TEMPO.CO, Jakarta - Pegiat antikorupsi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Banten, Dahnil Anzar, menilai Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar bersikap tak etis lantaran tetap menerima pekerjaan sebagai pemain sinetron, bintang iklan, dan bahkan produser film selama menjabat. Deddy diketahui masih berperan sebagai Bang Jack di sinetron Para Pencari Tuhan.
Meski begitu, Dahnil menilai tak ada tindak pidana yang dilakukan Deddy. "Dari perspektif hukum, sepertinya tidak ada gratifikasi terkait honor yang diterima Deddy Mizwar," kata Dahnil. "Namun, tetap ini menjadi masalah etika."
Sebelumnya, Direktur Gratifikasi Giri Suprapdiono menilai Deddy Mizwar tak layak menerima pekerjaan sebagai pengisi layar kaca. Menurut Giri, sebaiknya Deddy fokus menjadi pejabat.
"Di tengah kondisi masyarakat Jabar yang masih banyak hidup di bawah garis kemiskinan, sudah sepatutnya dia fokus pada pekerjaannya sebagai penyelenggara negara," kata Giri di kantornya, Jumat malam, 11 Juli 2014. "Secara moral, waktu yang dimiliki penyelenggara negara semestinya digunakan untuk melayani masyarakat."
Menurut Surat Edaran Ketua KPK Nomor 143 Tahun 2013, seorang penyelenggara negara boleh menerima penghasilan di luar jabatannya asalkan tak terkait tugasnya sebagai pejabat, tak menimbulkan konflik kepentingan, dan seizin atasan. "Ada satu lagi, yaitu soal etik. Namun, KPK tak mengurusi wilayah etiknya," kata Giri.
Giri menyarankan Deddy menyerahkan seluruh pendapatan diterima di luar gajinya sebagai wakil gubernur. "Nanti kami akan analisis," kata dia. Saat ini KPK belum bisa mengusut tingkah Deddy. "Kecuali kalau ada laporan dari masyarakat, kami baru bergerak."
