Petugas medis Samaritan Purse membawa jenazah korban yang terjangkit virus ebola di Pusat Managemen Kasus di Foya, Liberia. Pasukan keamanan di Liberia diperintahkan untuk melaksanakan rencana yang meliputi semua pekerja pemerintah non-esensial wajib cuti 30 hari. REUTERS/Samaritan's Purse/Handout via Reuters
Menurut Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan, Tjandra Yoga Aditama, ada lima tipe virus ebola yang ditemukan di Afrika. Kelima varian virus itu sedang menjadi sorotan dunia yaitu Bundibugyo Ebolavirus (BDBV), Zaire Ebolavirus (EBOV), Reston Ebolavirus (RESTV), Sudan Ebolavirus (SUDV), dan Tai Forest Ebolavirus (TAFV). (Baca juga: Pemerintah Ingatkan Bahaya Virus Ebola)
Dari kelima spesies yang ada, tiga di antaranya BDBV, EBOV, dan SUDV merupakan jenis virus yang menyebabkan wabah Ebola di Afrika. “Ketiganya menimbulkan wabah pada manusia dan angka kematian yang tinggi,” kata Tjandra kepada Tempo, Ahad, 10 Agustus 2014. (Baca juga: WHO: Vaksin Ebola Baru Akan Siap Tahun Depan)
Sementara itu untuk virus jenis RESTV, pernah ditemukan di Filipina dan Cina. Pernah menimbulkan wabah ebola pada monyet berjenis Macaque Monkeys di Filipina, virus ini bila menular ke manusia. Meski demikian, virus ebola jenis ini tidak menimbulkan kesakitan dan kematian.
Beberapa waktu terakhir ini, Ebola termasuk sebagai masalah besar yang dihadapi beberapa negara di Afrika dan menjadi sorotan dunia. Salah satu virus mematikan bagi manusia ini kini masuk dalam kategori Public Health Emergency of International Concern (PHEIC), seperti halnya virus H1N1 dan Wild Polio Virus.