Mendata TKI Terkait ISIS Sia-Sia  

Reporter

Senin, 18 Agustus 2014 08:55 WIB

Anggota polisi menjaga rumah terduga teroris ISIS, Guntur alias Yitno di Dusun Kedungprawan, Desa Gendingan, Ngawi, Jatim 9 Agustus 2014. ANTARA/Siswowidodo

TEMPO.CO, Lamongan - Eks kombatan Afganistan dan Moro, Filipina Selatan, Ali Fauzi, 44 tahun, menilai langkah pemerintah mendata tenaga kerja Indonesia (TKI) di negara-negara Timur Tengah asal Lamongan hanya buang tenaga dan biaya. Pemerintah melakukan pendataan lantaran ada keikutsertaan warga Lamongan dalam gerakan Islamic State of Iraq and al-Sham (ISIS).

"Sia-sia dan buang tenaga," ujarnya kepada Tempo, Ahad, 17 Agustus 2014.

Ali Fauzi mengatakan pemerintah mesti mengetahui cara ISIS mengadakan rekrutmen, pelatihan, dan pengiriman anggota ke medan perang. Karena itu, pemerintah tak bisa langsung mengaitkan isu ISIS dengan TKI, khususnya asal Lamongan, di Timur Tengah. (Baca: Buntut ISIS, Lamongan Data TKI di Timur Tengah)

Pria asal Desa Tenggulun, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan, ini mengatakan, dalam menangani kasus ISIS, pemerintah harus mengetahui akar gerakan ini. Misalnya, perihal rekrutmen, latihan, dan tujuannya. "Jadi, sekali lagi, jangan samakan dengan TKI," kata adik terpidana Bom Bali I, Ali Ghufron dan Amrozi, tersebut.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Lamongan tengah mendata warganya yang menjadi buruh migran, terutama yang berada di kawasan Timur Tengah. Langkah ini diambil lantaran ada tujuh warga Lamongan yang diduga menjadi anggota ISIS. (Baca: Satu Lagi Video Seruan Jihad ISIS Beredar)

Apalagi setelah diketahui ada warga Indonesia asal Lamongan yang menjadi anggota ISIS dan tewas di Irak, yakni Wildan Mukhollat. Pria yang tewas karena menjadi pelaku bom bunuh diri ISIS ini rupanya tinggal di satu kecamatan dengan para terpidana Bom Bali I. Atas dasar temuan itulah lantas pemerintah Lamongan meminta data TKI asal wilayahnya kepada Kementerian Luar Negeri.

Juru bicara Pemerintah Kabupaten Lamongan, Mohammad Zamroni, mengatakan pihaknya mengajak dialog para tokoh agama, dari Majelis Ulama Indonesia, Nahdlatul Ulama, juga Muhammadiyah. "Mereka diberi pemahaman apa itu ISIS dan keberadaannya di Timur Tengah serta di Tanah Air dalam waktu dekat ini," kata Zamroni kepada Tempo, Jumat, 15 Agustus 2014. (Baca: Kapolri: RI Tolak Paham dan Kegiatan ISIS)

Pemerintah Lamongan telah menyatakan menolak ISIS. Kepala Kepolisian Resor Lamongan Ajun Komisaris Besar Polisi Solekan malah menyatakan ada kemungkinan lebih dari tujuh warga Kecamatan Solokuro yang menjadi anggota ISIS. (Lebih detail soal ISIS klik di sini)

SUJATMIKO


Berita Lainnya:







Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

8 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

27 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

28 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

36 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

37 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

39 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

39 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

39 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

40 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

40 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya