Hujan Tak Merata, Asap Tetap Tebal di Palembang

Reporter

Sabtu, 20 September 2014 09:53 WIB

Masjid Agung An-nur Pekanbaru tampak diselumti asap pekat dari sisa kebakaran hutan dan lahan sejak sepekan terakhir di Riau, 18 September 2014. TEMPO/Riyan Nofitra

TEMPO.CO, Palembang - Hujan mulai mengguyur beberapa kecamatan di Palembang dan daerah di Sumatera Selatan kemarin dan pagi hari ini. Namun hujan belum berhasil memadamkan api di hutan dan lahan gambut yang tersebar di Sumatera Selatan. Berdasarkan pengamatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang, saat ini Sumatera Selatan masih dilanda kemarau. (Baca: Wali Kota Bukittinggi Protes Asap dari Tetangga)

Agus Santosa, Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Geofisika Bandara SMB II mengatakan hujan yang sempat mengguyur Palembang tidak merata dan hanya berlangsung singkat. Sedangkan hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi baru terjadi pada awal bulan depan. "Belum ada pengaruhnya bagi hot spot kalau hujannya masih kecil-kecil seperti ini," ujar Agus Santosa, Sabtu, 20 September 2014. (Baca: Sumatera Selatan Siaga Darurat Asap 10 Hari)

Bahkan, tutur Agus Santosa, hujan dengan intensitas rendah seperti yang terjadi kemarin hanya akan mempermudah terbentuknya gumpalan asap. Dia khawatir hujan justru akan menghambat lalu lintas udara, darat, dan laut akibat terhalan asap. "Kalau hujan masif dan merata itu, itu bisa memadamkan api." (Baca: Asap di Riau Mulai Menipis, Bandara Normal)

Kepala Seksi Data dan Informasi BKMG Kelas II Kenten Indra Purna mengatakan hujan lokal yang sempat mengguyur Palembang kemarin bukan hujan buatan. Namun hujan itu belum berhasil memadamkan kebakaran hutan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumsel Yulizar Dinoto berujar, pihaknya akan meningkatkan intensitas pemadaman seiring dengan meningkatnya status kabu asap di Sumatera Selatan. Status kabut asap meningkat menjadi siaga darurat asap hingga sepuluh hari ke depan.

Menurut dia, penggunaan helikopter jenis Mi-8, Kamov, dinilai cukup efektif memadamkan api. "Kami akan menggempur pemadaman dari darat dan udara hingga ada hujan alami," tutur Yuliza Dinoto.

Pemadaman api akan disokong pula oleh tim dari BPPT dalam melakukan modifikasi cuaca. Jadi, dia meyakini, dalam waktu yang tak lama, kabut asap akibat kebakaran lahan dan hutan akan hilang dari Sumatera Selatan.

PARLIZA HENDARWAN

Berita Terpopuler
Ditawari Jadi Menteri, Sri Mulyani Tersenyum
Megawati Puji Habis Jokowi di Rakernas PDIP
Chatib Diperkirakan Bertahan dalam Kabinet Jokowi
Kata Warga Bogor Pemilik Mobil Berpelat B
NasDem: Tiga Partai Koalisi Merah Putih Merapat
Jurnalis Inggris Dipaksa Masuk Islam oleh ISIS

Berita terkait

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.

Baca Selengkapnya

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

20 Agustus 2023

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).

Baca Selengkapnya

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

8 Juni 2023

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

Menurut FlightAware, lebih dari 100 penerbangan telah ditunda di Bandara LaGuardia dan 55 telah ditunda di Bandara Newark.

Baca Selengkapnya

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

26 September 2021

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

Jaksa mendakwa perusahaan listrik Pacific Gas & Electric karena gagal menebang pohon yang jatuh ke kabel listrik dan memicu kebakaran hutan California

Baca Selengkapnya