TEMPO.CO, Bogor - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyatakan menolak dan tidak sepakat dengan dikembalikannya pemilihan kepala daerah di tingkat kota dan kabupaten oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
"Untuk itu, saya akan mencoba memberikan pandangan kepada Partai Amanat Nasional (PAN) dalam pertemuan partai Kamis esok," kata dia di Bogor, Rabu, 10 September 2014.
Bima yang juga menjabat sebagai Ketua DPP PAN berpendapat bahwa rencana pengembalian pemilihan kepala daerah lewat DPRD sama saja menghilangkan nilai demokrasi dan reformasi. (Baca: PKS Ancam Pecat Kader yang Tolak Pilkada via DPRD)
"Salah satu nilai demokrasi yang didapatkan dari pilkada secara langsung, rakyat yang menentukan dalam berdemokrasi: siapa calon pemimpinnya, dapat bekerja untuk rakyat, dikawal oleh rakyat, dinilai oleh rakyat," kata dia melalui telepon.
Dia mencontohkan, saat pemilihan Wali Kota Bogor 2013, di mana pasangan Bima Arya dan Usmar Hariman didukung 19 kursi dari Demokrat, PAN, PKB, PBB, dan Gerindra. Namun demikian, di lembaga legislatif, PAN hanya memperoleh 2 kursi. "Saat saya maju, saya didukung koalisi. Tapi ketika saya bekerja tidak diintervensi oleh partai," ujarnya.
Menurut dia, kalau pilkada langsung dinilai menghabiskan banyak anggaran, hal itu bisa diatasi dengan menyelenggarakan pilkada secara serentak. Menurut Bima Arya, justru pilkada dengan cara dipilih DPRD akan membutuhkan dana lebih besar karena calon kepala daerah harus melakukan transaksional dengan legislatif.
"Berapa miliar yang harus dikeluarkan untuk melakukan transaksional dengan legilatif? Jujur, dalam pemilihan Wali Kota Bogor lalu, saya tidak terlalu banyak mengeluarkan biaya," kata dia.
Bima mengatakan hingga saat ini PAN masih dalam posisi menimbang, mencermati, dan belum menentukan sikap. Karena belum final, Arya merasa perlu memberikan pandangan, meski ia tahu PAN punya pandangan berbeda. "Saya akan hormati dan saya akan memperjuangankan pandangan saya tersebut pada pertemuan Kamis besok," katanya.
Kalaupun pandangannya ditolak oleh PAN, Arya tidak akan keluar dan mengundurkan diri dari kepemimpinanya dari PAN. "Sekali matahari, saya tetap matahari sampai akhir," ujar dia.
Bima Arya berpendapat perbedaan itu biasa, namun semuanya bisa dibicarakan untuk mencari solusinya dan tak sampai harus mengorbankan partai. Karena dirinya lahir dan besar di PAN, sekaligus pendiri partai ini. "Jadi tetap akan mempertahankan argumen namun mencari solusi agar tidak terpecah-belah," katanya.
M. SIDIK PERMANA
Terpopuler:
Jokowi Tolak Mercy, Sudi: Mau Mobil Bekas?
Gerindra: Ahok Tak Tahu Terima Kasih
RUU Pilkada, Jokowi Siap Terima Ahok Jadi Sekutu
Benda Ini Wajib Dibawa Jokowi-Iriana ke Istana
SBY Ajak Komunitas Pendukungnya Bantu Jokowi
Berita terkait
Bima Arya Ingin Kembangkan Bogor Street Festival Cap Go Meh Masuk Kalender Event Indonesia
14 Januari 2023
Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat terus mengembangkan Bogor Street Festival (BSF) Cap Go Meh (CGM) sebagai kegiatan budaya yang menampung keberagaman.
Baca SelengkapnyaLonjakan Kasus Covid-19, Bima Arya Hentikan PTM di Seluruh Sekolah
31 Januari 2022
Wali Kota Bogor Bima Arya menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen di seluruh jenjang sekolah di daerahnya.
Baca SelengkapnyaAntusiasme Warga Sambut Biskita Trans Pakuan, Kebutuhan hingga Rekreasi
5 Desember 2021
Pemkot Bogor menggratiskan koridor 6 BisKita Trans Pakuan hingga akhir tahun
Baca SelengkapnyaPAN Tawari Bima Arya Maju di Pilgub DKI, Pakar: Kader Potensial
15 November 2021
Partai Amanat Nasional (PAN) menawarkan Wali Kota Bogor Bima Arya untuk maju di Pilgub DKI atau Pilgub Jawa Barat
Baca SelengkapnyaBima Arya Mendorong Bogor Jadi Kota Ramah Penyandang Disabilitas
18 Agustus 2020
Wali Kota Bogor Bima Arya sepakat dengan rancangan peraturan daerah tentang Penyelenggaraan Perlindungan Penyandang Disabilitas dari DPRD.
Baca SelengkapnyaKisah Kekecewaan Salah Satu Peserta Bogor Half Marathon
27 Agustus 2019
Banyak yang kecewa pada penyelenggaraan Bogor Half Marathon, ini salah satu kisahnya.
Baca SelengkapnyaProgram Konversi Angkot di Bogor Jalan Terus Meski Ada Penolakan
3 November 2018
Angkot modern yang digagas pemerintah Kota Bogor sudah dioperasikan sejak Senin lalu.
Baca SelengkapnyaBikin Jam Malam di Bogor, Bima Arya Siap Bubarkan Siapapun
17 Juli 2018
Wali Kota Bogor Bima Arya mengeluarkan surat edaran tentang jam malam yang melarang nongkrong di atas 23.00WIB.
Baca SelengkapnyaSukseskan Pilkada Wali Kota Bogor, ASN Dapat Tugas Ini
27 Juni 2018
Pemerintah Kota Bogor mengimbau Aparatur Sipil Negara (ASN) agar menyukseskan pelaksanaan Pilkada Serentak 2018.
Baca SelengkapnyaIsi Masa Kampanye, Bima Arya Cari Inspirasi di Banyuwangi
26 April 2018
Kedatangan Bima Arya ke Banyuwangi juga dalam rangka kampanye mengikuti pemilihan wali kota Bogor.
Baca Selengkapnya