TEMPO Interaktif, Malang: Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Malang membuka pos komando (Posko) relawan untuk melawan Malaysia. Posko ini untuk membantu Tentara Nasional Indonesia (TNI) melawan Malaysia, karena sengketa Blok Ambalat. Posko relawan PKB dinamakan Posko Front Pembela Kedaulatan Bangsa yang dipusatkan di sekretariat DPC PKB setempat. "Kami siap menerima para relawan yang ingin mendaftarkan diri untuk membantu tugas TNI dalam kaitan kasus sengketa Blok Ambalat dengan pemerintah Malaysia," kata Wakil Ketua Partai Kebangkitan Bangsa (FKB) DPRD Kota Malang, Arif Wahyudi, kepada wartawan, Kamis (10/3). Sampai saat ini, sudah tercatat 250 relawan yang mendaftar. Sebagian besar berasal dari Satgas PKB Kota Malang.Menurut rencana, Posko juga akan dibuka di Sekretariat Pimpinan Anak Cabang (PAC) yang jumlahnya mencapai lima PAC. Dengan dibukanya posko relawan ini, PKB ingin membuktikan bahwa rakyat Indonesia tidak bisa dianggap remeh. "Kedaulatan Negara kesatuan republik Indonesia harus dipertahankan dan ditegakkan."Arif Wahyudi berpendapat, klaim pemerintah Malaysia atas Blok Ambalat yang menjadi teritorial Indonesia merupakan bentuk pelanggaran. Untuk itu, diminta kepada pemerintah Indonesia agar mempertahankan wilayah teritorial ini agar jangan sampai lepas seperti Pulau Sipadan dan Ligitan.Arif yang juga Wakil Ketua DPRD Kota Malang ini meminta agar pemerintah Indonesia menolak jalan diplomasi untuk kasus Blok Ambalat. "Berdasar pengalaman, jika menempuh jalur diplomasi, pemerintah Indonesia akan kalah," katanya.Sementara itu, Wakil sekretaris DPC PDIP Kota Malang, Gagah Swasawan mengatakan, PDIP membuka posko relawan di tiga lokasi, yaitu Sekretariat DPC PDIP Kota Malang jalan Panji Suroso yang berfungsi sebagai posko induk, jalan Arif Rahman Hakim dan Jalan Bogor. "Posko ini menerima relawan yang akan membantu tugas TNI untuk mempertahankan NKRI," kata Gagah yang mantan anggota DPRD Kota Malang periode lalu. Bibin Bintariadi