Seorang warga mengendong anak saat menaiki mobil truk saat proses evakuasi warga untuk menggungsi akibat Gunung Kelud meletus di Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kediri, Jawa Timur (13/2). Warga dikawasan Kecamatan Ngancar di ungsikan ke wilayah zona pengungsian di Desa Wates, Kediri. ANTARA/Rudi Mulya
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulan Bencana memastikan masih ada beberapa warga bertahan di radius 10 kilometer dari puncak kawah Gunung Kelud. Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho mencontohkan di Kecamatan Ngantang, Malang. Menurut dia, ada banyak alasan bagi masyarakat hingga enggan mengungsi.
"Pertama, merasa lebih aman berada di daerah rumahnya, memikirkan ternak mereka, dan ketiga karena tinggal di pengungsian tidak enak," kata Sutopo kepada Tempo, Sabtu 15 Februari 2014.
Alasan penolakan mengungsi tidak sampai di situ. Beberapa penduduk juga emoh ke pengungsian karena alasan faktor usia. Pun ada yang takut kalau mengungsi barang-barang di rumah menghilang. Meski begitu BNPB tetap melakukan evakuasi penduduk.
"Kami tak betah tinggal di pengungsian karena menahan lapar dan haus," kata Widodo, warga Dusun Sumberpetung. "Kami benar-benar tidak diurus." (Baca juga: Pengungsi Kelud Dapat Bantuan Rp 10 Ribu per Hari).
Bersama warga lainnya, Widodo meenginap di pengungsian sejak Kamis, 13 Februari 2014, pukul 22.00. Namun pengungsi yang kebanyakan orang tua, perempuan, dan anak-anak ini baru mendapatkan makanan pukul 11.00, keesokan harinya. Bahkan air minum yang disediakan tak lebih dari tiga dus air mineral kemasan gelas yang hanya mencukupi 160 orang. "Pemerintah daerah tidak memperlakukan warga dengan manusiawi."
Hingga kini, ada 56.089 jiwa yang mengungsi di 89 titik. Wilayah yang paling banyak jumlah pengungsinya adalah Kabupaten Malang dengan 25.150 jiwa di 17 titik. Disusul Kota Batu, Malang, 11.084 jiwa pengungsi tersebar di 26 titik. (Baca juga: Pengungsi Kelud Butuh Selimut dan Makanan Bayi).
Seterusnya Kabupaten Kediri dengan 10.895 jiwa di 38 titik. Lalu Kabupaten Blitar dengan jumlah pengungsi di 3 titik yang mencapai 8.193 jiwa. Terakhir Kabupaten Jombang dengan 767 pengungsi di 5 titik. Sedangkan korban tewas mencapai empat orang.