Puluhan Majikan Buruh Migran Ilegal Ditangkap

Reporter

Editor

Sabtu, 19 Maret 2005 18:42 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Pasukan Rela berhasil menangkap 85 majikan buruh migran ilegal selama Operasi Tegas berlangsung. "Mereka ditahan karena menggaji pekerja asing tanpa izin, pasca amnesti," kata Direktur Imigrasi Putrajaya, Dato? Ishak Muhammad di kantornya, Sabtu (19/3).Ishak menjelaskan, 41 orang majikan itu telah dikenakan hukuman denda, sembilan orang sedang diproses di pengadilan dan 27 lainnya masih dalam tahap penyidikan petugas imigrasi. "Selain kepada pekerja ilegal tentu majikan juga ditindak tegas karena kesalahan mereka menggaji pekerja asing. Hanya saja sampai sekarang belum ada majikan yang dikenakan hukuman cambuk," katanya.Kata Ishak, kebanyakan majikan yang ditahan karena menggaji pekerja asing ilegal, berusaha di bidang konstruksi, ladang, dan layanan publik. Berdasarkan informasi yang diperoleh Tempo, (18/3) Mahkamah Negeri Malaka menjatuhi hukuman kepada seorang majikan berbangsa Melayu pertama sejak Ops Tegas dijalankan, 1 Maret 2005. Majikan tersebut dihukum penjara sebulan dan denda 10 ribu Ringgit (sekitar Rp 23 juta) karena mempekerjakan seorang pembantu berkewarganegaraan India.Sehari sebelumnya, Mahkamah Majistret Petaling Jaya menghukum seorang pemilik restoran dengan denda 60 ribu ringgit (sekitar Rp 138 juta) atas kesalahan mempekerjakan 10 orang tenaga kerja Indonesia ilegal.Dalam kesempatan itu, Ishak menjelaskan 2.987 pekerja ilegal ditahan dan 1.922 orang adalah warga negara Indonesia. Kesemua pekerja ilegal yang terjaring ditahan di 12 kamp tahanan, sebelum diadili.T.H. Salengke - Tempo

Berita terkait

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

1 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Lindungi Buruh Migran, Polri Bentuk Tim Khusus Pidana Ketenagakerjaan

3 hari lalu

Lindungi Buruh Migran, Polri Bentuk Tim Khusus Pidana Ketenagakerjaan

Polri menyoroti keselamatan buruh hingga sengketa buruh vs pengusaha, sehingga dirasa perlu pendampingan dari polisi.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

4 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

6 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

6 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

7 hari lalu

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

Brigadir RA ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

7 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

7 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

7 hari lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

14 hari lalu

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?

Baca Selengkapnya