Hanifah (18) menunjukan telepon genggamnya yang berisi SMS pengumuman kelulusan Ujian Nasional di SMA 1 Tangsel,Ciputat, Tangerang Selatan,(26/5). Sekolah memilih SMS untuk mengumumkan kelulusan UN untuk mencegah aksi coret-coretan dan konvoi yang dilakukan para siswa. ANTARA/Muhammad Deffa
TEMPO.CO, Jakarta - Menjelang ujian nasional, sering beredar jawaban melalui pesan pendek atau SMS. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh mengatakan kepolisian mampu mengungkap pelaku pengedar jawaban tersebut dengan mudah.
"Kepala Polri bisa mencari tahu siapa yang mengirimkan kunci-kunci jawaban dan mendanainya," kata Menteri Nuh saat rapat bersama dengan Kepala Polri Jenderal Sutarman di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Kamis, 10 April 2014.
Sutarman mengungkapkan, jajarannya sudah bekerja sama dengan sejumlah operator. Jika ada yang mengirimkan bocoran jawaban, kata Sutarman, dapat diketahui dengan cepat. (Baca juga: Naskah UN SMA di Daerah Terpencil Sudah Dikirim)
"Beri tahukan saja ke saya. Dalam waktu beberapa menit, bisa terlacak," kata Sutarman. Ia juga meminta para pelajar tidak mempercayai jawaban ujian yang beredar tersebut. "Saya pastikan itu (jawaban) tidak benar."
Ujian tingkat sekolah menengah atas akan dilaksanakan pada 14-16 April 2014. Adapun ujian susulan pada 22-24 April 2014. Sebanyak 22 ribu sekolah akan menjalani ujian nasional secara serentak. Sedangkan jumlah pesertanya mencapai 7.1 juta siswa.
UN SMP 2018, Kementerian Pendidikan: Soal Berbentuk Esai
15 Juni 2017
UN SMP 2018, Kementerian Pendidikan: Soal Berbentuk Esai
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan soal ujian nasional (UN) tingkat sekolah menengah pertama pada 2018 tidak lagi berbentuk pilihan ganda, melainkan esai.
Konvoi Hasil UN SMA di Klaten Brutal, Polisi Dalami Dugaan Klitih
2 Mei 2017
Konvoi Hasil UN SMA di Klaten Brutal, Polisi Dalami Dugaan Klitih
Kepolisian Resor Klaten mendalami dugaan adanya keterlibatan kelompok klitih dalam konvoi pelajar yang melakukan aksi brutal di sejumlah wilayah, hari ini.