Bali Tolak Pameran Produk Rokok Asia 2014

Reporter

Minggu, 9 Februari 2014 03:44 WIB

Ilustrasi Dilarang Merokok. Tempo/Aris Adrianto

TEMPO.CO, Denpasar: Pemerintah Daerah Provinsi Bali menolak penyelenggaraan International Trade Fair Tobacco Product and Smoker (Inter Tabac) Asia 2014 yang rencananya akan diselenggarakan di Nusa Dua, Bali pada 27-28 Februari 2014. Penolakan resmi itu disampaikan kepada Menteri Kesehatan dalam surat yang ditandatangani Sekretaris Daerah Bali Cokorda Ngurah Pemayun.



"Kita harapkan semua pihak di Bali memberikan dukungan atas penolakan ini, termasuk dari pihak kepolisian," kata Made Kerta Duana dari Aliansi Masyarakat Peduli Bahaya Rokok (AMPBR) di Denpasar, Sabtu, 8 Februari 2014.



Dalam surat bertanggal 4 Februari 2014 itu terungkap, alasan penolakan Bali karena bukan merupakan daerah penghasil tembakau. Selain itu, Bali telah memiliki Perda Nomor 10 tahun 2011 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR). Surat itu juga ditembuskan kepada Komnas HAM, Komnas Pengendalian Tembakau, Kapolda Bali dan Kepala Satpol PP Bali.



Duana menyebut, pihaknya perlu menegaskan hal itu, karena panitia ternyata telah mulai melakukan persiapan-persiapan untuk penyelenggaraan acara itu. Kepada pihak Bali Tourism Development Centre (BTDC) yang menjadi lokasi acara misalnya, telah dikirimkan permohonan izin dengan melampirkan surat rekomendasi dari Polda Bali.



"Karena itu kami akan menghadap Kapolda untuk menginformasikan adanya penolakan dari Pemprov Bali," katanya.



Advertising
Advertising

Aktivis anti rokok Prof. Dr Dewa Wirawan dari Fakultas Kedokteran Universitas Udayana menyatakan, Indonesia saat ini memang telah menjadi benteng terakhir industri rokok karena menolak untuk meratifikasi konvensi internasional mengenai bahaya tembakau. Karena itu berbagai acara internasional hendak digelar di Indonesia guna menyasar para perokok pemula dan mengembangkan pasar mereka.



"Hanya Somalia dan Indonesia yang masih mau menyelenggarakan acara ini," tegasnya.



Dia yakin, penolakan itu tidak akan mempengaruhi citra Bali sebagai kawasan wisata yang ramah di mata dunia. Bahkan sebaliknya, menciptakan citra baik sebagai daerah wisata yang peduli pada masalah kesehatan.



Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan 64,7 persen pria dan 4,5 persen wanita Indonesia, saat ini, mengkonsumsi rokok yang menempatkan Indonesia pada negara dengan populasi perokok tertinggi di dunia. Lebih buruk lagi karena sebagian besar berasal dari masyarakat miskin di mana rumah tangga miskin itu menghabiskan 11,5 persen penghasilannya pada untuk produk tembakau. Padahal untuk pendidikan hanya disisihkan sebesar 4,5 persen.



ROFIQI HASAN







Berita terkait

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

7 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

12 hari lalu

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn (DB) mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun per 1 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

14 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

27 hari lalu

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

Tersinggung tak boleh utang rokok, pelaku membakar warung dengan melempar botol bensin dan tisu yang telah dibakar.

Baca Selengkapnya

Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

30 hari lalu

Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

Wem Pratama, 33 tahun, warga Jalan Tuba 3, Kota Medan, membunuh ibu kandungnya, Megawati, 55 tahun dengan memukul dan menggorok leher.

Baca Selengkapnya

Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

41 hari lalu

Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

Hasil pemeriksaan medis yang baik tak menjamin perokok sehat. Untuk memastikan kesehatan perokok satu-satunya jalan adalah total berhenti merokok.

Baca Selengkapnya

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

45 hari lalu

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

Selandia Baru akan akan melarang penjualan rokok elektrik sekali pakai untuk menurunkan angka perokok usia muda.

Baca Selengkapnya

Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

56 hari lalu

Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

Faisal Basri menyatakan perusahaan rokok memiliki lobi-lobi yang kuat di lingkungan Istana dan pembuat undang-undang.

Baca Selengkapnya

Produsen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok

56 hari lalu

Produsen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok

Benny mengklaim industri rokok hanya melakukan komunikasi dengan pemerintah melalui jalur-jalur yang legal.

Baca Selengkapnya

COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

5 Maret 2024

COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

Sesi kesepuluh Konferensi Para Pihak (COP10) Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau WHO FCTC menghasilkan sejumlah kesepakatan jangka panjang.

Baca Selengkapnya