TEMPO.CO, Jakarta--Wakil Ketua Komisi Pemerintahan Dewan Perwakilan Rakyat, Abdul Hakam Naja mengatakan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharani seharusnya tak mendapat tekanan dalam menjalankan tugas. Alasannya, kebijakan yang dikeluarkan Risma selama ini terbukti membawa perubahan signifikan bagi masyarakat dan wajah kota Surabaya.
"Kita harusnya malu karena ternyata Risma masih digoyang dan ditekan dari dalam," kata Hakam saat dihubungi, Sabtu, 22 Februari 2014.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional ini mengatakan tekanan kepada Risma justru akan merugikan dinamika politik di daerah. Selain itu perbaikan layanan dan kesejahteraan masyarakat yang selama ini diperjuangkan Risma juga akan terhambat.
Hakam mengatakan polemik dan tekanan yang dialami Risma saat ini sangat berseberangan dengan harapan masyarakat. "Risma membela dan membantu masyarakat, sementara elit lokal ada di seberangnya. Ini harus harus segera dihentikan agar tak semakin mencoreng demokrasi."
Tekanan yang dirasakan Risma kata Hakam juga bertentangan dengan fakta terpilihnya Wali Kota perempuan pertama di Surabaya itu sebagai wali kota terbaik dunia. Dia berharap legislatif dan elit politik di Surabaya segera duduk bersama mencari solusi agar pemerintahan Surabaya kembali berjalan efektif.
Hakam juga mengingatkan agar Risma dan elit lokal berhati-hati dari upaya pihak tertentu memanfaatkan polemik Risma untuk menyelamatkan kepentingannya. "Jangan sampai ada pihak yang mengais di air keruh sehingga yang rugi adalah masyarakat." Pihak yang dimaksud Hakam misalnya yang berkepentingan dengan pembangunan tol dalam kota.
Sebelumnya Risma dinobatkan situs Citymayors.com sebagai wali kota terbaik dunia untuk periode Februari 2014. Risma dipilih karena dianggap berhasil melakukan gebrakan dalam pembangunan pelabuhan dan pengembangan ruang terbuka hijau. Risma juga dianggap memiliki perhatian luas terhadap peningkatan kesejahteraan, pendidikan dan kesehatan masyarakat miskin Surabaya. (Simak edisi khusus #SaveRisma)
Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ
1 hari lalu
Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ
Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumba Timur, untuk memastikan penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)
Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris
20 hari lalu
Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris
Lebaran di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Paris tahun ini dihadiri sedikitnya 150 orang Diaspora dan Warga Bangsa yang kuliah maupun bekerja dan tinggal di sekitaran Perancis.