Warga mengantre untuk mengisi BBM di salah satu SPBU di Jalur Pantura, Indramayu, Jawa Barat, 22 Agustus 2014. Sejumlah SPBU di jalur pantura mulai kehabisan stok BBM jenis Premium sehingga mengakibatkan antrian kendaraan. ANTARA/Dedhez Anggara
TEMPO.CO, Bandung - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat akan mengamankan rencana pengurangan kuota bahan bakar minyak bersubsidi di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Kepala Polda Jawa Barat Inspektur Jenderal M. Iriawan mengaku telah berkoordinasi dengan PT Pertamina untuk mengawal distribusi BBM tersebut. (Baca: Amankan SPBU, Polisi Koordinasi dengan Pertamina)
"Pengamanan (dilakukan) di SPBU-SPBU dan distribusinya di jalan saat pergerakan tangki BBM mulai kami amankan untuk mencegah gangguan," kata Iriawan di kantornya, Selasa, 26 Agustus 2014. "Bahkan di daerah Cirebon dan sekitarnya penjagaan sudah dari kemarin-kemarin."
Pengerahan personel, kata Iriawan, terutama dilakukan oleh kepolisian resor setempat. "Polda hanya menyediakan cadangan terlebih dahulu. Kalau perlu nanti kami kerahkan personel Brimob juga," ujarnya. (Baca: Di Bandung, Premium Dibatasi Rp 50 Ribu per Mobil)
Irawan mengimbau agar konsumen Premium dan solar bersabar saat mengantre. "Jangan melakukan hal-hal yang tak diinginkan, seperti perusakan, aksi-aksi anarkistis. Tentu nanti ada solusi yang terbaik dari pemerintah. Kami akan mengamankan," katanya. (Baca: Pasokan BBM Seret, 1.200 Angkutan di Pantura Dikandangkan)
Dari informasi yang dihimpun, kepolisian telah menyediakan dua personel pengamanan untuk setiap pompa bensin di Bandung. Pengamanan juga dilakukan lewat patroli keliling.
Berdasarkan pantauan Tempo siang tadi, tak semua SPBU di Kota Bandung dijaga oleh kepolisian. Penjagaan baru tampak, antara lain, di pompa bensin Jalan Rumah Sakit dan Jalan Ahmad Yani.