Alasan Pengawasan Terpidana Teroris Tak Maksimal  

Reporter

Sabtu, 2 Agustus 2014 13:08 WIB

Sejumlah 137 aparat gabungan dari Polri dan TNI melakukan simulasi penanganan terorisme di Lembaga Pemasyarakatan Pasir Putih Nusakambangan, Kamis (8/5). TEMPO/Aris Andrianto

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Permasyarakatan Handoyo Sudrajat mengatakan meskipun terpidana teroris masuk dalam golongan risiko tinggi, ada beberapa kendala yang membuat pengawasan tak bisa maksimal.

"Pertama, tak ada pemisahan bangsal saat kunjungan," ujar Handoyo ketika dihubungi, Sabtu, 2 Agustus 2014.

Handoyo mengatakan para terpidana teroris dibatasi hanya boleh dikunjungi lima orang. Masalahnya, kata Handoyo, dalam satu blok ada beberapa terpidana yang satu aliran. "Mereka dan tamunya akan berkumpul di bangsal yang sama karena tak ada pemisahan," ujar Handoyo.

Kemudian, kurangnya informasi yang didapat lembaganya saat seorang terpidana masuk lapas. "BNPT dan kepolisian kurang memberi data," katanya. Data yang dimaksud adalah tentang latar belakang terpidana dan siapa saja anggota komplotannya yang sudah berada di lapas tersebut.

Ketiga adalah pengetahuan agama para petugas, kata Handoyo, tak sedalam para terpidana tersebut, sehingga upaya deradikalisasi yang mereka lakukan tak berhasil. "Kami tak punya bekal yang memadai," ujarnya. (Baca: Nusakambangan Kedatangan 4 Narapidana Terorisme)

Foto yang menampilkan Abu Bakar Ba'asyir bersama 13 orang yang diduga anggota ISIS beredar. Salah satu di antara mereka terlihat membentangkan bendera ISIS berwarna hitam.

Foto tersebut diambil di sebuah ruangan lebar berlantai kayu, dan disebut-sebut merupakan foto dari salah satu bagian di Lapas Teroris di Nusakambangan. Menurut Handoyo, pihaknya sedang memastikan di mana lokasi foto tersebut diambil. "Sedang dicek lokasinya di sebelah mana lapas," kata dia.

Sebelumnya, sekompok orang Indonesia muncul dalam sebuah video perekrutan yang dirilis ISIS. Mereka mendesak umat muslim di Indonesia untuk bergabung. Dikabarkan pula, ratusan orang di Solo, Jawa Tengah, menyatakan menyokong ISIS dan berbaiat mendukung pimpinan mereka, Abu Bakar al-Baghdadi.

TIKA PRIMANDARI

Terpopuler:
Bagaimana ISIS Mendanai Operasinya?
BNPT: Dukung ISIS, Kewarganegaraan Hilang
Jokowi Pertimbangkan Jabatan Wakil Menteri Dihapus
ISIS Ancam Ledakkan Jakarta, BNPT: Itu Hanya Isu
Pendiri Kamp Militer di Aceh Pendukung Utama ISIS

Berita terkait

Ketahui Syarat Kunjungi Narapidana, Termasuk Tahanan KPK

23 hari lalu

Ketahui Syarat Kunjungi Narapidana, Termasuk Tahanan KPK

Berikut syarat kunjungi bagi narapidana, termasuk tahanan KPK. Ketahui pula hak dan kewajiban napi.

Baca Selengkapnya

Buronan Kasus Korupsi Proyek Lapas Perempuan Mamuju Ditangkap di Kalibata City

4 Februari 2024

Buronan Kasus Korupsi Proyek Lapas Perempuan Mamuju Ditangkap di Kalibata City

Buronan Andi Wello telah divonis 5 tahun penjara atas korupsi proyek Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kalukku di Kabupaten Mamuju.

Baca Selengkapnya

Merlan Pimpin Pembentukan Satgas Masyarakat Miskin di MPP

5 Desember 2023

Merlan Pimpin Pembentukan Satgas Masyarakat Miskin di MPP

Merlan S. Uloli, terus memusatkan perhatiannya pada upaya pengurangan tingkat kemiskinan wilayah Suwawa.

Baca Selengkapnya

Anita Cepu Tak Dapat Remisi, Kepala LPP Jakarta: Masuk Kategori High Risk

17 Agustus 2023

Anita Cepu Tak Dapat Remisi, Kepala LPP Jakarta: Masuk Kategori High Risk

Selama berada di Mapenaling, Linda Pujiastuti alias Anita Cepu lebih banyak dikuatkan mentalnya dengan pembinaan rohani.

Baca Selengkapnya

Anita Cepu Jalani Mapenaling di LPP Jakarta, Kalapas: 14 Hari Tak Boleh Dikunjungi

9 Juni 2023

Anita Cepu Jalani Mapenaling di LPP Jakarta, Kalapas: 14 Hari Tak Boleh Dikunjungi

Selain Anita Cepu, lima terpidana yang terlibat kasus sabu Teddy Minahasa Putra telah dieksekusi penahanannya kemarin.

Baca Selengkapnya

Kemenkumham Bakal Tindak Tegas Sel Mewah dan Sipir Hedon

2 Mei 2023

Kemenkumham Bakal Tindak Tegas Sel Mewah dan Sipir Hedon

Kemenkumham akan menindak sipir bergaya hidup mewah seperti yang dipamerkan Dhawank Delvi di Lapas Rajabasa Lampung.

Baca Selengkapnya

Yasonna Laoly Bantah Anaknya Terlibat Monopoli Bisnis di Lapas: Bohong Besar

2 Mei 2023

Yasonna Laoly Bantah Anaknya Terlibat Monopoli Bisnis di Lapas: Bohong Besar

Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly membenarkan bahwa Jeera merupakan yayasan yang bekerja sama dengan koperasi di Lapas Cipinang.

Baca Selengkapnya

Yasonna Laoly Ingin Pidana Alternatif Non-pemenjaraan Jadi Strategi Penanganan Overcrowded Lapas

2 Mei 2023

Yasonna Laoly Ingin Pidana Alternatif Non-pemenjaraan Jadi Strategi Penanganan Overcrowded Lapas

Yasonna Laoly mengatakan pelibatan masyarakat akan berkontribusi dalam meningkatkan social control, social support dan social participation.

Baca Selengkapnya

Yasonna Laoly Ingin Transformasi Lapas dari Sekadar Muara Sistem Peradilan Menjadi Wadah Pemulihan

2 Mei 2023

Yasonna Laoly Ingin Transformasi Lapas dari Sekadar Muara Sistem Peradilan Menjadi Wadah Pemulihan

Menkumham Yasonna Laoly mengatakan pemidanaan ke depan bukan hanya mampu memberikan penyelesaian secara berkeadilan namun juga memulihkan

Baca Selengkapnya

Di Penjara Ini, Sebagian Narapidana Bisa Kuliah Gratis sampai D3

12 Maret 2023

Di Penjara Ini, Sebagian Narapidana Bisa Kuliah Gratis sampai D3

Tahun ini, kuota kuliah gratis di politeknik ditetapkan 20 orang. Dosen datang ke penjara.

Baca Selengkapnya