Foto yang beredar di media sosial, disebut-sebut sebagai acara baiat Abu Bakar Ba'asyir untuk mendukung ISIS di Lapas Nusakambangan. Dirjen Lembaga Pemasyarakatan sedang melakukan pengecekan dari mana asal-usul foto ini dan akan melakukan sidang tim pengamat Lapas untuk mengevaluasi kenapa ada kamera bisa masuk ke lapas Nusakambangan. Istimewa
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Hukum dan Hak Asasi Manusia Provinsi Jawa Tengah Hermawan Yunianto mengatakan bendera Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) ditemukan oleh tim penyelidik. Para narapidana terorisme mengatakan bendera itu didapatkan dari keluarga.
Bendera itu, kata Hermawan, adalah bendera yang ada di dalam foto terpidana terorisme 15 tahun Abu Bakar Ba'asyir bersama 13 narapidana terorisme lainnya seusai dibaiat untuk mendukung pemimpin ISIS, Abu Bakar al-Baghdadi.
Tim penyelidik ini ditugaskan untuk mengusut tentang foto itu dan bagaimana para narapidana terorisme itu dibaiat. Peredaran foto itu pun menuai banyak reaksi.
Pascaberedarnya foto itu, kondisi blok Pasir Putih di Lapas Nusakambangan, menurut Hermawan, aman. Sebanyak 24 napi terorisme mendukung ISIS. Begitu pun LP Nusakambangan menambah 15 petugas keamanan. "Dan sudah perintahkan semua lapas yang ada terorisnya untuk melakukan langkah antisipasi," kata Hermawan. (Baca: Puluhan Napi Teroris LP Nusakambangan Dukung ISIS)
Menurut Hermawan, masyarakat saat ini cenderung berpikir bahwa dengan adanya aktivitas pembaiatan oleh Abu Bakar Ba'asyir dan 23 narapidana lainnya, kondisi di dalam lapas tidak kondusif. "Di dalam tidak ada gejolak apa pun, semua narapidana tenang-tenang saja, enggak ada gejolak seperti yang dibayangkan publik," kata dia. (Baca: Pria di Video ISIS Alumni Kamp Militer di Aceh)