Direktur Jendral Haji dan Umroh Kementerian Agama Republik Indonesia, Anggito Abimanyu. TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO, Jakarta - Anggito Abimanyu, akademikus dari Universitas Gadjah Mada (UGM), kesal. Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama ini dituding melakukan plagiat alias menjiplak karya tulis/opini orang lain.
Tuduhan menjiplak tulisan orang lain itu terkait opini berjudul "Gagasan Asuransi Bencana" yang ditulis Anggito di harian Kompas, Senin, 10 Februari lalu. Anggito dinilai menjiplak karya Hatbonar Sinaga berjudul "Menggagas Asuransi Bencana" yang dimuat di Kompas, 21 Juli 2006.
Beberapa link tulisan yang nyaris sama persis juga disampaikan. Tulisan ini kemudian mendapat reaksi dan komentar di dunia maya apalagi karena tulisan ini juga ada yang di-share di Blackberry Messenger System (BBM).
Anggito menyangkal dia plagiat. Ikhwal tulisannya yang bertajuk "Gagasan Asuransi Bencana", kata Anggito, dia menggunakan pemikiran awal terkait pembiayaan bencana Tsunami Aceh tahun 2005. Anggito juga menggunakan rumusan kesimpulan seminar yang pernah dia bawa terkait Asuransi Bencana yang diselenggarakan oleh Universitas Gajah Mada bersama Bank Dunia 2011 lalu.
"Jadi, tidak betul tuduhan bahwa saya menjiplak tulisan orang lain," ujar Anggito dalam percakapannya dengan Tempo, Ahad, 16 Februari malam.
Anggito meminta maaf kepada Kompas dan beberapa pihak yang memiliki gagasan atau tulisan serupa. Atas kekhilafan tersebut, Anggito berjanji akan lebih teliti ketika menulis.