110 Patung Lumpur Lapindo Muncul di Tanggul Siring

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Selasa, 27 Mei 2014 20:38 WIB

Seorang warga mengangkat patung manusia lumpur untuk di tancapkan di atas lumpur Lapindo, Porong, Sidoarjo, (26/5). Penancapan 110 patung manusia lumpur ini untuk memperingati 8 tahun semburan lumpur lapindo pada 29 Mei nanti. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Sidoarjo -Sebanyak 110 patung manusia lumpur lapindo yang dipasang di atas tanggul Desa Siring, Kecamatan porong Sidoarjo akhirnya selesai sore ini, Selasa 27 Mei 2014.

Pemasangan seni rupa itu dipasang oleh seniman dibantu para korban lumpur lapindo, baik yang ada di dalam peta area terdampak maupun di luar area terdampak.
Seniman yang memotori pembuatan patung, Dadang Christanto menjelaskan patung manusia sebanyak 110 dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan yang dipasang sejak kemarin pagi baru selesai sore ini. "Semuanya selesai, tinggal finishing beberapa bagian," kata dia.

Beberapa bagian yang belum, kata dia, peralatan yang dipegang oleh patung ditangan kanan dan kirinya, karena setiap patung manusia itu pada tangan kanan dan kirinya akan dilengkapi peralatan atau perabotan rumah tangga yang sudah terendam oleh lumpur panas lapindo. "Jadi, tangan menengadah keatas itu akan memegang peralatan rumah tangga," ujar dia.

Peralatan rumah tangga itu diantaranya yang sudah terpasang yaitu wajan dengan berbagai bentuk, panci yang paling kecil sampai panci besar, kompor minyak tanah beserta kompor gas, kosmos kecil hingga besar, gallon Aqua, bak kecil hingga besar, berbagai mainan anak-anak, boneka kecil hingga besar, kipas kecil dan besar, helm kecil dan besar, sepatu anak-anak hingga dewasa, jam dinding kecil hingga besar dan berbagai peralatan rumah tangga lainnya. "Semua peralatan itu dilumuri lumpur," kata dia.

Hasil karya seni rupa itu, menurut Dadang, sudah diperkirakan dengan berat peralatan yang akan dia pegang di tangannya, sehingga tidak akan cepat copot atau roboh. "Karena tidak terlalu berat peralatan itu," ujarnya.

Advertising

Patung yang dibuatnya sejak satu bulan yang lalu itu berasal dari bahan semen yang diolah dengan air, kemudian disertai serat fiber dan perban. "Kira-kira bertahan 4 bulanan," kata dia.

Pantauan Tempo, patung itu seakan berbaris seperti pasukan ketika apel, namun bedanya mereka menengadahkan tangannya sambil membawa barang-barang peralatan rumah tangga yang sudah berlumur lumpur, hampir semua patung ditangan kanan dan kirinya diletakan peralatan rumah tangga sehingga nampak seperti barisan orang yang akan membawa barang-barangnya yang sudah terendam lumpur.

MOHAMMAD SYARRAFAH