Seorang warga dengan badan dipenuhi cat putih berorasi saat aksi menulis surat bersama di jalan Gang Dolly, Surabaya, Kamis (5/6). Aksi ini sebagi bentuk sikap menolak recana penutupan lokalisasi Dolly dan Jarak oleh pemerintah kota Surabaya 18 Juni 2014 nanti. TEMPO/Fully Syafi
TEMPO.CO, Surabaya - Perlawanan atas penutupan lokalisasi Dolly dan Jarak terus disuarakan. Mereka yang tergabung dalam Komunitas Pemuda Independen (KOPI), Front Pekerja Lokalisasi (FPL), dan paguyuban Pedagang Keliling Lokalisasi bertekad menggelar aksi untuk menghadang penutupan tersebut. "Kami akan aksi penolakan pada saat deklarasi penutupan nanti," kata Koordinator FPL, Ari, kepada Tempo, Senin, 16 Juni 2014.
Pria yang akrab dipanggil Pokemon itu mengatakan aksi dilakukan di gedung Islamic Center, Jalan Dukuh Kupang, tempat berlangsungnya deklarasi penutupan, Rabu, 18 Juni 2014. Dalam aksi itu, mereka akan kembali menyampaikan penolakan penutupan Dolly-Jarak. "Mulai Selasa besok, kami sudah siaga," katanya.
Beragam spanduk telah dipasang sepanjang jalan lokalisasi. Di antaranya bertuliskan "Ojo Ngrusuhi Dolly (Jangan Ganggu Dolly)", "Adili Pelanggaran HAM", "Beri Kami Hidup Layak", "Jangan Gusur Kami", dan "Tutup Dolly atau Revolusi". Bahkan satu spanduk bertuliskan "Soekarwo dan Risma Gagal Mensejahterakan Rakyat" menyambut setiap orang yang masuk ke Jalan Kupang Gunung atau yang lebih beken dengan nama Gang Dolly.
Beberapa orang terlihat berjaga di pintu masuk lokalisasi. Selain itu, nyaris tidak ada yang berubah dari geliat aktivitas di Dolly-Jarak pada Senin siang. Warga dan pedagang tetap melakukan kegiatan seperti biasanya. Pintu-pintu wisma juga tertutup, pemandangan yang biasa terlihat pada siang hari. Hanya ada sejumlah pekerja seks komersial yang sedang bersantai di ruang tamu wisma.
Di posko FPL, Koordinator paguyuban PKL, Apeng, tengah mengumpulkan para pedagang keliling yang selama ini menggantungkan rezeki pada aktivitas Dolly-Jarak. "Dalam tiga hari ini kita harus siap melawan penutupan Dolly," ujarnya pada para pedagang. (Baca juga: Dolly Ditutup, Bangkalan Kirim Pamong Praja)
Salah seorang petugas di sebuah wisma Gang Dolly ragu penutupan tersebut bisa menghentikan praktek prostitusi di kawasan tersebut. "Semua wisma masih beroperasi seperti biasa," katanya. Menurutnya, semua wisma di Dolly dan Jarak akan otomatis tutup pada 25 Juni 2014 bertepatan dengan bulan puasa.
Pemerintah Kota Surabaya berencana menggelar deklarasi penutupan Dolly-Jarak pada 18 Juni 2014. Menteri Sosial Salim Segaf Al-Jufri akan memberikan langsung kompensasi secara simbolis kepada para pekerja seks komersial.
Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ
1 hari lalu
Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ
Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumba Timur, untuk memastikan penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)
Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris
20 hari lalu
Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris
Lebaran di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Paris tahun ini dihadiri sedikitnya 150 orang Diaspora dan Warga Bangsa yang kuliah maupun bekerja dan tinggal di sekitaran Perancis.