Ekspresi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa sebelum di mulainya rapat terbatas Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II yang membahas tanggap darurat dampak bencana yang di pimpin oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Kantor Presiden, Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta (7/2). TEMPO/Subekti.
TEMPO.CO, Bogor - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo mengatakan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa paling berpeluang menjadi calon wakil presiden bagi Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto untuk bertarung dalam pemilihan presiden 9 Juli mendatang.
"Kemungkinan besar dengan Pak Hatta. Tapi kita lihat nanti," kata Hashim di gerbang kediaman Prabowo di Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Senin, 5 Mei 2014. Menurut adik Prabowo ini, PAN sudah pasti menyorongkan Hatta untuk menjadi pendamping Prabowo dalam pemilihan presiden jika kedua partai resmi berkoalisi. (Baca: Hatta: Kami Intens dengan Gerindra dan PDIP)
Penjelasan Hashim bertentangan dengan hasil pertemuan Prabowo dengan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal bakrie di kediaman bekas Komandan Jenderal Kopassus TNI AD itu. Hasil pertemuan menyebut kedua partai itu hampir pasti berkoalisi untuk menghadapi pemilihan presiden pada 9 Juli mendatang. Aburizal pun mengaku siap menjadi calon wakil presiden pendamping Prabowo. (Baca: Pendukung Jokowi Serang Prabowo dan Ical)
Menurut Hashim, Gerindra memang mempertimbangkan sejumlah nama tokoh selain Hatta, yakni Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie, mantan Ketua Umum Golkar Jusuf Kalla, dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud Md. "Pak Mahfud diajukan oleh sejumlah petinggi Nahdlatul Ulama." Sedangkan Partai Keadilan Sejahtera, dia menambahkan, tidak mengajukan calon wakil presiden dalam pembahasan koalisi dengan Gerindra. (Baca: PKS dan PAN Ngambang, Pencapresan Prabowo Terancam)
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
19 Februari 2024
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.
