TEMPO.CO, Kendari - Sedikitnya 343 warga binaan di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas 11A Punggolaka, Kota Kendari, mengamuk karena tidak bisa mencoblos dalam pemilihan umum legislatif 9 April 2014. Protes para napi itu dilakukan dengan menyegel TPS 12, yang dibangun tepat di tengah lapangan Rutan Punggolaka.
Kepala Rutan Kelas 11A Kendari, Masudi, yang ditemui Tempo, Rabu sore, 9 April 2014, mengatakan para narapidana mengancam akan membuat kerusuhan jika KPPS menggelar pemungutan suara tanpa memfasilitasi hak pilih mereka. "Heran juga karena kami sudah memberikan seluruh data wajib pilih. Yang ada di rutan seluruhnya sekitar empat ratus tapi malah wajib pilih yang dikeluarkan KPU Kota Kendari hanya 57 orang," ujarnya.
Padahal, kata Masudi, pihaknya sampai dua kali mengirimkan data jumlah wajib pilih yang ada di Rutan Kendari ke KPU Kota Kendari. Namun, nyatanya, sampai pada hari pemilihan, KPU tetap mengeluarkan data wajib pilih berisi 57 orang saja dengan alasan sebagian napi terdata ganda sehingga nama-nama tersebut harus dicoret. (Baca : Mencoblos di Penjara, Antasari Azhar: Jangan Golput)
Sayangnya, dalam pemutahiran itu, KPU Kota Kendari malah mencoret nama wajib pilih yang ada di rutan, lalu mengaktifkan nama tahanan di alamat semula. "Harusnya kan yang didata nama yang ada di rutan dan coret di tempat bermukim karena sekarang tinggalnya di rutan sebab sedang menjalani masa hukuman," katanya. Menurut Masudi, dalam waktu dekat para napi itu akan melayangkan gugatan ke KPU Kota Kendari yang dinilai telah lalai sehingga membuat ratusan napi itu kehilangan hak suara.
Mengenai persoalan ratusan warga binaan Rutan Kendari yang tidak terdata ini, Ketua KPU Kota Kendari Hayani Imbu belum bisa dimintai konfirmasi. (Baca :Nyoblos, Nazaruddin Tak Pilih Caleg Ngaku Baik)
ROSNIAWATY FIKRY
Terpopuler
Corby Ngaku Bersalah, Ini Reaksi Menteri Amir
Di Kampung Deret, Jokowi-Prabowo Jadi Omongan
Kondom Bakal Gratis di Filipina
Berita terkait
Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?
19 Februari 2024
Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaSelama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif
18 Februari 2024
Sejak Pemilu 2014 sampai Pemilu 2024, terdapat tiga besar partai politik yang selalu memuncaki pemilihan legislatif (Pileg). Apa saja?
Baca SelengkapnyaPolitik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014
1 November 2023
Jokowi mengundang makan siang 3 capres. Langkah yang sebelumnya pernah dilakukan SBY pada 2014, mengundang buka puasa bersama capres-cawapres.
Baca SelengkapnyaRelawan Jokowi se Jatim Dukung Prabowo Dinilai Hanya Manuver Murahan
7 Agustus 2023
Relawan Jokowi yang mendukung Prabowo di Jatim dianggap tak memiliki jejak rekam mendukung Jokowi di Pemilu 2019.
Baca SelengkapnyaPPP Menilai Andika Perkasa Penuhi Kualifikasi Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo
27 Juni 2023
Ketua DPP PPP Ahmad Baidowi alias Awiek menilai kualifikasi diri mantan Panglima TNI Andika Perkasa cocok sebagai ketua pemenangan Ganjar Pranowo
Baca SelengkapnyaKilas Balik Perjanjian Batu Tulis Megawati dan Prabowo, Begini 7 Poin Janji Belum Ditepati Itu
24 April 2023
Megawati punya janji terhadap Prabowo sejak 2009, perjanjian Batu Tulis namanya. Begini isi 7 poin perjanjian tersebut.
Baca Selengkapnya4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang
5 Maret 2023
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh pagi ini akan bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Kabupaten Bogor
Baca SelengkapnyaMenjelang 7 Tahun, Pakar Sebut Jokowi Dibayangi Janji-janji Politik
18 Oktober 2021
Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan ada kompleksitas luar biasa yang dihadapi Presiden Jokowi di periode kedua ini.
Baca SelengkapnyaBeda Dana Kampanye Jokowi dengan Prabowo di Pemilu 2014 dan 2019
3 Mei 2019
Dari data laporan ke KPU, dana kampanye yang digunakan Jokowi - Ma'ruf tercatat lebih banyak 2,8 kali lipat dibandingkan Prabowo - Sandiaga.
Baca SelengkapnyaRumah Sakit Jiwa Grogol Siap Tampung Caleg Tak Siap Gagal
13 April 2019
Kesiapan merujuk kepada pengalaman sebagian caleg saat pemilu 2014 lalu
Baca Selengkapnya