Kabut Asap Mulai Selimuti Sumatera Barat  

Reporter

Rabu, 17 September 2014 18:47 WIB

Sejumlah pekerja membersihkan sampah di objek wisata Istano Pagaruyuang yang diselimuti kabut asap, Kabupaten Tanah Datar, Sumbar (13/3). ANTARA/Muhammad Arif Pribadi

TEMPO.CO, Padang - Beberapa kabupaten/kota di Sumatera Barat mulai diselimuti kabut asap. Diduga asap berasal dari Sumatera Selatan dan Jambi.

Kepala Seksi Observasi dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Padang Budi Samiaji menyebutkan, dari gambaran satelit arah angin dari selatan barat daya menuju utara. Artinya, dari arah Sumatera Selatan menuju Sumatera Barat. "Pantauan lintasan asap dari selatan bergerak ke wilayah ini," ujarnya, Rabu, 17 September 2014.

Kata Budi, pantauan di Bukittinggi, PM10, 111 mikrogram per meter kubik. Artinya, kualitas udara sedang. Sebab, kualitas udara sehat berada di 0 hingga 50 mikrogram per meter kubik. Namun, di Bandar Internasional Minangkabau jarak pandang masih normal, yaitu 7.000 meter. "Idealnya 10 ribu meter," ujarnya. (Baca: Garuda Khawatir Efek Domino Penundaan karena Asap)

Di Kabupaten Sijunjung, kabut asap mulai menyelimuti. Kepala BPBD Sijunjung Hardiwan mengatakan jarak pandang di empat kecamatan mencapai 500 meter hingga seribu meter. "Kemungkinan kiriman dari Palembang dan Jambi," ujarnya.

Hardiwan mengaku akan melihat perkembangan hingga dua hari ke depan. Jika makin parah, pihaknya akan mengeluarkan kebijakan darurat asap. Kabut asap juga mulai selimuti Kota Bukittinggi. Yudi, warga Bukittinggi mengatakan, sejak tiga hari ini asap mulai menganggu.

Kepala BPBD Bukittinggi Asri mengatakan sejak tiga hari ini kualitas udara semakin memburuk. Kabut asap juga mulai menganggu jarak pandang. "Titik api yang bersumber dari Sumatera Selatan masih kuat. Kecenderungan asap semakin memburuk," ujarnya. (Baca: Kabut Asap, Pesawat Tak Bisa Mendarat di Jambi)

Kepala BPBD Payakumbuh Yufnani Away mengaku berdasarkan laporan dari masyarakat, kabut asap berdampak mata perih dan sesak napas. "Kualitas udara semakin memburuk," ujarnya.

Yufnani meminta warga membatasi aktivitas di luar rumah. Jika keluar, disarankan untuk menggunakan masker. "Kita akan melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk mengambil kebijakan," ujarnya.

Kepala Bidang Pengamanan Kehutanan dan Perlindungan Dinas Kehutanan Sumatara Barat Faridil Afrasy mengatakan Satelit Noah 718 mendeteksi sejak tanggal 1 hingga 16 September 2014, ada 20 titik panas di Sumatera Barat. "Kemaren hanya satu di Dharmasraya," ujarnya Rabu, 17 September 2014.

Namun, kata Faridil, kabut asap di beberapa daerah di Sumatera Barat diduga kiriman dari Sumatera Selatan. Sebab, arah angin dari selatan ke utara.

ANDRI EL FARUQI

Baca juga:
Ini Daftar Kandidat Kuat Pengisi Kabinet Jokowi
Bimbim Slank Demen Bila Ahok Marah
Jokowi Siapkan 2 Pos Menteri untuk Partai KMP
Koin Logam 5.200 SM Ditemukan di Gunung Padang
Artidjo: Luthfi Lakukan Korupsi Politik

Berita terkait

Ribuan Warga Kota Padang Terdampak Banjir

59 hari lalu

Ribuan Warga Kota Padang Terdampak Banjir

Lebih dari 8.000 warga Kota Padang, Provinsi Sumatra Barat, terdampak banjir yang terjadi sejak Kamis, 7 Maret 2024, pukul 16.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Tiga Orang Meninggal Dunia Pasca Banjir dan Longsor di Kabupaten Padang Pariaman

59 hari lalu

Tiga Orang Meninggal Dunia Pasca Banjir dan Longsor di Kabupaten Padang Pariaman

Bencana banjir dan tanah longsor akibatkan tiga korban meninggal dunia, wilayah Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat.

Baca Selengkapnya

Listrik PLN Bantu Pabrik Jagung Milik Pemprov Sumbar Tingkatkan Produksi

5 Maret 2024

Listrik PLN Bantu Pabrik Jagung Milik Pemprov Sumbar Tingkatkan Produksi

Suplai daya listrik 555 kVA mampu meningkatkan produktivitas pabrik hingga 50 ton per hari.

Baca Selengkapnya

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.

Baca Selengkapnya

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.

Baca Selengkapnya