TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua Komisi Olahraga Dewan Perwakilan Rakyat, Mahyuddin, kembali terseret dalam kasus dugaan korupsi proyek pembangunan Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Sekolah Olahraga Nasional Hambalang, Sentul, Jawa Barat.
Nama politikus Partai Demokrat itu sebelumnya juga disebut-sebut dalam dakwaan Komisi Pemberantasan Korupsi untuk Deddy Kusdinar, bekas Kepala Biro Keuangan dan Rumah Tangga Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga, tahun lalu. (Baca: Lokasi Belum Diteliti, Andi Prioritaskan Hambalang).
Menurut informasi yang diperoleh Tempo, Mahyuddin bakal terseret lagi dalam dakwaan bagi mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alifian Mallarangeng yang bakal dibacakan Senin mendatang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Senin, 10 Maret 2014. (Baca: Andi Mallarangeng Dituduh Terima Rp 10 Miliar.
Berdasarkan dokumen itu, Mahyuddin kebagian Rp 600 juta sebagai pelicin permohonan penambahan anggaran proyek Hambalang sebesar Rp 150 miliar di komisinya. Uang itu dimintakan dari PT Adhi Karya, kontraktor Hambalang, lantas diserahkan melalui Sekretaris Kemenpora Wafid Muharam saat Kongres Demokrat di Bandung.
Mahyuddin kontan membantah saat dikonfirmasi. "Saya sudah menjawab tidak menerima di sidang Deddy Kusdinar," ujarnya. Ia meminta agar pertanyaan itu ditujukan saja kepada KPK. "KPK pasti tahu, kan sudah ada dalam persidangan," kata Mahyuddin. (Baca: Andi Mallarangeng Terancam Dipenjara 20 Tahun).
Pengacara Andi Mallarangeng, Harry Ponto, menilai aneh jika betul Mahyuddin kecipratan duit Hambalang. Sebab, Mahyuddin anggota kubu Anas Urbaningrum, yang dalam Kongres Demokrat itu bersaing dengan Andi untuk menjadi Ketua Umum Demokrat. "Mahyuddin jelas-jelas berpihak ke Anas waktu itu. Jadi, ada yang tidak sinkron," ucapnya.
BUNGA MANGGIASIH | TRI ARTINING PUTRI
Berita terkait
Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI
10 Agustus 2023
rekam jejak karier dan pendidikan Moeldoko yang selalu kalah melawan kubu AHY soal pengajuan gugatan kepengurusan Partai Demokrat
Baca SelengkapnyaAnwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal
13 April 2023
Agama tidak hanya hadir sebagai ritualitas pada individu, akan tetapi memiliki dampak yang jauh lebih luas
Baca SelengkapnyaDemokrat Kasihani Anas Urbaningrum, Sebut Jadi Korban Adu Domba Kubu Moeldoko dan PKN
13 April 2023
Politikus Demokrat Herman Khaeron menilai pidato Anas Urbaningrum lebih cenderung mengarahkan pada politik persahabatan, alih-alih politik permusuhan.
Baca SelengkapnyaJelang Pilpres 2024, Beberapa Parpol Ini Potensial Jadi Rumah Ridwan Kamil
7 Oktober 2021
Moncernya karier dan tingginya popularitas Ridwan membuat sejumlah partai mendekatinya. Berikut jejak kedekatan Ridwan Kamil dan sejumlah parpol
Baca SelengkapnyaPengembangan Kawasan Olahraga Hambalang Terganjal Masalah Hukum
17 Maret 2021
Menpora Zainuddin Amali merespons kemungkinan Kawasan Olahraga Hambalang sebagai lokasi pemusatan latihan nasional.
Baca SelengkapnyaKPK Beri Lampu Hijau Pembangunan Hambalang Dilanjutkan, tapi ...
21 Juli 2020
Pembangunan proyek Hambalang sebagai lokasi pelatnas sudah mendapat lampu hijau dari KPK untuk dilanjutkan, namun terkendala wabah Covid-19.
Baca SelengkapnyaMenpora Susun Grand Design Olahraga, Akan Lahirkan Zohri Baru
27 Mei 2020
Kemenpora sedang menyusun Grand Design Olahraga Nasional untuk menghasilkan atlet berprestasi secara sistematik
Baca SelengkapnyaSBY: Saya Menahan Emosi Difitnah Soal Century dan Hambalang
11 November 2018
Curahan hati ini diungkapkan SBY saat menutup pembekalan calon anggota legislatif Partai Demokrat yang sudah berlangsung sejak kemarin.
Baca SelengkapnyaAjukan PK, Anas Urbaningrum Minta Divonis Bebas
12 Juli 2018
Bekas Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum meminta divonis bebas lewat permohonan PK dalam kasus Hambalang.
Baca SelengkapnyaAjukan PK, Anas Urbaningrum Gunakan Empat Novum Ini
24 Mei 2018
Dalam peninjauan kembali atau PK tersebut, Anas Urbaningrum mengajukan empat bukti baru atau novum.
Baca Selengkapnya