Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (tengah) didampingi Ketua Dewan Pertimbangan DPP Akbar Tanjung (kanan) dan Politisi senior Ginanjar Kartasasmita duduk berdampingan di acara pembukaan Rapat Pimpinan Nasional Partai Golkar ke-6 di Jakarta (18/5). TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi pendiri Partai Golongan Karya yang tergabung dalam Tri Karya menggodok tiga nama calon ketua umum pengganti Aburizal Bakrie jika musyawarah nasional digelar Oktober 2014. Tiga nama politikus ini adalah Agung Laksono, Mohamad Suleman Hidayat, dan Zainal Bintang.
"Nama-nama itu memang diusulkan oleh organisasi pendiri," kata Sekretaris Jenderal Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI)--satu dari tiga organisasi Tri Karya--Anshari Wiriasaputra saat dihubungi, Rabu, 16 Juli 2014. Organisasi pendiri lain, Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong (Kosgoro) 1957, mengusulkan ketua umum mereka, yaitu Agung Laksono.
Adapun Zainal Bintang diwacanakan oleh Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR). Zainal merupakan Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MKGR. "Dalam sejumlah diskusi Tri Karya, muncul juga nama M.S. Hidayat," ujarnya. (Baca: Ginandjar Sebut Koalisi Permanen Ilegal)
Tri Karya kini menggoyang posisi Aburizal setelah Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, calon presiden yang didukung Golkar, gagal menjadi pemenang pemilihan presiden menutur hasil hitung cepat beberapa lembaga survei. Tri Karya mendesak Golkar segera menggelar munas pada 4-8 Oktober 2014 untuk mengganti pengusaha Grup Bakrie tersebut sebagai ketua umum.
Ketua Pengurus Dewan Kolektif Kosgoro Samsul Hidayat yang dikonfirmasi pada Selasa membenarkan menguatnya nama Agung dari internal organisasinya. Dia menuturkan Menteri Koordinantor Kesejahteraan Rakyat itu sudah digadang-gadang menjadi pengganti Aburizal sejak Januari 2014. "Sudah diputuskan dalam Musyawarah Besar Kosgoro."
Zainal Bintang tak membantah namanya juga menguat sebagai calon ketua umum. Dia menegaskan bersedia menyikapi wacana ini. "Kalau diamanatkan oleh kader, mau-tidak mau, saya harus siap," ujar Zainal. (Baca: Ical Dianggap Gagal Total di Golkar)
Anshari mengatakan Zainal memang mampu mengemban tugas sebagai ketua umum. Hanya saja, Anshari menilai politikus asal Sulawesi Selatan itu belum saatnya menjadi Ketua Umum Golkar. "Cukup sebagai pendobrak dulu," tutur Anshari. TRI SUHARMAN
