berupa konseling kejiwaan.

Baca Selengkapnya

Video Viral Penangkapan Paksa Istri Anggota TNI yang Laporkan Suami Selingkuh, Polda Bali: Hoax

19 hari lalu

Video Viral Penangkapan Paksa Istri Anggota TNI yang Laporkan Suami Selingkuh, Polda Bali: Hoax

Polda Bali buka suara perihal penangkapan paksa istri anggota TNI yang mempunyai anak usia 1,5 tahun dan menyusui di sel tahanan.

Baca Selengkapnya

Siklus KDRT Berulang tapi Enggan Berpisah atau Tinggalkan Pasangan, Psikolog Sebut Alasannya

34 hari lalu

Siklus KDRT Berulang tapi Enggan Berpisah atau Tinggalkan Pasangan, Psikolog Sebut Alasannya

Psikolog mengatakan kebingungan sering menjadi salah satu karakter khas korban yang akhirnya membuat terperangkap dalam siklus KDRT.

Baca Selengkapnya