Jaringan AntarIman Kecam Kekerasan Agama di Sleman

Reporter

Jumat, 30 Mei 2014 11:12 WIB

Para aktivis melakukan aksi damai memperingati Hari Toleransi Internasional di Jakarta, Sabtu (16/11). Mereka menyerukan kepada masyarakat untuk menghormati segala perbedaaan, menghindari tindak kekerasan dan menghapus segala bentuk kecurigaan dan kebencian. ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO, Yogyakarta - Jaringan AntarIman Indonesia mengecam kekerasan yang dilakukan oleh sekelompok orang terhadap jemaat yang melakukan ibadah rosario di rumah Julius Felicianus, Direktur Penerbitan Buku Galang Press, di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Koordinator Jaringan Antariman Indonesia, Elga Sarapung, mendesak polisi segera menangkap pelaku kekerasan. Pelaku, menurut dia, mudah dikenali karena korban kekerasan, Julius Felicianus, mengenali orang yang menyerangnya. Sebagian dari pelaku kekerasan mengenakan jubah. "Polisi harus berani menangkap seluruh pelaku kekerasan," kata Elga, Jumat, 30 Mei 2014. (Baca:Umat Katolik di Sleman Diserang Kelompok Bergamis)

Menurut Elga, bukti kekerasan di lapangan sudah cukup untuk menyeret pelaku sesuai hukum yang berlaku. Misalnya, penjelasan saksi di lapangan dan bukti lain. Elga yang juga Direktur Interfidei Yogyakarta terus mengumpulkan data terkait kasus intoleransi ini. "Data dan dokumen kekerasan akan kami tunjukkan kalau sewaktu-waktu aparat lepas tangan," kata dia.

Interfidei, kata Elga, terus bergandeng tangan dengan gabungan organisasi non-pemerintah, Masyarakat Anti-Kekerasan Yogyakarta, untuk menuntut penyelesaian kasus intoleransi. "Kami terus berkomunikasi untuk aksi bersama mengutuk penyerangan itu," Elga menegaskan. (Baca:Akbar Ingin Prabowo Menang di Daerah Basis Golkar)

Aksi penyerangan terjadi pada Kamis malam, 29 Mei 2014 di rumah Direktur Galang Press Julius Felicianus. Penyerang diduga berasal dari organisasi masyarakat. Julius Felicianus dan sejumlah perempuan yang mengadakan ibadah rosario terluka akibat penyerangan itu. Wartawan Kompas TV yang meliput aksi kekerasan, Michel Aryawan, juga dihajar. Kameranya bahkan turut dirampas oleh kelompok berpakaian gamis itu.

SHINTA MAHARANI







Terpopuler:
Ahok: Ada Rp 1,6 Triliun Anggaran Tak Pantas
Tim Hukum Jokowi Minta Setop Politisasi Kasus Bus
Serikat Pekerja Nasional Dukung Jokowi-JK

Berita terkait

Viral Pengeroyokan, India Marak Aksi Kekerasan atas Nama Agama

27 Juni 2019

Viral Pengeroyokan, India Marak Aksi Kekerasan atas Nama Agama

Protes kekerasan atas nama agama digelar di India, setelah gerombolan Hindu melakukan aksi pengeroyokan terhadap seorang pria Muslim pekan lalu.

Baca Selengkapnya

SETARA Curiga Kekerasan Pemuka Agama Sebagai Sebuah Rangkaian

20 Februari 2018

SETARA Curiga Kekerasan Pemuka Agama Sebagai Sebuah Rangkaian

Hendardi mengatakan bahwa tujuan dari pihak yang melakukan penyerangan itu, yakni menciptakan instabilitas.

Baca Selengkapnya

Kasus Kebaktian Pulogebang: Djarot Minta?Penghuni Rusun?Toleran

26 September 2017

Kasus Kebaktian Pulogebang: Djarot Minta?Penghuni Rusun?Toleran

Djarot mengatakan tindakan Joker membubarkan kebaktian Pulogebang tidak mencerminkan Islam yang damai dan penuh rahmat.

Baca Selengkapnya

Rusun Tempat Kebaktian Pulogebang Jadi Percontohan Toleransi

26 September 2017

Rusun Tempat Kebaktian Pulogebang Jadi Percontohan Toleransi

Setelah kasus kebaktian Pulogebang terjadi, Forum Komunikasi akan menunjuk perwakilan dari agama dan suku pada setiap blok selaku komunikator.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Dampak Video Viral Rusuh Kebaktian Pulogebang

26 September 2017

Polisi Ungkap Dampak Video Viral Rusuh Kebaktian Pulogebang

Sukatma pun menerangkan bahwa video rusuh kebaktian Pulogebang yang viral tersebut tidak lengkap .

Baca Selengkapnya

Kasus Perusuh Kebaktian Pulogebang Dianggap Selesai Setelah...

26 September 2017

Kasus Perusuh Kebaktian Pulogebang Dianggap Selesai Setelah...

Tokoh masyarakat telah membuat kesepakatan agar insiden pembubaran kebaktian Pulogebang tidak terulang.

Baca Selengkapnya

Komnas Perlindungan Anak Minta Kasus Kebaktian Pulogebang Diusut

25 September 2017

Komnas Perlindungan Anak Minta Kasus Kebaktian Pulogebang Diusut

Arist?berpendapat, menjalankan ibadah, termasuk kebaktian?Pulogebang,?adalah hak fundamental yang dilindungi secara universal.

Baca Selengkapnya

Pria Perusuh Kebaktian Pulogebang Sudah Kembali ke Rusun

25 September 2017

Pria Perusuh Kebaktian Pulogebang Sudah Kembali ke Rusun

Pria bernama Nasoem Sulaiman alias Joker terekam kamera tengah membubarkan kebaktian Pulogebang

Baca Selengkapnya

Sisi Lain Joker Si Perusuh Kebaktian Pulogebang

25 September 2017

Sisi Lain Joker Si Perusuh Kebaktian Pulogebang

Nasoem alias Joker rajin beribadah dan menjadi tokoh masyarakat di rusun. Dia dibawa ke kantor polisi lantaran membuat rusuh kebaktian di Pulo Gebang.

Baca Selengkapnya

Begini Permintaan Maaf Joker Telah Ganggu Kebaktian Pulogebang

25 September 2017

Begini Permintaan Maaf Joker Telah Ganggu Kebaktian Pulogebang

Tak sampai 24 jam setelah mengganggu kebaktian di Rumah Susun Pulogebang, Joker dihajar empat orang pria bertubuh tinggi dan besar di rumahnya.

Baca Selengkapnya