Tiga Jenis Virus Ebola Ini Amat Mematikan  

Reporter

Minggu, 10 Agustus 2014 11:19 WIB

Petugas medis Samaritan Purse membawa jenazah korban yang terjangkit virus ebola di Pusat Managemen Kasus di Foya, Liberia. Pasukan keamanan di Liberia diperintahkan untuk melaksanakan rencana yang meliputi semua pekerja pemerintah non-esensial wajib cuti 30 hari. REUTERS/Samaritan's Purse/Handout via Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Penyebaran virus ebola amat mengkhawatirkan. Sebagian besar pasien yang terpapar virus ini tak tertolong lagi. (Baca juga: Ini Cara Tangkal Penyebaran Ebola pada Jamaah Haji)

Menurut Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan, Tjandra Yoga Aditama, ada lima tipe virus ebola yang ditemukan di Afrika. Kelima varian virus itu sedang menjadi sorotan dunia yaitu Bundibugyo Ebolavirus (BDBV), Zaire Ebolavirus (EBOV), Reston Ebolavirus (RESTV), Sudan Ebolavirus (SUDV), dan Tai Forest Ebolavirus (TAFV). (Baca juga: Pemerintah Ingatkan Bahaya Virus Ebola)

Dari kelima spesies yang ada, tiga di antaranya BDBV, EBOV, dan SUDV merupakan jenis virus yang menyebabkan wabah Ebola di Afrika. “Ketiganya menimbulkan wabah pada manusia dan angka kematian yang tinggi,” kata Tjandra kepada Tempo, Ahad, 10 Agustus 2014. (Baca juga: WHO: Vaksin Ebola Baru Akan Siap Tahun Depan)

Sementara itu untuk virus jenis RESTV, pernah ditemukan di Filipina dan Cina. Pernah menimbulkan wabah ebola pada monyet berjenis Macaque Monkeys di Filipina, virus ini bila menular ke manusia. Meski demikian, virus ebola jenis ini tidak menimbulkan kesakitan dan kematian.

Beberapa waktu terakhir ini, Ebola termasuk sebagai masalah besar yang dihadapi beberapa negara di Afrika dan menjadi sorotan dunia. Salah satu virus mematikan bagi manusia ini kini masuk dalam kategori Public Health Emergency of International Concern (PHEIC), seperti halnya virus H1N1 dan Wild Polio Virus.

AISHA SHAIDRA

Berita Terpopuler

Ayah: Hamdan Zoelva Sering Terima Teror
Jokowi Angkat Hendropriyono sebagai Penasihat
UIN Jakarta Ungkap Kejahatan Seks ISIS
Bendera ISIS Berkibar di Samping Kantor Polisi
Ratusan Warga Bima Dibaiat Dukung ISIS
Imigrasi Pindah ke Terminal 2, Ini Kata Denny Indrayana

Berita terkait

Korea Selatan Kirim Pemberitahuan Penangguhan Izin Praktik Dokter Muda

54 hari lalu

Korea Selatan Kirim Pemberitahuan Penangguhan Izin Praktik Dokter Muda

Korea Selatan telah mengirimkan pemberitahuan awal tentang penangguhan izin praktik dokter pada 5 ribu dokter magang yang sedang mogok kerja.

Baca Selengkapnya

Pilihan Menu Makan Siang Gratis Ala Prabowo: Paket Ayam dan Perkedel, Gado-Gado hingga Siomay

2 Maret 2024

Pilihan Menu Makan Siang Gratis Ala Prabowo: Paket Ayam dan Perkedel, Gado-Gado hingga Siomay

Berikut ini perkiraan sejumlah menu makan siang gratis ala Prabowo-Gibran....

Baca Selengkapnya

Makan Siang Gratis Dipatok Rp 15 Ribu Per Anak, di Bandung dan Jatinangor Bisa Makan Apa?

29 Februari 2024

Makan Siang Gratis Dipatok Rp 15 Ribu Per Anak, di Bandung dan Jatinangor Bisa Makan Apa?

Program makan siang gratis akan dipatok dengan harga 15 ribu per anak. Bisa makan apa di Bandung dan Jatinangor?

Baca Selengkapnya

Bujet Rp 15 Ribu per Anak untuk Makan Siang Gratis, di Yogyakarta Bisa Makan Apa?

28 Februari 2024

Bujet Rp 15 Ribu per Anak untuk Makan Siang Gratis, di Yogyakarta Bisa Makan Apa?

Menkes Budi Gunadi Sadikin sebut bujet Rp15 ribu per anak untuk makan siang gratis sesuai kalau di Yogyakarta. Bisa dapat menu apa?

Baca Selengkapnya

Ribuan Dokter Magang Mogok di Seoul, Apa Alasannya dan Membuat Rumah Sakit Kepayahan?

27 Februari 2024

Ribuan Dokter Magang Mogok di Seoul, Apa Alasannya dan Membuat Rumah Sakit Kepayahan?

Ribuan dokter magang lakukan mogok di Seoul, Korea Selatan, apa masalahnya?

Baca Selengkapnya

Kemenkes Soroti Jam Kerja KPPS yang Overtime, Berikut Aturan Jam Kerja Normal

22 Februari 2024

Kemenkes Soroti Jam Kerja KPPS yang Overtime, Berikut Aturan Jam Kerja Normal

Kemenkes merilis sebanyak 84 orang petugas KPPS meninggal karena kelelahan saat bertugas. Jam kerja dinilai melebihi ambang batas kerja normal.

Baca Selengkapnya

Awal Mula Penetapan 25 Januari sebagai Hari Gizi Nasional

25 Januari 2024

Awal Mula Penetapan 25 Januari sebagai Hari Gizi Nasional

Penetapan Hari Gizi Nasional bermula tahun 1950 saat Menkes Dokter J Leimena mengangkat Prof. Poorwo Soedarmo yang dikenal dengan Bapak Gizi Indonesia

Baca Selengkapnya

Ragam Inovasi Teknologi Kesehatan dari Itera, Tongkat Tunanetra hingga Boneka Terapi

18 Januari 2024

Ragam Inovasi Teknologi Kesehatan dari Itera, Tongkat Tunanetra hingga Boneka Terapi

Rektor Itera menyebut banyak inovasi yang telah dibuat oleh dosen dan mahasiswanya untuk bidang kesehatan.

Baca Selengkapnya

Begini Ciri Nyamuk Demam Berdarah, Antisipasi Gejala DBD

1 Desember 2023

Begini Ciri Nyamuk Demam Berdarah, Antisipasi Gejala DBD

Demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi masalah untuk kebanyakan masyarakat Indonesia. Ini ciri nyamuk aedes aegypti.

Baca Selengkapnya

Pakar Onkologi Toraks Ungkap 3 Kelompok Risiko Tinggi Kena Kanker Paru

28 November 2023

Pakar Onkologi Toraks Ungkap 3 Kelompok Risiko Tinggi Kena Kanker Paru

Elisna Syahruddin, PhD, Sp.P (K) menjelaskan terdapat tiga kelompok berisiko tinggi terkena kanker paru yang perlu melakukan skrining.

Baca Selengkapnya