TEMPO Interaktif, Pekanbaru:Konsulat Malaysia di Pekanbaru, Riau punya cara sendiri melayani permohonan visa. Melayani secara berkelompok lima orang-lima orang di halaman kantornya. Gara-daranya perwakilan negara tersebut di demo masyarakat menyusul klaim pemerintah Malaysia terhadap kawasan Ambalat.Pelayanan visa, dihentikan ketika ratusan massa dari mahasiswa Universitas Riau (UNRI) yang datang dengan dua gelombang pada pukul 10.00 WIB dan 11.00 WIB itu mendesak maju ke pintu gerbang kantor tersebut yang sudah dijaga ketat aparat kepolisian dari Polsek Lima Puluh Pekanbaru dan Poltabes Pekanbaru. "Maaf pengurusan visa baru dibuka lagi pada pukul 14.00 WIB. Kami masih khawatir membuka pintu gerbang atau menyilahkan ibu dan bapak masuk karena takut terjadi apa-apa karena demo mahasiswa tampaknya masih berlangsung,"kata Fery, seorang satpam di kantor itu kepada warga yang mengurus visa.Menurut Iis, warga Pekanbaru yang sedang mengurus visanya, biasanya pengurusan visa di Konsulat Malaysia aman dan lancar. "Dimasukkin (dokumen) pukul 08.00 WIB selesai paling lama pukul 13.00 WIB. Tadi (Kamis), saya masukkin pukul 09.00 WIB sekarang belum selesai, karena tadi saya keburu disuruh keluar dari halaman kantor karena kantor itu mendapat infromasi mahasiswa mau datang berdemo,"kata Iis.Juru bicara Konsulat Malaysia, Antony, membenarkan bahwa pihaknya tetap berupaya mengaktifkan pelayanan kepada para warga yang mengurus visa meski terpaksa mengalami penundaan karena aksi demonstrasi.Dia juga mengakui adanya perpindahan ruangan tempat pengurusan visa dari ruangan di dalam gedung ke ruangan yang berada di halaman gedung."Tujuan pemindahan agar staf dan warga yang mengurus visa dapat lebih cepat melihat kejadian aksi demonstrasi. Jadi kalau ada apa-apa yakni hal-hal yang tidak diingini bisa cepat diselamatkan atau menyelamatkan diri,"katanya.Antony membenarkan bahwa selama aksi demonstrasi mulai pukul 10.00 WIB hingga 13.00 WIB, pihak Konsulat Malaysia menghentikan pengurusan visa sementara. "Bagaimana lagi?, tapi setelah aksi mereda pengurusan visa dilanjutkan lagi, warga diminta memahami tindakan Konsulat Malaysia,"katanya. Mahasiswa yang melakukan demonstrasi soal blok Ambalat ke Konsulat Malaysia itu memang tampak ingin memaksa masuk ke dalam halaman gedung kantor Konsulat Malaysia yang sudah digembok dan dikawal dengan pagar betis oleh aparat kepolisian. Konsul Malaysia Mohammad Nasri A Rahman dan seluruh staf tampak berada di halaman gedung itu menyaksikan aksi demo.Menurut Oscar, koordinasi lapangan aksi mahasiswa UNRI itu, tujuan utama mahasiswa untuk masuk ke halaman kantor Konsulat Malaysia di Pekanbaru tersebut adalah menaikkan bendera Merah Putih Indonesia yang tidak dipasang pihak Konsulat Malaysia di sebelah bendera Malaysia yang terpasang di halaman kantor konsulat itu."Alasan lain masuk ke halama Konsulat Malaysia itu adalah untuk langsung menyerahkan pernyataan sikap tentang penolakan mahasiswa UNRI atas klaim Malaysia yang menyebutkan Blok Ambalat milik Malaysia,"kata Oscar.Dalam unjukrasa itu, selain melakukan orasi dan menempelkan poster berisikan hujatan kepada Malaysia di pintu pagar halaman kantor Konsulat Malaysia, mahasiswa ikut membantu kelompok Laskar Panglima Sakti Kampar Indonesia yang mendirikan tenda Posko Ganyang Malaysia di dekat pintu gerbang masuk kantor Konsulat Malaysia itu. Atas permintaan pihak keamanan tenda Posko Ganyang Malaysia itu akhirnya dipindahkan di seberang kantor Konsulat Malaysia. Evalisa Siregar