ARf Direx Asean Regional Forum Disaster Relief Exercise (ARF- Direx) di Kec. Wori Minahasa Utara, Sulut. ANTARA Basrul Haq
TEMPO.CO, Lumajang - Badan Nasional Penanggulangan Bencana akan memasang rambu-rambu peringatan di seluruh daerah rawan bencana di Indonesia. "Akan dibuat peraturan oleh Kepala Badan," kata Kepala Seksi Pemaduan Jaringan Sistem Peringatan Direktorat Kesiapsiagaan BNPB Maryanto di Lumajang, Kamis, 11 September 2014.
Rambu-rambu peringatan itu berupa jalur evakuasi, titik kumpul, serta rambu kawasan rawan bencana di berbagai daerah yang dianggap rawan. Sebelum peraturan Kepala BNPB dibuat, tim saat ini tengah menggali informasi dari daerah rawan bencana. Salah satunya adalah informasi dari Kabupaten Lumajang terkait dengan rawan bencana gunung apinya.
"Kabupaten Lumajang diambil sebagai sampel untuk gunung apinya," ujar Maryanto. Untuk tsunami, BNPB mengambil sampel di Padang. Sedangkan Samarinda dijadikan sampel daerah rawan banjir. Di daerah-daerah tersebut bakal digali seluruh informasi. (Baca: Danrem Bengkulu Ajak Latihan Basah Hadapi Bencana)
Menurut dia, perlu ada payung hukum untuk membuat petunjuk teknis. Selain itu, informasi yang digali dari daerah dibuat terpisah atau menginduk pada rambu lalu lintas. Respons dari warga juga diperlukan oleh BNPB. Sebab, BNPB pernah memasang rambu di kawasan Gunung Sinabung yang ternyata tidak mendapat respon positif dari warga. "Warga malah tidak mau karena menurut mereka membuat harga tanahnya jatuh," katanya.