TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan titik api kembali muncul di Riau. Hasil operasi terpadu penanggulangan api dan asap menemukan beberapa titik api hasil pantauan satelit. "Pantauan terakhir diterima pukul 19.30 WIB," kata dia kepada Tempo, Selasa 18 Maret 2014.
Data BNPB menyebutkan ada 8 titik api hasil pantauan satelit NOAA. Titik api tersebut berada di Bengkalis (1 titik), Dumai (2 titik), Indragiri Hilir (2 titik), Indragiri Hulu (1 titik), Pelalawan (1 titik), dan Rokan Hilir (1 titik). Sedangkan sensor Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer (MODIS) pada satelit Terra dan Aqua menunjukkan 18 titik api yakni di Bengkalis (8 titik), Dumai (4 titik), Indragiri Hulu (1 titik), Meranti (1 titik), dan Pelalawan (4 titik). (Baca : Soal Kabut Asap, SBY: Hutan Riau Sengaja Dibakar ).
Menurut Sutopo, jarak pandang di wilayah Riau kembali terganggu akibat titik api tersebut. Di Pekanbaru, jarak pandang hanya 7 kilometer. Sedangkan di Pelalawan mencapai 5 kilometer. Di Rengat dan Dumai, jarak pandang relatif lebih baik, yakni 8 dan 10 kilometer. (Baca: Asap Menipis, Riau Berpotensi Hujan Sampai April).
Pada Selasa siang, BNPB menyatakan kondisi asap di Riau berangsur-angsur menipis karena sempat diguyur hujan. Pantauan satelit tidak menunjukkan titik api, namun asap masih keluar dari gambut yang terbakar di dalam tanah. Untuk itu, Tim Satuan Petugas (Satgas) Penanggulangan Bencana Kabut Asap berupaya melakukan pemadaman dengan bom air (water bombing) menggunakan 9 helikopter. (Baca :Titik Api di Riau Mulai Berkurang).
FERY FIRMANSYAH | AYU PRIMA SANDI
Berita Terpopuler
Inikah 'Pilot Bayangan' dalam Penerbangan MH370?
Mengapa Sinyal Darurat Malaysia Airlines Tak Aktif
Anggun dan Andien di Pernikahan Anak Sekretaris MA
Kopilot MH370 Berencana Nikahi Pilot AirAsia
Berita terkait
Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia
7 November 2023
Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.
Baca SelengkapnyaPalangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?
9 Oktober 2023
Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.
Baca SelengkapnyaGreenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda
7 Oktober 2023
Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.
Baca SelengkapnyaGreenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia
7 Oktober 2023
Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.
Baca SelengkapnyaAsap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini
2 Oktober 2023
Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.
Baca SelengkapnyaDikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah
28 September 2023
Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.
Baca SelengkapnyaKarhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman
29 Agustus 2023
Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.
Baca SelengkapnyaKebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya
20 Agustus 2023
Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).
Baca SelengkapnyaRibuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada
8 Juni 2023
Menurut FlightAware, lebih dari 100 penerbangan telah ditunda di Bandara LaGuardia dan 55 telah ditunda di Bandara Newark.
Baca SelengkapnyaJaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California
26 September 2021
Jaksa mendakwa perusahaan listrik Pacific Gas & Electric karena gagal menebang pohon yang jatuh ke kabel listrik dan memicu kebakaran hutan California
Baca Selengkapnya