Sejumlah warga sedang menunggu keberangkatan saat mudik gratis menggunakan Kereta Rel Diesel (KRD) di Stasiun Pasar Turi, Surabaya (25/8). Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan untuk pertama kalinya di Indonesia memberikan layanan mudik gratis menggunakan kereta api dengan rute Surabaya-Bojonegoro. Layanan mudk gratis menggunakan kereta api ini akan digelar hingga H+7 lebaran. TEMPO/Fully Syafi
TEMPO.CO,Surabaya - PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasional VIII Surabaya mengakui adanya keterlambatan jadwal kereta selama arus balik Lebaran. Manajer Humas PT KAI Daerah Operasional VIII Sumarsono mengatakan keterlambatan tersebut merupakan hal normal, karena ada lonjakan jumlah penumpang.
"Keterlambatan itu lumrah karena banyak penumpang. Naik-turunnya butuh waktu," kata Sumarsono kepada Tempo, Jumat, 1 Agustus 2014.
Sejak H+1 Lebaran, jumlah penumpang kereta di wilayah Daop VIII mencapai 34 ribu. Sedangkan pada H+2, jumlah penumpang 33 ribu. Jumlah itu akan bertahan hingga 7 Agustus mendatang, karena seluruh tiket sudah terjual habis hingga tanggal itu. (Baca : Komunitas Ini 'Mengabdi' kepada Pemudik KeretaApi)
Menurut Sumarsono, lonjakan jumlah penumpang selama arus balik Lebaran tahun ini naik 13 persen daripada tahun kemarin. Adapun PT KAI Daop VIII mengoperasikan 73 kereta, termasuk 6 kereta tambahan.
Banyaknya penumpang diakui Sumarsono memang berdampak keterlambatan keberangkatan kereta, terutama kereta jurusan Jakarta. Sebab, beberapa kereta membutuhkan waktu lebih untuk mengangkut atau menurunkan penumpang yang mencapai puluhan ribu. Tapi jumlah kereta yang terlambat tidak terlalu banyak. "Hanya satu-dua saja, terlambatnya setengah sampai satu jam," ujarnya.