TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyematkan kalimat bahasa Jawa ketika mengajak masyarakat supaya mencintai industri kreatif dalam negeri. "Kepada pengunjung, aja lali lho ya (jangan lupa, ya), tuku lho ya (beli, ya)," kata SBY di acara INACRAF ke-16, Rabu, 23 April 2014.
SBY menganggap dukungan pemerintah dan masyarakat pada industri kreatif sangat penting untuk perkembangan dan persaingan di pasar lokal dan internasional. Ia mengaku bersama sang istri, Kristiani Herawati, dan keluarganya sangat menyukai dan membeli handicrafts atau kerajinan tangan produk dalam negeri.
Menurut dia, daya beli masyarakat terhadap produk tersebut juga terus meningkat. Situasi ini dinilai menjadi penyebab pasar produksi berkembang. "Jadi, jangan hanya untuk pasar global, perhatikan juga dalam negeri."
Untuk pasar global, SBY meminta produsen memperhatikan kualitas dan semangat ramah lingkungan. Menurut dia, meski produk memiliki kualitas tinggi, jika tak ramah lingkungan, akan ditolak dunia perdagangan internasional.
Meski demikian, menurut SBY, produsen harus tetap memperhatikan cita rasa masyarakat untuk produk yang dijual dalam negeri. Selain itu, mereka tetap harus memperhatikan harga jual produknya sehingga terjangkau tapi pengrajin tetap untung.
SBY menyatakan pemerintah harus mengambil peran untuk terus membantu usaha industri kecil-menengah. Industri ini diklaim sebagai salah satu pilar industri kini dan masa mendatang. "Imbauan ini tak ada kaitannya dengan pemilihan umum presiden," kata SBY.
INACRAF ke-16 yang mengambil tema "From Smart Village to Global Market" ini berlangsung selama empat hari sampai 27 April nanti di Balai Sidang Jakarta Convention Center, Jakarta.
FRANSISCO ROSARIANS
Berita Terpopuler
Protes Prabowo di Pepabri: Jangan Didorong!
Saran Agum Gumelar ke Prabowo: Jangan Menghujat
Prabowo: Peristiwa '98 Bikin Saya Terkejut
Koalisi PPP-Gerindra Batal, Surya Salahkan Media
Suryadharma: Konfik PPP Sungguhan, Ini Memalukan
Berita terkait
Mengenal Kain Tenun Bima, Ada Tembe Mee yang Dipercaya Bisa untuk Pengobatan Penyakit Kulit
7 hari lalu
Kain tenun Bima yang sudah ada sejak sebelum Islam masuk ke Bima ini memiliki ciri khas, misalnya warna hitam pada tenun Donggo.
Baca SelengkapnyaPNM Sukses Berdayakan Nasabah Hingga Mengekspor Produknya
16 hari lalu
Nasabah PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Unit Cempaka Banjarmasin, Salasiah, berhasil mengolah rumput purun menjadi berbagai produk yang fungsional seperti tikar, topi, dompet dan tas sebagai produk andalan.
Baca SelengkapnyaBerawal Iseng jadi Rezeki, Desainer Kerajinan Perhiasan Bunga Kering Ini Raup Omzet Rp 800 Juta
4 Maret 2024
Berawal dari kecintaannya dengan bunga, desainer kerajinan ini membuat perhiasan dari bunga kering dan akhirnya bisa meraup omzet hingga ratusan juta.
Baca SelengkapnyaPameran Kerajinan Jiffina 2024 di Yogyakarta Digelar Empat Hari, Tebar Hadiah Voucher Hotel
3 Maret 2024
Event pameran kerajinan dan furniture internasional atau Jogja International Furniture & Craft Fair atau Jiffina kembali digelar di Jogja Expo Center (JEC) Yogyakarta 2-5 Maret 2024.
Baca SelengkapnyaBuka Inacraft 2024, Teten Sebut RI Punya Pangsa Pasar 1,25 Persen dalam Industri Kerajinan di Dunia
28 Februari 2024
Menkop UKM, Teten Masduki, memproyeksikan pangsa pasar RI dalam industri kerajinan dapat terus meningkat.
Baca SelengkapnyaMampir ke Bengkel Keris Cek Eri, Upaya Selamatkan Pusaka Palembang dari Kepunahan
27 Desember 2023
Cek Eri termasuk dalam segelintir orang yang berikhtiar selamat keris Palembang. Ia membuat hulu juga mengerjakan warangka keris Palembang
Baca SelengkapnyaRumah Rajut dan Tenun jadi Daya Tarik Turis Mancanegara di Pulau Ngenang Batam
16 Desember 2023
Pulau Ngenang di Batam yang menjadi tempat tinggal suku Melayu kini menarik minat wisatawan lokal dan mancanegara.
Baca SelengkapnyaMenengok Keseruan Festival Bambu Lord of the Pring di Bantul
3 Oktober 2023
Kerajinan bambu Munthuk, Bantul, Yogyakarta, telah memiliki pasar dalam negeri dan mancanegara.
Baca SelengkapnyaPecinta Kerajinan, Inacraft Bakal Digelar 4-8 Oktober Ini di JCC
27 September 2023
Inacraft on October 2023 juga akan menghadirkan fasilitas khusus yang disebut dengan Talam Inacraft.
Baca SelengkapnyaTerkini: Indef Sebut Penyebab Meruginya MotoGP dan WSBK, Susi Pudjiastuti Buka Suara Lagi soal Ekspor Pasir Laut
18 Juni 2023
Ekonom Indef menanggapi dua event internasional yang diselenggarakan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, MotoGP dan WSBK, yang disebut merugi.
Baca Selengkapnya