TEMPO.CO, Boyolali - Kementerian Agama berupaya menghindari jemaah calon haji disusupi paham Islamic State saat melaksanakan ibadah haji di Arab Saudi. “Sebelum calon haji berangkat, kami lakukan sosialisasi tentang gerakan itu. Apa itu ISIS (Islamic State of Iraq and Syria)-nama awal Islamic State, cara bertindak mereka yang sering melakukan kekerasan, dan sebagainya,” katanya saat berkunjung ke Asrama Haji Donohudan Boyolali, Jawa Tengah, Jumat, 5 September 2014.
Dia menjelaskan jemaah calon haji diberi pemahaman bahwa perilaku pendukung Islamic State tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia. “Juga tidak sesuai dengan semangat Islam yang rahmatan lil alamin,” ujarnya.
Meski, katanya, tak akan ada waktu bagi jemaah calon haji berinteraksi dengan orang yang beridiologi Islamic State. Misalnya begitu tiba di Madinah, calon haji akan menghabiskan waktu untuk melaksanakan salat jemaah arbain selama 40 waktu di Masjid Nabawi. “Mereka di Madinah selama 9 hari. Dan selama itu konsentrasi melaksanakan salat jemaah arbain sehingga aktivitasnya banyak di masjid,” katanya.
Apalagi jemaah Indonesia juga dikawal petugas keamanan yang terdiri dari TNI, Polri, bahkan Komando Pasukan Khusus. Mereka bertugas menjaga jemaah dari tindak kejahatan seperti pencopetan sampai kemungkinan dipengaruhi paham Islamic State. “Total ada 809 petugas kita di Arab Suadi, termasuk petugas pelayanan umum. Mereka ditempatkan di sektor-sektor yang rawan tindak kejahatan di Madinah dan Mekah,” ujarnya.
UKKY PRIMARTANTYO
Berita terkait
Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah
3 hari lalu
DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.
Baca Selengkapnya23.000 Visa Jemaah Haji Reguler Indonesia Sudah Terbit
12 hari lalu
Kementerian Agama sedang menyiapkan dokumen dan memproses visa jemaah haji regular Indonesia.
Baca SelengkapnyaKemenag Bentuk Tim Percepatan Pengembangan Zakat dan Wakaf
13 hari lalu
Tim ini dibentuk sebagai upaya Kemenag dalam mengoptimalkan pemanfaatan potensi besar yang terdapat dalam zakat dan wakaf.
Baca SelengkapnyaIdul Fitri 1445 H, Kapolri Singgung soal Toleransi
24 hari lalu
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengucapkan selamat Idul Fitri 1445 H. Ia menyinggung tentang toleransi.
Baca SelengkapnyaSimak Perbedaan Metode Hilal dan Hisab Penentu 1 Syawal Hari Idul Fitri atau Lebaran 2024
25 hari lalu
Menentukan 1 syawal Idul Fitri atau lebaran terdapat metode hisab dan rukyatul hilal. Apa perbedaan kedua sistem itu?
Baca SelengkapnyaSidang Isbat Menjelang Lebaran, Diadakan pada 9 April 2024 hingga Pemantauan Hilal di 120 Lokasi
26 hari lalu
Sidang isbat akan diawali dengan Seminar Pemaparan Posisi Hilal oleh Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama
Baca SelengkapnyaJemaah Masjid Aolia Gunungkidul Sudah Rayakan Idul Fitri, Begini Asal Usul Jemaah Mbah Benu
27 hari lalu
Jemaah Masjid Aolia di Panggang, Gunungkidul, Yogyakarta telah merayakan Idul Fitri. Bagaimana asal usul jemaah asuhan Mbah Benu ini?
Baca SelengkapnyaBPJPH Tegaskan Tidak akan Menunda Pelaksanaan Wajib Sertifikasi Halal
31 hari lalu
Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) menolak permintaan Menteri Teten Masduki terkait penundaan wajib sertifikasi halal.
Baca SelengkapnyaJuli 2024, Kemenag Wajibkan Calon Pengantin Ikut Bimbingan Perkawinan
35 hari lalu
Kemenag mewajibkan calon pengantin ikut bimbingan perkawinan. Jika tidak, pengantin tak bisa mencetak buku nikah.
Baca SelengkapnyaPutin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow
39 hari lalu
Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow
Baca Selengkapnya