Peneliti Nilai Gerakan ISIS Terstruktur dan Masif  

Reporter

Jumat, 15 Agustus 2014 14:22 WIB

Anggota ISIS.lbcgroup.tv

TEMPO.CO, Semarang - Peneliti Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Semarang, Joko Tri Haryanto, menilai gerakan mendukung Islamic State of Iraq and al-Sham (ISIS) di Indonesia, khususnya Jawa Tengah, sudah terstruktur, sistematif, dan masif. Pendapat Joko itu didasarkan pada hasil penelitian terhadap gerakan Islam radikal, khususnya pendukung ISIS di Solo, Jawa Tengah, belum lama ini.

"Mereka sepertinya terorganisasi dengan memunculkan simbol-simbol di ranah publik bersamaan," kata Joko kepada Tempo, Jumat, 15 Agustus 2014. (Baca: Densus Tangkap Terduga Anggota ISIS di Surabaya)

Penelitian dilakukan langsung di basis gerakan Islam radikal di Solo. Pola itu dinilai sudah terstruktur karena mampu memunculkan simbol dengan kompak di wilayah publik, seperti memasang bendera dan tulisan di sejumlah sudut kota. (Baca: Denny Indrayana Bicara Jurus Penangkal ISIS)

Di sisi lain, ia menilai gerakan ISIS mampu mengembangkan sistem informasi karena bisa menayangkan ajakan mendukung serta memamerkan eksistensi mereka di dunia maya. "Ini yang sudah menjadi gerakan masif," kata Joko.

Menurut Joko, gerakan pendukung ISIS juga tersistem dalam kelompok strategis di kalangan kampus. Hal ini dibuktikan dengan keterlibatan Amir Mahmud, dosen program pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) yang baru dipecat oleh lembaganya belum lama ini. Joko menjelaskan, Amir Mahmud merupakan ketua Forum Pendukung Daulah Islamiyah yang sangat mendukung gerakan ISIS di Indonesia.

Gerakan organisasi terlarang itu, kata dia, mudah menggunakan sarana keagamaan, seperti masjid, untuk menyebarkan informasi tentang gerakannya. Hal itu dibuktikan secara langsung oleh Joko saat mengunjungi sebuah masjid di Kampung Kratonan, Solo. "Khatib salat Jumat-nya secara terbuka menyatakan dukungan ke ISIS saat mengisi khotbah Jumat," ujar Joko.

Peneliti di lembaga di bawah Kementerian Agama itu menemukan pola sosialisasi dan ajakan dukungan terhadap ISIS. Dalam halalbihalal di kalangan masyarakat Solo, Joko membuktikan hal itu dalam wawancara yang dia lakukan dengan sejumlah orang.

Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah, Tafsir, menyatakan belum mengetahui di salah satu perguruan tinggi yang dikelola organisasinya terdapat seorang pengajar yang mendukung ISIS. Menurut dia, Universitas Muhammadiyah Surakarta belum memberikan laporan ihwal adanya dosen yang mendukung ISIS. "Kalau benar ada dosen yang terlibat, itu berarti oknum. Yang bersangkutan (mendukung ISIS dalam) kapasitas pribadi, bukan sebagai anggota Muhammadiyah," kata Tafsir.

EDI FAISOL







Berita Lain
Dahlan Iskan: Ignasius Jonan Cocok Jadi Dirut PLN
Jokowi: Wajar Ada Beda Pendapat Soal Hendropriyono
Ketua Gerindra Laporkan Metro TV, Detik, dan Tempo

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

8 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

27 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

28 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

36 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

37 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

39 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

39 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

39 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

40 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

40 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya