10 Syarat Demokrat Mau Dukung Pilkada Langsung

Reporter

Editor

Budi Riza

Kamis, 18 September 2014 14:31 WIB

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (tengah) didampingi Ketua Harian Partai Demokrat, Syarief Hasan (kiri) dan Kristiani Herawati (Ani Bambang Yudhoyono) dalam acara pengumuman hasil konvensi Partai Demokrat di DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat (16/5). TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Harian Partai Demokrat Sjarifuddin Hasan menegaskan partainya mendukung pemilihan kepala daerah secara langsung oleh rakyat dengan sepuluh syarat.

Syarat-syarat ini harus dimasukkan ke dalam pasal-pasal Rancangan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah yang sedang dibahas di DPR. (Baca: Ruhut: Demokrat Dukung Pilkada Langsung)

"Ini bukan perubahan sikap, tapi penyempurnaan. Ini yang terbaik buat rakyat, demi untuk kepentingan rakyat," kata Hasan dalam acara konferensi pers di kantor DPP Demokrat di Kramat Raya, Kamis, 18 September 2014. "Rakyat sudah memiliki, menikmati asas pelaksanaan demokrasi yang telah dilakukan Demokrat selama sepuluh tahun ini." (Baca: Soal RUU Pilkada, Demokrat Jateng Tak Setuju SBY)

Sepuluh syarat itu adalah:
1. Uji publik atas integritas dan kompetensi calon gubernur, bupati, dan wali kota.
2. Efisiensi biaya penyelenggaraan pilkada mutlak dilakukan.
3. Pengaturan kampanye dan pembatasan kampanye terbuka.
4. Akuntabilitas penggunaan dana kampanye.
5. Larangan politik uang dan sewa kendaraan partai (tidak ada mahar-mahar politik).
6. Larangan melakukan fitnah dan kampanye gelap.
7. Larangan pelibatan aparat birokrasi.
8. Larangan pencopotan aparat birokrasi pasca-pilkada.
9. Penyelesaian sengketa hasil pemungutan suara.
10. Pencegahan kekerasan dan tanggung jawab calon atas kepatuhan hukum para pendukungnya.

Menurut Hasan, jika sepuluh poin ini dimasukkan, secara tegas dan diatur dalam RUU Pilkada yang nanti akan disahkan, Demokrat akan memilih pilkada secara langsung, baik gubernur, bupati, maupun wali kota.

"Harapan kami agar proses demokrasi yang sekarang sudah semakin baik, selama sepuluh tahun dengan RUU Pilkada yang akan diputuskan, akan lebih bermanfaat bagi kesejahteraan rakyat, bangsa, dan negara," ujar Hasan. (Baca: Aktivis Lingkungan Satu Suara Tolak RUU Pilkada)

Jika syarat-syarat ini dilanggar, Hasan memberi peringatan, Demokrat menginginkan calon kepala daerah langsung didiskualifikasi.

Sehubungan dengan video SBY di YouTube beberapa waktu lalu, tutur Hasan, sikap Demokrat sebagai partai penyeimbang tetap konsisten. "Untuk itu, Demokrat sangat berkeinginan pemilu yang sangat demokratis selama sepuluh tahun adalah pemilu yang benar-benar diinginkan oleh rakyat," kata Hasan. (Baca: Pilkada Serentak, Begini Gambaran Praktiknya)

RIDHO JUN PRASETYO




Baca juga:
Artidjo: Luthfi Lakukan Korupsi Politik

Malam Ini, JK Temui Jokowi Bahas Kabinet

Ini Harapan Ketua MK kepada Presiden Jokowi

ISIS Ancam Bunuh Paus Fransiskus

Pengemis Tua Simpan Rp 11 Juta di Tas Pinggang













Advertising
Advertising







Berita terkait

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

10 Agustus 2023

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

rekam jejak karier dan pendidikan Moeldoko yang selalu kalah melawan kubu AHY soal pengajuan gugatan kepengurusan Partai Demokrat

Baca Selengkapnya

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

13 April 2023

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

Agama tidak hanya hadir sebagai ritualitas pada individu, akan tetapi memiliki dampak yang jauh lebih luas

Baca Selengkapnya

Jelang Pilpres 2024, Beberapa Parpol Ini Potensial Jadi Rumah Ridwan Kamil

7 Oktober 2021

Jelang Pilpres 2024, Beberapa Parpol Ini Potensial Jadi Rumah Ridwan Kamil

Moncernya karier dan tingginya popularitas Ridwan membuat sejumlah partai mendekatinya. Berikut jejak kedekatan Ridwan Kamil dan sejumlah parpol

Baca Selengkapnya

Mengurai Kasus Dokumen Palsu JR Saragih

19 Maret 2018

Mengurai Kasus Dokumen Palsu JR Saragih

Kasus dokumen palsu yang menjerat bakal calon Gubernur Sumatera Utara Jopinus Ramli Saragih atau JR Saragih terus bergulir.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat Siapkan AHY sebagai Pemimpin Baru Setahun Lalu

12 Maret 2018

Partai Demokrat Siapkan AHY sebagai Pemimpin Baru Setahun Lalu

Pada acara puncak Rapimnas Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhono atau AHY mengajak generasi muda bergabung dengannya.

Baca Selengkapnya

AHY Berpidato, Demokrat: Kami Tawarkan AHY sebagai Pemimpin Baru

12 Maret 2018

AHY Berpidato, Demokrat: Kami Tawarkan AHY sebagai Pemimpin Baru

Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan optimistis pidato politik AHY mampu mendorong elektabilitasnya sebagai pemimpin.

Baca Selengkapnya

Pengamat: Demokrat Akan Diuntungkan Jika Bergabung dengan Jokowi

12 Maret 2018

Pengamat: Demokrat Akan Diuntungkan Jika Bergabung dengan Jokowi

Partai Demokrat menyatakan akan mengusung capres dan cawapres dalam pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Kala AHY Sampaikan Pidato Politik Tanpa Baca Naskah

12 Maret 2018

Kala AHY Sampaikan Pidato Politik Tanpa Baca Naskah

Dalam pidato politiknya, AHY menyatakan kesiapannya menjadi pemimpin muda Partai Demokrat.

Baca Selengkapnya

AHY: Partai Demokrat Tidak Bisa Jalan Sendiri, Perlu Berkoalisi

11 Maret 2018

AHY: Partai Demokrat Tidak Bisa Jalan Sendiri, Perlu Berkoalisi

AHY menutup Rapimnas Partai Demokrat dengan pidato politik. Namun AHY tidak gamblang menyebut calon presiden dan wakil presiden yang akan diusung.

Baca Selengkapnya

SBY Geram Kadernya Mangkir di Rapimnas Demokrat

11 Maret 2018

SBY Geram Kadernya Mangkir di Rapimnas Demokrat

Ketua umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY sempat geram saat diskusi di Rapimnas. SBY geram karena ada yang tak hadir.

Baca Selengkapnya