Stok Air Waduk di Lamongan dan Bojonegoro Kritis  

Reporter

Rabu, 2 Juli 2014 13:34 WIB

Kekeringan di waduk Dawuhan, Madiun, Jawa Timur (4/7). ANTARA/Fikri Yusuf

TEMPO.CO, Bojonegoro - Stok air di Waduk Pacal, Kabupaten Bojonegoro, dan Waduk Gondang, Kabupaten Lamongan, kritis akibat musim kering. Pemerintah di dua kabupaten tersebut telah membatasi penggunaan air hanya khusus untuk palawija.

Di Lamongan terdapat dua waduk besar, yaitu Waduk Gondang di Kecamatan Sugio dan Waduk Prijetan di Kecamatan Kedungpring. Dari data Dinas Pekerjaan Umum Pengairan setempat, sisa air Waduk Gondang tinggal 16 juta meter kubik, sedangkan Waduk Prijetan tinggal 2,9 juta meter kubik.

Dinas PU Pengairan melarang penggunaan air untuk mengaliri tanaman padi karena stoknya sudah sangat terbatas. "Hanya cukup untuk mengairi palawija," ujar juru bicara Pemerintah Kabupaten Lamongan, Mohammad Zamroni, Rabu, 2 Juli 2014. (Baca: Kekeringan di Lamongan dan Bojonegoro Terus Meluas)

Zamroni mengatakan Dinas PU Pengairan juga menjaga konstruksi waduk agar tidak rusak akibat kekeringan. Caranya, air di dua waduk tersebut harus disisakan minimal antara 500 ribu hingga 2 juta meter kubik untuk menjaga kualitas bangunan.

Lamongan memiliki 33 waduk dan 11 rawa dengan kapasitas total air 110.608.905 meter kubik, termasuk di Gondang dan Prijetan yang paling besar. Adapun untuk rawa, yang terbesar ialah Rawa Jabung dan Rawa Sekaran. Rawa Jabung mampu menampung air 37.660.000 meter kubik dan Rawa Sekaran 7.367.000 meter kubik.

Di Bojonegoro, kondisinya hampir sama. Data Dinas Pengairan Bojonegoro menyebutkan stok air di Waduk Pacal tinggal sekitar 7 juta meter kubik dari kapasitas maksimal sekitar 30 juta meter kubik. Dinas Pengairan Bojonegoro melarang air waduk dipakai untuk mengairi tanaman padi, khususnya pada musim tanam ketiga (MP-3) 2014. "Air waduk sementara hanya untuk palawija," ujar Kepala Dinas Pengairan Bojonegoro Edy Susanto. (Baca: Air Waduk Menipis, Bojonegoro di Ambang Kekeringan)

Menurut Edy, Waduk Pacal merupakan kantong air terbesar di Bojonegoro bagian selatan, terutama di Kecamatan Temayang, Sugihwaras, Dander, Sukosewu, Kapas, Balen, dan sekitarnya. Sejak dua bulan lalu, air Waduk Pacal sudah berkurang banyak untuk mengairi padi pada musim tanam dua.

Sebaliknya, di Bojonegoro bagian tengah, kebutuhan air masih relatif teratasi, terutama yang ada di 15 kecamatan di pinggir Sungai Bengawan Solo. Sebab, sebagian besar areal sawah tanaman padi dialiri air dari Sungai Bengawan Solo. (Baca juga: Pemerintah Bangun Tiga Waduk di Jawa Timur)

SUJATMIKO

Terpopuler

Bertemu Prabowo, Sultan: Sama seperti Jokowi
Besok, Jalan M.H. Thamrin di Jakarta Ditutup
Anggota Brimob Tewas Dikeroyok di Halte UI

Nemwont Resmi Gugat Pemerintah ke Arbitrase
Deddy Dores: Ahmad Dhani Harus Izin Ubah Lagu Queen
Bantahan Kampanye Hitam Jokowi Beredar di Rusun

Berita terkait

Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air

40 hari lalu

Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air

Kominfo bertugas memastikan jaringan telekomunikasi di Forum Air Sedunia pada 18-25 Mei 2024 di Bali.

Baca Selengkapnya

Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

46 hari lalu

Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

Wilayah yang paling terdampak risiko kekeringan ekstrem, adalah Ibu Kota Negara atau Nusantara.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

50 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

52 hari lalu

Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

Bencana akibat krisis iklim membuat 874 Ha sawah di Jawa Barat gagal panen pada musim tanam 2023/2024. Lahan tergerus banjir, kering, dan longsor.

Baca Selengkapnya

Destinasi Liburan di Spanyol Ini Terancam Mengalami Kekeringan

2 Maret 2024

Destinasi Liburan di Spanyol Ini Terancam Mengalami Kekeringan

Kepulauan Canary, khususnya Pulau Tenerife, di Spanyol menghadapi kekeringan parah yang semakin memburuk,

Baca Selengkapnya

Selain Indonesia, Ini Daftar Negara Lain yang Masih Alami El Nino

29 Februari 2024

Selain Indonesia, Ini Daftar Negara Lain yang Masih Alami El Nino

Berbagai pihak menyebut fenomena El Nino masih akan berlanjut. Berikut ini daftar negara yang masih mengalami El Nino, selain Indonesia.

Baca Selengkapnya

Adhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur

16 Februari 2024

Adhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur

Adhy menggantikan Khofifah Indar Parawansa yang berakhir masa jabatannya pada 13 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Meski El Nino Melemah, Tren Bulan-bulan Terpanas Tak Patah di Januari 2024

8 Februari 2024

Meski El Nino Melemah, Tren Bulan-bulan Terpanas Tak Patah di Januari 2024

Walau fenomena El Nino sudah melemah, peningkatan suhu permukaan laut global masih tercatat tinggi dan melampaui rekor global.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Bantuan Rp 8 Juta per Hektare ke Petani Korban El Nino, Begini Penjelasan BNPB

24 Januari 2024

Jokowi Beri Bantuan Rp 8 Juta per Hektare ke Petani Korban El Nino, Begini Penjelasan BNPB

BNPB memberi penjelasan soal bantuan Jokowi sebesar Rp 8 juta per hektare yang diberikan untuk petani terdampak banjir dan El Nino.

Baca Selengkapnya

BMKG Prediksi 5 Wilayah Indonesia Kekeringan di 2024 akibat Curah Hujan Rendah

5 Januari 2024

BMKG Prediksi 5 Wilayah Indonesia Kekeringan di 2024 akibat Curah Hujan Rendah

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG memprediksi di tahun 2024 curah hujan berada di kondisi normal.

Baca Selengkapnya