Massa Bersiaga Hadang Penutupan Lokalisasi Dolly  

Reporter

Senin, 16 Juni 2014 20:01 WIB

Seorang warga dengan badan dipenuhi cat putih berorasi saat aksi menulis surat bersama di jalan Gang Dolly, Surabaya, Kamis (5/6). Aksi ini sebagi bentuk sikap menolak recana penutupan lokalisasi Dolly dan Jarak oleh pemerintah kota Surabaya 18 Juni 2014 nanti. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Surabaya - Perlawanan atas penutupan lokalisasi Dolly dan Jarak terus disuarakan. Mereka yang tergabung dalam Komunitas Pemuda Independen (KOPI), Front Pekerja Lokalisasi (FPL), dan paguyuban Pedagang Keliling Lokalisasi bertekad menggelar aksi untuk menghadang penutupan tersebut. "Kami akan aksi penolakan pada saat deklarasi penutupan nanti," kata Koordinator FPL, Ari, kepada Tempo, Senin, 16 Juni 2014.

Pria yang akrab dipanggil Pokemon itu mengatakan aksi dilakukan di gedung Islamic Center, Jalan Dukuh Kupang, tempat berlangsungnya deklarasi penutupan, Rabu, 18 Juni 2014. Dalam aksi itu, mereka akan kembali menyampaikan penolakan penutupan Dolly-Jarak. "Mulai Selasa besok, kami sudah siaga," katanya.

Beragam spanduk telah dipasang sepanjang jalan lokalisasi. Di antaranya bertuliskan "Ojo Ngrusuhi Dolly (Jangan Ganggu Dolly)", "Adili Pelanggaran HAM", "Beri Kami Hidup Layak", "Jangan Gusur Kami", dan "Tutup Dolly atau Revolusi". Bahkan satu spanduk bertuliskan "Soekarwo dan Risma Gagal Mensejahterakan Rakyat" menyambut setiap orang yang masuk ke Jalan Kupang Gunung atau yang lebih beken dengan nama Gang Dolly.

Beberapa orang terlihat berjaga di pintu masuk lokalisasi. Selain itu, nyaris tidak ada yang berubah dari geliat aktivitas di Dolly-Jarak pada Senin siang. Warga dan pedagang tetap melakukan kegiatan seperti biasanya. Pintu-pintu wisma juga tertutup, pemandangan yang biasa terlihat pada siang hari. Hanya ada sejumlah pekerja seks komersial yang sedang bersantai di ruang tamu wisma.

Di posko FPL, Koordinator paguyuban PKL, Apeng, tengah mengumpulkan para pedagang keliling yang selama ini menggantungkan rezeki pada aktivitas Dolly-Jarak. "Dalam tiga hari ini kita harus siap melawan penutupan Dolly," ujarnya pada para pedagang. (Baca juga: Dolly Ditutup, Bangkalan Kirim Pamong Praja)

Salah seorang petugas di sebuah wisma Gang Dolly ragu penutupan tersebut bisa menghentikan praktek prostitusi di kawasan tersebut. "Semua wisma masih beroperasi seperti biasa," katanya. Menurutnya, semua wisma di Dolly dan Jarak akan otomatis tutup pada 25 Juni 2014 bertepatan dengan bulan puasa.

Pemerintah Kota Surabaya berencana menggelar deklarasi penutupan Dolly-Jarak pada 18 Juni 2014. Menteri Sosial Salim Segaf Al-Jufri akan memberikan langsung kompensasi secara simbolis kepada para pekerja seks komersial.

AGITA SUKMA LISTYANTI


Terpopuler
Putra Prabowo Mengaku Tak Pernah Dikritik Ayahnya

Jokowi Dianggap Terlalu Banyak Mengulang KJP-KJS

Penulis Buku MH370: Pesawat Sengaja Dilenyapkan

Profil Penumpang Garuda yang Meninggal di Udara

Marquez Menangi MotoGP Catalunya

Ini Penyebab Laut Terlihat Biru
Debat Capres Akan Pengaruhi IHSG Hari Ini
Milisi ISIS Klaim Membunuh 1.700 Warga Irak

Berita terkait

Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ

1 hari lalu

Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ

Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumba Timur, untuk memastikan penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)

Baca Selengkapnya

Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

7 hari lalu

Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

PDIP sebelumnya mengusulkan Menteri Sosial Tri Rismaharini hingga Menpan RB Abdullah Azwar Anas sebagai cagub Jakarta.

Baca Selengkapnya

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

7 hari lalu

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

Sebanyak 11 ribu orang telah keluar dari kemiskinan. Di bulan ini, ada sekitar 4.000 orang keluar dari kemiskinan

Baca Selengkapnya

Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

14 hari lalu

Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan enggan menanggapi pertanyaan wartawan apakah akan maju lagi pada Pemilikan Kepala Daerah DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

14 hari lalu

Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

Pengamat Politik Karyono menyebut ada tiga tokoh yang memiliki modal popularitas untuk maju Pilkada Jakarta. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta

15 hari lalu

Pengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta

Menurut sejumlah pengamat politik, Menteri Sosial Tri Rismaharini memiliki nama besar di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Risma Dikabarkan Maju di Pilkada Jakarta, Begini Respons PDIP

18 hari lalu

Risma Dikabarkan Maju di Pilkada Jakarta, Begini Respons PDIP

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful merespons kabar jika Tri Rismaharini atau Risma maju di Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

PDIP Masih Menjaring Nama untuk Pilkada Jakarta 2024: Banyak Tokoh Potensial

18 hari lalu

PDIP Masih Menjaring Nama untuk Pilkada Jakarta 2024: Banyak Tokoh Potensial

Untuk Pilkada Jakarta 2024, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful mengatakan partainya saat ini masih menjaring nama.

Baca Selengkapnya

Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris

20 hari lalu

Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris

Lebaran di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Paris tahun ini dihadiri sedikitnya 150 orang Diaspora dan Warga Bangsa yang kuliah maupun bekerja dan tinggal di sekitaran Perancis.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Blak-blakan Kritik 3 Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres: Mereka Hanya Baca Pidato Kenegaraan

20 hari lalu

Faisal Basri Blak-blakan Kritik 3 Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres: Mereka Hanya Baca Pidato Kenegaraan

Faisal Basri menanggapi kesaksian empat menteri Presiden Jokowi dalam sidang sengketa Pilpres 2024. Tiga di antaranya disebut hanya membaca pidato.

Baca Selengkapnya