Bali Protes Ranking Indeks Demokrasi Indonesia

Reporter

Editor

Eni Saeni

Senin, 21 April 2014 16:16 WIB

Puluhan Ogoh-ogoh raksasa saat dipamerkan kehadapan warga sebelum diarak ke Pura Desa Adat Kuta, di Jl. Legian, Kuta, Bali (30/3). Parade Ogoh-ogoh kuta dilaksanakan tiap tahun untuk menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka 1936 dan dimeriahkan oleh puluhan Ogoh-ogoh kreasi banjar setempat. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Denpasar - Pemerintah Provinsi Bali keberatan ditempatkan di posisi 13 dalam peringkat Indeks Demokrasi Indonesia (IDI). Indeks itu dinilai tidak mencerminkan dinamika politik lokal serta upaya demokratisasi yang dilakukan dengan memanfaatkan budaya lokal.

"Itu sepertinya dibuat dengan menggunakan ukuran dari luar. Kami tidak setuju kalau makin sering ada demo dianggap makin demokratis," kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Kesbanglinmas) Provinsi Bali I Gede Putu Jaya di Denpasar, Senin, 21 April 2014, dalam diskusi "Menggali Nilai-nilai Demokrasi di Bali dan Pelembagaan Saluran Partisipasi Masyarakat".

Menurut dia, demokratisasi sudah diterapkan di Bali, mulai tingkat banjar hingga komunitas yang yang lebih tinggi" dalam mengambil berbagai keputusan. Gubernur Bali Made Mangku Pastika merupakan satu-satunya gubernur yang secara rutin membuka open house setiap bulannya untuk menampung aspirasi masyarakat. "Kalau demo terus-terusan nanti akan banyak wisatawan asing yang lari dari sini," kata Putu Jaya.

IDI sendiri adalah indeks yang dibuat Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan bekerja sama dengan beberapa lembaga terkait dan badan PBB untuk program pembangunan, yakni UNDP. Tiga hal utama yang dinilai dalam IDI yakni kebebasan sipil, hak-hak politik, dan lembaga-lembaga demokrasi dengan menggunakan 28 variabel dan sebelas indikator. Penyusunan IDI sudah dijalankan sejak empat tahun lalu untuk membaca perilaku demokrasi masyarakat Indonesia.

Pembicara dari Kementerian Dalam Negeri Dr Bachtiar MSi menyatakan tidak seluruh ukuran demokratisasi Barat bisa diterapkan di Indonesia. "Kita mesti hati-hati karena isu demokrasi bisa menjadi alat untuk menguasai suatu negara," ujarnya.

Saat ini, kata Bachtiar, ada upaya melembagakan demokrasi Barat. Padahal, ada banyak potensi demokrasi lokal yang bisa digunakan untuk menyelesaikan masalah bangsa ini. Demokrasi Barat membawa nilai-nilai yang berbeda dengan bangsa ini, yakni humanisme dan rasionalisme yang menjadikan manusia sebagai pusat segalanya.

Karena itu, tutur Bachtiar, ajaran agama dan budaya bisa dipisahkan. Demokrasi Barat juga memisahkan hak individu dan hak publik, di mana negara hanya bisa mengatur hak-hak publik. "Karena itu, sekarang ada upaya membubarkan departemen agama karena agama dianggap sebagai individual," ujarnya.

ROFIQI HASAN




Terpopuler:
JIS Sempat Memfitnah Ibu Korban Pelecehan Seksual
Shahnaz Haque: JIS Harus Ditutup!
Dahlan: Saya Siap Jadi Presiden, Wapres, atau...







Advertising
Advertising

Berita terkait

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

1 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

8 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

8 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

9 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

15 hari lalu

Google Kembali Melakukan PHK, Ini Alasannya

Dalam beberapa bulan terakhir Google telah melakukan PHK sebanyak 3 kali, kali ini berdampak pada 28 karyawan yang melakukan aksi protes.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

15 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

15 hari lalu

Polisi Kerahkan 2.713 Personel Jaga Demo Jelang Putusan Gugatan Pilpres di MK

2.713 personel gabungan dikerahkan untuk menjaga demonstrasi di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) jelang putusan sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

15 hari lalu

Jelang Demo Gugatan Pilpres di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup

Polisi mulai menutup Jalan Medan Merdeka Barat menyusul rencana demonstrasi jelang sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Selengkapnya

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

15 hari lalu

Prabowo Minta Demo di Depan Gedung MK Dibatalkan, Haris Rusli: Beliau Khawatir Ada Gesekan dan Benturan Sosial

Komandan Tim Kampanye Nasional bidang relawan Haris Rusli Moti menyatakan, Prabowo meminta penghentian aksi damai di depan gedung MK

Baca Selengkapnya

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

44 hari lalu

Suasana Gedung KPU Sehari Setelah Penetapan Hasil Pemilu: Jalan Sudah Dibuka, Tak Ada Demo

Begini suasana di kawasan Gedung KPU RI sehari setelah penetapan hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya