Waspadai Pencurian Paspor untuk Kepentingan ISIS  

Reporter

Selasa, 12 Agustus 2014 22:00 WIB

Ilustrasi bendera ISIS/ISIL. Wikipedia.org

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bagian Humas dan Tata Usaha Direktorat Jenderal Imigrasi Heriyanto meminta masyarakat mewaspadai pencurian paspor dalam kaitan dengan penyebaran paham Islamic State of Iraq and al-Sham (ISIS). "Bisa saja paspor yang hilang disalahgunakan untuk hal-hal semacam itu (penyebaran paham ISIS),” katanya saat ditemui Tempo di kantornya, Selasa, 12 Agustus 2014. (Baca juga: Tangkal ISIS, Gubernur Soekarwo Keluarkan Pergub)

Menurut Heriyanto, siapa pun yang kehilangan paspor harus segera melaporkan hal tersebut kepada kantor imigrasi terdekat. Dengan begitu, pihak imigrasi bisa secepatnya mengambil langkah agar paspor itu tidak disalahgunakan. (Baca juga: Satu Lagi Video Seruan Jihad ISIS Beredar)

Heriyanto mengatakan data-data paspor yang hilang bisa diubah. Paspor itu lalu bisa digunakan oleh orang-orang tertentu untuk melakukan perjalanan lintas negara guna menyebarkan paham-paham yang menyimpang. "Bisa saja data manual di dalam paspor diganti, seperti foto. Padahal orangnya berbeda," ujar Heriyanto. (Baca juga: Pengikut ISIS Diyakini Bukan Kombatan Afganistan)

Pihak imigrasi, kata Heriyanto, telah menerapkan sistem data elektronik guna mengantisipasi penyalahgunaan paspor yang hilang. Di antaranya, penggunaan chip pada paspor.

Apabila data manual yang tertera pada paspor berbeda dengan data elektronik yang tercatat di database imigrasi, pengguna paspor palsu akan terdeteksi saat masuk ke bandara. "Tapi kalau yang kehilangan paspor tidak melaporkannya, ya, kami tidak bisa melakukan pencabutan datanya," ucap Heriyanto.

Hingga saat ini, belum ada kasus pencatutan identitas paspor untuk menyebarkan paham terorisme. Tapi masyarakat tetap diimbau untuk berhati-hati.






URSULA FLORENE SONIA

Berita Terpopuler

Rini Soemarno Bicara soal Hubungan dengan Megawati
Lima Pemain MU Ditendang, Kagawa Aman
5 Hal Kontroversial tentang Syahrini
Benarkah Megawati Ikut Memilih Tim Transisi?

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

8 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

27 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

28 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

36 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

37 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

39 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

39 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

40 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

40 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

40 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya