Gunung Kelud bererupsi di Blitar, Jawa Timur, (14/02). Gunung Kelud meletus pada tanggal 13 Februari 2014 pukul 22.50 WIB. Ketinggian letusan gunung ini mencapai 17 Km. Letusan gunung Kelud juga menghancurkan Kubah berkapasitas 16 juta kubik. (AP Photo/Trisnadi)
TEMPO.CO , Jakarta: Abu dan uap putih mengepul dari lereng utara Gunung Kelud sejak Sabtu, 15 Februari 2014. Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Muhammad Hendrasto mengatakan hal itu menunjukkan adanya potensi gunung 1,731 meter itu kembali meletus.
"Tapi, kapan dan berapa besarnya tunggu beberapa hari ke depan," kata Hendrasto kepada Tempo, pada Sabtu, 15 Februari 2014. (Baca: Masih Ada Potensi Kelud Meletus) Mantan Kepala PVMBG Surono alias Mbah Rono juga menganggap Kelud masih berbahaya dan meminta warga di radius 10 kilometer tidak kembali ke rumah sekarang.
Kepala Pusat Data dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho menyatakan asap putih membumbung sampai ketinggian 3000 meter dari Gunung Kelud. Asap itu bertekanan sedang, angin ke arah barat laut, dan tremor hembusan 1- 2,5 milimeter. Status Awas dan radius 10 kilometer kosong dari aktivitas masyarakat. "Ada tren makin menurun aktivitas vulkaniknya," kata Sutopo. (Baca: Tiga Bandara Kembali Beroperasi)
Terkait soal abu yang mengguyur sampai ke Bandung saat Kelud meletus dua hari lalu, Hendrasto mengatakan penyebabnya ketinggian letusan yang mencapai 17 kilometer. "Karena tingginya letusan Kelud, maka sebaran abu sampai ke Jawa Barat akibat terpaan angin," katanya.
Di Kediri, kota yang berjarak sekitar 50 kilometer dari Gunung Kelud, abu dan pasir menutupi semua jalan dan atap rumah. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Syamsul Maarif mengerahkan 2.500 personil TNI dan polisi untuk membersihkan jalan dan didukung alat-alat berat.
Warga juga secara swadaya membersihkan jalan dan atap-atap rumah. Sutopo mengatakan kebutuhan mendesak masyarakat saat ini yaitu masker, alat-alat untuk membersihkan abu pasir di jalan, dan mobil tangki air. Masyarakat dihimbau untuk menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.