Temui Akil, Atut Minta Ditemani Wawan  

Reporter

Editor

Budi Riza

Kamis, 24 Juli 2014 19:34 WIB

Gubernur Banten non aktif, Atut Choisiyah. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Terdakwa kasus suap dalam penanganan pilkada Lebak, Banten, Ratu Atut Choisiyah, memaparkan alasan dirinya meminta adiknya, Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan, untuk menyusulnya ke Singapura pada 30 September 2013 atas alasan kesehatan.

Namun saat itu Wawan tidak dapat menyusul Atut karena mengaku sedang ada urusan lain. "Saya sebagai perempuan minta ditemani. Saya menghindari fitnah," kata Atut di persidangan, Kamis, 24 Juli 2014. (Baca: Nyoblos, Ratu Atut Berkerudung Louis Vuitton)

Menurut temuan KPK, Atut, Wawan, dan Akil Mochtar (bekas ketua Mahkamah Konstitusi), sempat bertemu di Singapura untuk mengatur hasil persidangan Mahkamah Konstitusi mengenai pilkada Bupati Lebak.

Kepada majelis hakim, Atut beralasan dia berada di Singapura saat itu untuk konsultasi pengobatan dan membutuhkan kehadiran Wawan untuk menemani dirinya. "Apa kepentingan saudara menginginkan kehadiran Wawan ke Singapura?" hakim Goysen Butar-Butar bertanya kepada Atut.

"Saya menghadapi tindakan yang mengharuskan ada persetujuan dan mendapat konsultasi dari adik saya," Atut menjawab. Kehadiran Wawan saat itu dinilai penting karena ia mengaku saat itu akan menjalani ibadah haji pada 7 Oktober 2013. (Baca: KPK Panggil Bekas Kepala Dinkes yang Dipecat Atut)

Tapi, dokter meminta dirinya untuk menjalani operasi. "Saya meminta adik saya untuk berkonsultasi dengan dokter bisa ditunda apa tidak," kata Atut lagi. (Baca: Suap Akil, Adik Atut Dituntut 10 Tahun Penjara)

Atut mengaku selama ini jarang bertemu dengan Wawan. Pertemuannya dengan sang adik di Singapura, 22 September, saat itu diakui menjadi kesempatan untuk berkomunikasi kembali dengan Wawan. Meski demikian, menurut Atut, selama ini ia menjadi tempat Wawan menceritakan masalahnya, termasuk saat terlibat kasus Lebak oleh bekas calon Bupati Lebak, Amir Hamzah.

AISHA SHAIDRA

Terpopuler
Pakar TI: Tidak Ada Hacker yang Gelembungkan Suara
Remaja Salatiga Ungguli Insinyur Oxford Bikin Jet Engine Bracket
Pulang Berlibur, Hotasi Nababan Dieksekusi
Ahok Lebih Pilih Dian Sastro Jadi Wagub

Berita terkait

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

7 jam lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

9 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

17 jam lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

1 hari lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

1 hari lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

1 hari lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

1 hari lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

2 hari lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

2 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

2 hari lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya