Pengibar Bintang Kejora Dituntut Lima Tahun, Massa Mengamuk

Reporter

Editor

Selasa, 10 Mei 2005 11:44 WIB

TEMPO Interaktif, Jayapura:Filep Karma dan Yusak Pakage, terdakwa kasus makar pengibaran bendera Bintang Kejora di lapangan Trikora, Abepura pada 1 Desember 2004 lalu dituntut lima tahun penjara dan denda Rp 5.000. Sidang yang digelar di Pengadilan Negeri Jayapura kelas I A diwarnai aksi unjuk rasa sekitar 50 orang massa. Mereka yang membawa aneka spanduk dan poster meminta Filep dan Yusak dibebaskan dari tuntutan. Setelah sidang, sekitar pukul 11.00 WIT, kedua terdakwa itu langsung dibawa ke LP Abepura. Melihat hal itu, massa langsung memalang pintu pengadilan dan melempari batu ke arah aparat. Akibatnya, puluhan polisi terpaksa meletupkan senjata ke udara untuk menghalau mereka. Namun, sebagian dari mereka tetap beringas. Bripda Sefianus terkena lemparna batu dikening dan dilarikan ke rumah sakit. Begitu juga beberapa korban dari kelompok massa. Hingga berita ini ditulis, situasi di Abepura masih mencekam. Toko-toko disekitar pengadilan tutup, arus lalu lintas pun di alihkan ke jalur lain. Tiga SSK dari Brimob dan Polres Jayapura disiagakan. Lita oetomo

Berita terkait

Lima dari Enam Aktivis Papua Akhirnya Bebas Hari Ini

26 Mei 2020

Lima dari Enam Aktivis Papua Akhirnya Bebas Hari Ini

Lima dari enam orang aktivis Papua yang dipenjara atas tuduhan percobaan makar akhirnya bebas hari ini, Selasa, 26 Mei 2020.

Baca Selengkapnya

Tak Jadi Jalani Asimiliasi, Aktivis Papua Tunggu Bebas Murni

15 Mei 2020

Tak Jadi Jalani Asimiliasi, Aktivis Papua Tunggu Bebas Murni

Pembebasan dengan mekanisme asimilasi terhadap lima aktivis Papua terpidana kasus makar hingga kini belum jelas.

Baca Selengkapnya

Sidang 6 Aktivis Papua, Pemilik Mobil Komando: Tak Bisa Cari Uang

13 Maret 2020

Sidang 6 Aktivis Papua, Pemilik Mobil Komando: Tak Bisa Cari Uang

Siswoyo, pemilik mobil komando yang dipakai 6 orang aktivis Papua saat berdemo di Istana Negara menceritakan keluh kesahnya saat bersaksi di PN Jaksel

Baca Selengkapnya

Pelapor Aktivis Papua Surya Anta Bersaksi di Pengadilan

3 Februari 2020

Pelapor Aktivis Papua Surya Anta Bersaksi di Pengadilan

Saksi pelapor aktivis Papua Surya Anta Cs bersaksi di pengadilan untuk enam terdakwa kasus pengibaran bendera Bintang Kejora di depan istana.

Baca Selengkapnya

Terdakwa Makar Lepas Koteka: Negara Selalu Memaksa Orang Papua...

20 Januari 2020

Terdakwa Makar Lepas Koteka: Negara Selalu Memaksa Orang Papua...

Dua terdakwa kasus makar akhirnya menanggalkan pakaian adat Papua, koteka, lantaran majelis hakim disebut enggan memulai persidangan.

Baca Selengkapnya

Terancam Bui 20 Tahun, Aktivis Papua: Aksi Demo Itu Hak Politik

20 Desember 2019

Terancam Bui 20 Tahun, Aktivis Papua: Aksi Demo Itu Hak Politik

Terdakwa salah satu aktivis Papua Paulus Suryanta Ginting, heran dengan tuduhan yang ditujukan kepadanya dan 5 terdakwa lain.

Baca Selengkapnya

Istri Aktivis Papua Beberkan Kondisi Suami di Tahanan Mengenaskan

2 Desember 2019

Istri Aktivis Papua Beberkan Kondisi Suami di Tahanan Mengenaskan

Lucia Fransisca, istri dari Surya Anta Ginting, aktivis Papua yang ditahan di Rutan Salemba, Jakarta Pusat, menuturkan soal kondisi suaminya.

Baca Selengkapnya

Pengacara 6 Aktivis Papua Duga Polisi Singgung Rasial, Detilnya?

2 Desember 2019

Pengacara 6 Aktivis Papua Duga Polisi Singgung Rasial, Detilnya?

Pengacara Tim Advokasi 6 aktivis Papua mengungkap adanya dugaan tindak diskriminatif oleh polisi saat menangkap salah satu mahasiswi.

Baca Selengkapnya

Sidang 6 Aktivis Papua, Pengacara Beberkan Fakta Penangkapan

2 Desember 2019

Sidang 6 Aktivis Papua, Pengacara Beberkan Fakta Penangkapan

Pengacara 6 aktivis Papua yang ditahan oleh Polda Metro Jaya sejak Agustus lalu membacakan permohonan praperadilan dalam persidangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Penyebab Praperadilan Pengibaran Bendera Bintang Kejora Ditunda

25 November 2019

Penyebab Praperadilan Pengibaran Bendera Bintang Kejora Ditunda

Sidang perdana gugatan praperadilan kasus pengibaran bendera Bintang Kejora enam aktivis Papua kembali ditunda hingga Senin, 2 Desember 2019.

Baca Selengkapnya