Dukungan terhadap ISIS di Nusakambangan Terbelah  

Reporter

Editor

Budi Riza

Rabu, 6 Agustus 2014 03:57 WIB

Foto yang beredar di media sosial, disebut-sebut sebagai acara baiat Abu Bakar Ba'asyir untuk mendukung ISIS di Lapas Nusakambangan. Dirjen Lembaga Pemasyarakatan sedang melakukan pengecekan dari mana asal-usul foto ini dan akan melakukan sidang tim pengamat Lapas untuk mengevaluasi kenapa ada kamera bisa masuk ke lapas Nusakambangan. Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Pembaiatan terhadap pendiri Islamic State of Irak and Syria, Abu Bakar Al-Baghdadi, yang dilakukan oleh narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Pasir Putih, Nusakambangan, Jawa Tengah, ternyata tidak didukung oleh semua nara pidana yang terlibat kasus terorisme.

"Di antara mereka itu terbelah, ada yang pro-ISIS dan ada yang nolak. Makanya, ada yang mau baiat, ada yang tidak," kata Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Hukum dan Hak Asasi Manusia Provinsi Jawa Tengah Hermawan Yunianto saat dihubungi Tempo, Selasa, 5 Agustus 2014. (Baca: Pengamat: Cara Represif Tak Efektif Hambat ISIS)

Sebelumnya, Hermawan sempat mengatakan, sebelum pembaiatan ini terjadi, salah satu terpidana kasus terorisme, Abu Bakar Ba'asyir, sempat menolak untuk ikut. Alasannya, Ba'asyir tidak mau terlibat dan tidak mau lagi memikirkan hal-hal bersifat duniawi. Dari 42 narapidana kasus terorisme, hanya 23 orang yang melakukan pembaiatan.

Adapun narapidana di Nusakambangan yang menurut Hermawan terlihat ngotot memperjuangkan pembaiatan terhadap pimpinan ISIS adalah terpidana kasus terorisme Poso, Abu Husna, dan narapidana kasus pelatihan teror di Aceh, Syailendra. Hermawan menuturkan dorongan dari dua orang inilah yang akhirnya membuat Ba'asyir luluh untuk ikut berbaiat

Aktivitas pembaiatan ini diketahui setelah tersebar foto 13 orang dalam sebuah ruangan berlantai kayu. Dalam foto itu, Abu Bakar Ba'asyir duduk diapit lima orang yang sama-sama menggenakan gamis putih. Tiga belas orang ini kini telah diperiksa dan diinterogasi oleh petugas LP Nusakambangan. (Baca: Bendera ISIS Berkibar di Bima)

Saat dihubungi hari ini, Hermawan mengaku belum mengetahui siapa yang mengambil foto serta menyebarkan foto tersebut di media sosial. Padahal, sebelumnya saat foto tersebut diambil 18 Juli 2014, ada kesepakatan untuk tidak diekspos ke luar LP. "Kami masih mencari tahu siapa petugas yang melakukan hal itu," tutur Hermawan.

AISHA SHAIDRA


Baca juga:
Warga Solo Hapus Mural Bergambar Bendera ISIS
KPK Periksa Ajudan Bupati Karawang
Agnes Mo dan Siwon Super Junior Saling Merindu
OPM Serang Konvoi Brimob di Papua




Berita terkait

Pemerintah Merasa Toleransi dan Kebebasan Beragama di Indonesia Berjalan Baik

3 hari lalu

Pemerintah Merasa Toleransi dan Kebebasan Beragama di Indonesia Berjalan Baik

Kemenkumham mengklaim Indonesia telah menerapkan toleransi dan kebebasan beragama dengan baik.

Baca Selengkapnya

Syarat Pendaftaran CPNS Polsuspas Lengkap 2024

3 hari lalu

Syarat Pendaftaran CPNS Polsuspas Lengkap 2024

Polsuspas Kemenkumham menjadi salah satu formasi yang banyak diminati pelamar CPNS. Apa saja syarat pendaftaran CPNS Polsuspas 2024?

Baca Selengkapnya

Jadwal Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024 dan Syaratnya

5 hari lalu

Jadwal Pendaftaran Sekolah Kedinasan 2024 dan Syaratnya

Kapan jadwal pendaftaran sekolah kedinasan pada 2024? Ini penjelasan Kemenpan RB serta syarat yang harus dipenuhi ketika mendaftar.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

6 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

Mendag Zulkifli Hasan kembalikan aturan impor bahan baku industri. Apa alasannya? Begini bunyi Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

6 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Menkumham Beri Remisi Lebaran 159.557 Narapidana, Bagaimana Aturan dan Siapa yang Berhak Mendapatkannya?

26 hari lalu

Menkumham Beri Remisi Lebaran 159.557 Narapidana, Bagaimana Aturan dan Siapa yang Berhak Mendapatkannya?

Menkumham berikan remisi khusus kepada 159.557 narapidana saat perayaan Idul Fitri 1445 H. Apa dasar hukum pemberian remisi ini?

Baca Selengkapnya

Remisi terhadap Koruptor Dinilai Bermasalah Setelah Pencabutan PP 99 Tahun 2012

28 hari lalu

Remisi terhadap Koruptor Dinilai Bermasalah Setelah Pencabutan PP 99 Tahun 2012

Eks Penyidik KPK Yudi Purnomo Harahap menilai remisi terhadap para koruptor lebih mudah setelah pencabutan PP 99 Tahun 2012 oleh Mahkamah Agung.

Baca Selengkapnya

159.557 Narapidana Dapat Remisi Khusus Idulfitri 1445 H, Negara Disebut Menghemat Uang Makan Rp 81,2 Miliar

28 hari lalu

159.557 Narapidana Dapat Remisi Khusus Idulfitri 1445 H, Negara Disebut Menghemat Uang Makan Rp 81,2 Miliar

Yasonna Laoly mengatakan remisi dan PMP merupakan wujud nyata dari sikap negara sebagai penghargaan kepada napi yang berkelakuan baik.

Baca Selengkapnya

Sengketa Kekayaan Intelektual 1.668 Kerat Gelas Berakhir Damai

30 hari lalu

Sengketa Kekayaan Intelektual 1.668 Kerat Gelas Berakhir Damai

Perusahaan terlapor menyerahkan alat cetak kerat gelas kepada perusahaan pelapor dan berjanji tidak akan mencetak dan menjual kerat gelas lagi.

Baca Selengkapnya

KPK Segera Keluarkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Ini Kilas Kasus Suap yang Seret Eks Wamenkumham

31 hari lalu

KPK Segera Keluarkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Ini Kilas Kasus Suap yang Seret Eks Wamenkumham

KPK segera terbitkan Sprindik baru Eddy Hiariej. Ini kilas balik dugaan kasus suap eks Wamenkumham dan saksi ahli tim Prabowo-Gibran di MK.

Baca Selengkapnya