Kantor Sarekat Islam Semarang Jadi Cagar Budaya  

Reporter

Minggu, 15 Juni 2014 15:22 WIB

Tan Malaka. ANTARA/Arief Priyono

TEMPO.CO, Semarang - Komunitas sejarah mengusulkan revitalisasi penggunaan gedung bekas kantor Sarekat Islam (SI) di Jalan Gendong Selatan 114, Kelurahan Sarirejo, Kecamatan Semarang Timur, Jawa Tengah, sebagai museum. Usul itu sesuai dengan rekomendasi Tim Pengkaji Gedung Sarekat Islam dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB). Rekomendasi itu menyebutkan keberadaan gedung SI bisa menjadi sumber pengetahuan sejarah bagi generasi muda sekarang.

"Fungsi museum itu hanya bagian dari fungsi yang selama ini digunakan, yakni sebagai fasilitas pendidikan, keagamaan, dan fungsi sosial," kata aktivis Komunitas Pegiat Sejarah Semarang, Yunantyo Adi, dalam Konferensi Komunitas Sejarah Nasional di Kota Semarang, Ahad, 15 Juni 2014.

Menurut Yunantyo, gedung yang pernah digunakan Tan Malaka untuk mengajar anak-anak pribumi pada zaman kolonial ini difungsikan sebagai museum dengan, misalnya, memasang foto peristiwa sejarah di dinding gedung. Foto-foto itu dilengkapi dengan deskripsi agar publik mengetahui kisah di balik foto tersebut.

KPS Semarang juga menyebutkan keberadaan bekas gedung SI bisa digunakan untuk kegiatan napak tilas saat hari jadi Kota Semarang. Hal itu terkait dengan catatan sejarah yang menyebutkan bekas kantor aktivis pergerakan pada era kolonial itu pernah dipakai oleh Wali Kota Semarang pertama, Ichsan, untuk merintis sekretariat Pemerintah Kota Semarang. "Jadi gedung itu pernah menjadi kantor wali kota di era revolusi," katanya.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi telah resmi memutuskan gedung bekas kantor SI sebagai bangunan cagar budaya. Keputusan itu semakin menguatkan niat pemerintah melakukan revitalisasi. Dana revitalisasi sudah dianggarkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

"Prosesnya sudah tuntas, saya sudah teken keputusan penetapan gedung itu sebagai cagar budaya," kata Hendrar Prihadi saat menerima panitia dan peserta Konferensi Komunitas Sejarah Nasional (KKSN).

Menurut Henrar, penetapan gedung Sarekat Islam Semarang sebagai cagar budaya merupakan salah satu bukti keseriusan Pemerintah Kota Semarang melindungi gedung bersejarah. Hendrar meminta masyarakat segera melapor bila menemukan indikasi bahwa sebuah gedung tua di Kota Semarang memiliki nilai sejarah.

Ia menjelaskan, saat dilaporkan pada 2012, kondisi bekas gedung SI sangat memprihatinkan dan nyaris rubuh. Pemerintah melakukan upaya penyelamatan setelah melakukan pengkajian dengan melibatkan berbagai pihak. "Saya undang para pihak, kita beradu argumen, akhirnya memang terbukti ini bangunan bersejarah dan disepakati untuk menjadi cagar budaya," ujar Henrar.




EDI FAISOL




Berita lainnya:
Ini Pentingnya Keluarga Menurut Wapres Boediono
Lulus, Siswi SMP di Bangkalan Semprot Paha
Pidato di Harganas, Boediono Singgung Peran Ibu

Berita terkait

Pilkada 2024 Kota Semarang: PKS dan Golkar Jajaki Koalisi, Demokrat Usung Yoyok Sukawi

8 jam lalu

Pilkada 2024 Kota Semarang: PKS dan Golkar Jajaki Koalisi, Demokrat Usung Yoyok Sukawi

PKS dan Golkar Kota Semarang jajaki koalisi untuk memenuhi syarat 20 persen kursi legislatif guna mengusung calon di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

10 Makanan Khas Kota Semarang yang Wajib Dicoba: Yang Manis Hingga Asin

4 hari lalu

10 Makanan Khas Kota Semarang yang Wajib Dicoba: Yang Manis Hingga Asin

Wingko babat merupakan makanan tradisional dari area Kota Semarang. Kudapan dari parutan kelapa, tepung beras ketan dan gula ini cocok buat ngeteh.

Baca Selengkapnya

Berusia 477 Tahun, Berikut Sejarah Kota Semarang Hingga Peristiwa Pertempuran Lima Hari

5 hari lalu

Berusia 477 Tahun, Berikut Sejarah Kota Semarang Hingga Peristiwa Pertempuran Lima Hari

Sejarah Kota Semarang bermula pada abad ke-8 M, bagian dari kerajaan Mataram Kuno bernama Pragota, sekarang menjadi Bergota menjadi pelabuhan.

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

18 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

Sepekan Banjir Semarang, Sejumlah Kelurahan Masih Terendam

48 hari lalu

Sepekan Banjir Semarang, Sejumlah Kelurahan Masih Terendam

Sepekan setelah banjir Semarang, posko pengungsian sudah ditutup. Namun, masih ada genangan di beberapa kelurahan.

Baca Selengkapnya

Mengapa Banjir Selalu Jadi Problem di Semarang dan Pantura?

52 hari lalu

Mengapa Banjir Selalu Jadi Problem di Semarang dan Pantura?

Banjir selalu menjadi masalah di Indonesia. Namun, mengapa Jawa Tengah, terutama Semarang dan Pantura selalu dilanda banjir saban tahun?

Baca Selengkapnya

Polisi Selidiki Kasus Bapak Aniaya Anak hingga Tewas di Semarang

2 Januari 2024

Polisi Selidiki Kasus Bapak Aniaya Anak hingga Tewas di Semarang

Diduga penganiayaan itu dilakukan karena pelaku ingin melindungi anak laki-lakinya yang lain yang juga adik korban, JW, 18 tahun.

Baca Selengkapnya

Berkurangnya Wilayah Resapan Air Kota Semarang Berdampak pada Banjir Menahun

19 Desember 2023

Berkurangnya Wilayah Resapan Air Kota Semarang Berdampak pada Banjir Menahun

Rentetan banjir menggenangi Kota Semarang pada awal 2023.

Baca Selengkapnya

Daya Tarik Pantai Tirang, Lokasi, Harga Tiket, Rute dan Jam Bukanya

3 November 2023

Daya Tarik Pantai Tirang, Lokasi, Harga Tiket, Rute dan Jam Bukanya

Pantai Tirang di Semarang menawarkan keindahan alam yang memukau, pasir putih, dan beragam aktivitas seru.

Baca Selengkapnya

Proyek Baru Kereta Cepat Jakarta-Surabaya: Waktu Tempuh di Bawah 6 Jam

4 Oktober 2023

Proyek Baru Kereta Cepat Jakarta-Surabaya: Waktu Tempuh di Bawah 6 Jam

Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dikabarkan akan diluncurkan mulai 2024 mendatang. Apa saja yang menarik dari kereta cepat ini?

Baca Selengkapnya