Revitalisasi Malioboro Pertahankan Warisan Budaya

Reporter

Editor

Budi Riza

Sabtu, 12 April 2014 08:00 WIB

Karya seniman dalam pameran berjudul Sasiseru atau Sasi Seni Rupa di Lobby utama Sahid Rich Hotel Yogyakarta, diadakan tanggal 1-23 Maret (19/3). Pameran seni rupa yang menampilkan karya karya lukis dan kerajinan tangan ini banyak menanpilkan figur tokoh baik fiksi maupun nyata. (TEMPO/Shinta Maharani)

TEMPO.CO, Yogyakarta -- Proyek revitalisasi kawasan Malioboro akan tetap mempertahankan bangunan-bangunan warisan budaya yang ada di kawasan tersebut."Yang perlu dikawal, apakah revitalisasi masuk dalam city heritage atau tidak," kata Asisten Sekretaris Daerah DIY Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Didik Purwadi saat ditemui usai rapat pada Jumat, 11 April 2014.


Selama ini sudah dibentuk tim untuk memastikan perlindungan terhadap warisan budaya yang berasal tim dari Dinas Kebudayaan dan tim yang dibentuk Gubernur Yogkarta, yaitu Dewan Pertimbangan Pelestarian Warisan Budaya (DP2WB). (Baca: Kotabaru, Yogya, Dibagi Jadi Lima Kawasan Wisata)


Didik menyatakan, banyak bangunan yang masuk warisan budaya seperti sebagian besar bangunan stasiun Tugu, berikut bangunan rumah dan pertokoan di kawasan Malioboro. Dia mencontohkan, apabila proyek revitalisasi nanti mengenai sebuah rumah, maka apakah rumah tersebut akan dikorbankan atau dipertahankan. "Kami tidak akan merombak bangunan warisan budaya yang menjadi ciri keistimewaan DIY," katanya . (Baca: Yogya Batasi Bangunan Baru di Kawasan Cagar Budaya)


Kepala Seksi Purbakala Bidang Sejarah Purbakala dan Museum Dinas Kebudayaan DIY Dian Laksmi Pratiwi menambahkan, proyek revitalisasi tersebut dibagi dalam beberapa kelompok kerja. Meliputi pokja perencanaan dan infrastruktur, serta pokja heritage yang terdiri dari dari Dinas Kebudayaan DIY.


"Revitalisasi harus tetap mengacu pada regulasi tentang pelestarian cagar budaya," kata Dian. Dinas Kebudayaan DIY telah menginventarisir titik-titik bangunan yang masuk dalam warisan budaya. Bangunan-bangunan tersebut akan dibahas dan dimatangkan bersama DP2WB.


Advertising
Advertising

Didik menambahkan, dalam kurun waktu lima bulan hingga Juni adalah proses pembahasan dan sosialisasi soal revitalisasi tersebut. Proyek yang dibiayai Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) tersebut melibatkan pemerintah kota Yogyakarta, pemerintah DIY, PT Kereta Api Indonesia, dan keraton Yogyakarta karena menggunakan tanah Sultan.


Fokus revitalisasi meliputi pengembangan stasiun Tugu, penataan pedestrian Malioboro, dan pembangunan kantong parkir. Lokasi parkir yang dibangun meliputi ruang bawah tanah stasiun Tugu, gedung bekas Kantor Pekerjaan Umum, bekas bioskop Indra, serta parkir Pasar Sore Malioboro. "Ini baru pematangan konsep. Tugas saya segera mensosialisasikan pada teman-teman parkir," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Malioboro Syarif Teguh.


PITO AGUSTIN RUDIANA




Berita terkait

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

8 hari lalu

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid minta pembangunan fisik Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi dilakukan dengan standar yang baik.

Baca Selengkapnya

Cerita dari Kampung Arab Kini

16 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

19 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

55 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

8 Maret 2024

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

4 Maret 2024

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

19 Februari 2024

Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

Kotabaru di masa silam merupakan permukiman premium Belanda yang dibangun Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono VII sekitar 1877-1921.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

8 Februari 2024

Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

Libur tahun baru imlek, kunjungan wisata ke kampung pecinan menjadi pilihan. Berikut rekomendasi destinasi wisata pecinan yang unik di Kota Surabaya

Baca Selengkapnya

Makam Korban Pembantaian Rawagede Ditetapkan Jadi Cagar Budaya

26 Januari 2024

Makam Korban Pembantaian Rawagede Ditetapkan Jadi Cagar Budaya

Kompleks pemakaman korban tragedi pembantaian Rawagede ditetapan menjadi cagar budaya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kampung Majapahit Mojokerto, Ini Daya Tariknya

23 Januari 2024

Mengenal Kampung Majapahit Mojokerto, Ini Daya Tariknya

Berikut daya tarik Kampung Majapahit, Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Apa saja?

Baca Selengkapnya