TEMPO.CO, MALANG - Kepolisian Resor Malang menahan pengasuh panti asuhan Roudloh Insan Kamil di Keluharan Candirenggo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.

Hari Purwanto alias Gus Kohar, sang pengasuh panti asuhan, ditahan dengan dugaan mencabuli belasan remaja putri penghuni panti. Mayoritas korban berstatus pelajar sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA).

"Sejauh ini sudah lima korban yang kami mintai keterangan dan lima orang lagi segera menyusul," kata Kepala Kepolisian Resor Malang Ajun Komisaris Besar Adi Deriyan Jayamarta, Rabu, 26 Maret 2014.

Hari ditangkap di rumahnya yang menyatu dengan panti asuhan pada Sabtu, 22 Maret, sekitar pukul 09.00 WIB. Penangkapan dilakukan setelah polisi menyelidiki laporan dari masyarakat bahwa Hari acap mencabuli santri perempuan. Polisi menolak permohonan pengacara Hari agar polisi menangguhkan penahanan kliennya. Penolakan itu karena kasus pencabulan itu menjadi perhatian besar masyarakat.

Menurut Kepala Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KP3A) Kabupaten Malang, Pantjaningsih Sri Rejeki, kasus pencabulan itu sebenarnya dilaporkan dua orang guru di panti asuhan ke KP3A pada awal Maret lalu.

Dari laporan dua guru ini diketahui ada 17 remaja putri penghuni panti yang melapor ke KP3A, tapi yang berani melapor ke polisi hanya delapan orang. Turut menyaksikan seorang pria yang biasa disuruh Hari untuk membeli kemenyan, yang kabarnya untuk kegiatan ritual tertentu.

Rinciannya, lima orang masih duduk di bangku SMP, dua orang siswa SMA, dan seorang lagi berumur 16 tahun tidak bersekolah. "Korban yang lain merasa takut dan malu, tapi tidak apa-apa. Itu jadi hak mereka," ujar Pantjaningsih.

Seluruh korban mengaku dicabuli Hari sejak November 2013. Hari menggunakan beberapa modus. "Para korban tidak berani menolak permintaan 'ayah' (sebutan korban untuk Hari), takut kualat. Polisi harus menahan tersangka, tak boleh dilepaskan. Jangan kabulkan permohonan penangguhanan penahanan oleh pengacaranya. Ini sudah tidak bisa ditoleransi," ujar bekas Camat Wajak itu.

Guru pria yang menolak menyebutkan namanya mengatakan seluruh guru dan penghuni panti sangat kaget karena tidak menyangka pemimpin mereka ditangkap polisi. "Gus Kohar sendiri kaget dengan adanya penangkapan," kata dia, yang menolak memberi keterangan lebih banyak dengan alasan agar seluruh penghuni tidak makin galau. (Baca : Dinas Pendidikan Kota Batu Menarik LKS Cabul)

ABDI PURMONO

Terpopuler
Dokter Tentara Dikeroyok 9 Perwira TNI AU di Yogya
Dicaci Kerabat Korban MH370, Ini Jawaban PM Malaysia
MH370 Turun dari Ketinggian karena Ada Lubang?