Wartawan Dilarang Meliput Korban Penembakan Polisi
Editor
Istiqomatul Hayati
Selasa, 16 September 2014 14:14 WIB
TEMPO.CO, Bima -- Dua artis lokal yang menjadi korban penembakan polisi mabuk di acara hiburan malam orgen tunggal di Kelurahan Kodo, Kecamatan Rasanae Timur, Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, kini dirawat di Sal Bedah Rumah Sakit Umum Bima. (Baca:Polisi Mabuk Tembaki Warga, 2 Orang Luka)
Penjagaan ketat dilakukan pihak Kepolisian Resor Bima. Hingga saat berita ini diturunkan, masih belum diperoleh informasi mengenai kronologi kejadian penembakan itu. Iqo Hardiansyah dari Metro TV menuturkan ia dilarang meliput di RSUD. “Petugas tidak izinkan kami masuk,” tutur Iqo kepada Tempo, Selasa, 16 September 2014.
Seorang pria yang mengaku bernama Faris melarang wartawan mengambil gambar di ruang Sal Bedah. Seorang wartawan TVRI, Andre, nyaris saja baku hantam dengan petugas yang menjaga ruangan. ”Pria itu menantang berkelahi, bahkan sudah buka jaket,” kata Andre. “Ciri-ciri pria tersebut berbadan tinggi, rambut keriting, jaket cokelat,” katanya.
Insiden antara wartawan dan kelompok yang menjaga korban tersebut terjadi sekitar pukul 09.30 Wita. Wartawan menduga kasus penembakan oleh polisi ini ingin dihilangkan dengan jalan damai. Dua korban dirawat di RS Bima, yakni Yuli, warga Kelurahan Sarae, dan Leni Marlina dari Kelurahan Lewirato. Keduanya mengalami luka tembak di paha dan kini sedang dioperasi untuk mengeluarkan peluru.
Seorang anggota kepolisian berpangkat brigader kepala mengamuk secara membabi buta dalam sebuah acara hiburan musik di Kelurahan Kodo, Kecamatan Rasanae Timur, Nusa Tenggara Barat, Selasa dinihari, 16 September 2014. Polisi bernama Mubin itu mengeluarkan senjata api dan menembakkannya berkali-kali.
Peluru mengenai dua penyanyi, yakni Yuli, 30 tahun, dan Leni Marlina, 30 tahun. "Kedua korban menderita luka di paha," kata Sarif, saksi dalam peristiwa itu.
AKHYAR M. NUR
Berita Terpopuler
Ratusan Warga Prancis Berjihad untuk ISIS
Kapolri Didesak Ungkap Penyebab Jatuhnya MH370
Pengamat: Kabinet Jokowi Lebih Reformis dari SBY
Anggota DPRD Jakarta, Makan Uang Rakyat dan Bolos Rapat
Sore Ini, Kabinet Jokowi Diumumkan