Warga Sekitar Tambang Emas Minta Kompensasi Rp 3 M  

Reporter

Selasa, 21 Januari 2014 15:41 WIB

Kabupaten Banyuwangi

TEMPO.CO, Banyuwangi - Ratusan warga Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur, berunjuk rasa di depan kantor PT Bumi Suksesindo di kawasan Pulau Merah. Mereka mendesak perusahaan pertambangan emas itu untuk memberi kompensasi uang Rp 3 miliar per keluarga.

Mulanya massa mendemo kepala desa setempat. Mereka menagih janji Kepala Desa Sumberagung, Purwanto, untuk memfasilitasi permintaan warga kepada PT Bumi Suksesindo. Karena kepala desa tidak berada di kantor, mereka menuju kantor PT BSI. Namun, mereka tetap gagal bertemu dengan manajemen perusahaan.

Juru bicara pengunjuk rasa, Budi Purnomo, mengatakan tuntutan warga sebesar Rp 3 miliar itu dirumuskan bersama kepala desa dan telah diajukan kepada PT Indo Multi Niaga--pemegang kuasa pertambangan sebelum PT BSI--sejak 2011. Ada 5.000 warga dari empat dusun yang mengajukan tuntutan. "Itu kompensasi kesejahteraan. Tapi sampai tahun ini tuntutan kami tidak dipenuhi," kata Budi ketika dihubungi Tempo, Selasa, 21 Januari 2014.

Menurut dia, angka Rp 3 miliar itu dianggap pantas karena paling dekat terkena dampak pertambangan emas bila beroperasi. Dampak yang akan diterima warga, kata dia, antara lain tidak bisa menerima manfaat dari hutan lindung di Gunung Tumpang Pitu. Sebab, status hutan seluas 1.900 hektare diturunkan menjadi hutan produksi dan perusahaan akan melakukan pertambangan terbuka di hutan tersebut. Dampak lainnya, limbah pertambangan akan mempengaruhi pertanian warga dan nelayan.

Kuasa eksplorasi pertambangan emas di Gunung Tumpang Pitu pada 2007 awalnya dipegang oleh PT Indo Multi Niaga (IMN), yang mengantongi kuasa eksplorasi perusahaan emas seluas 11.621,45 hektare. Namun, karena konflik internal perusahaan, konsesi tersebut sejak Juni 2012 dialihkan ke PT Bumi Suksesindo. Perusahaan rencananya melakukan eksploitasi pada 2016 mendatang.

PT BSI akan menghasilkan 2,7 ton emas per tahun. Hal itu didasarkan pada hasil eksplorasi bahwa 1 ton batuan di gunung tersebut mengandung 0,9 gram emas. Bumi Suksesindo akan memproduksi 3 juta ton batuan per tahun atau 24 juta ton batuan dalam jangka delapan tahun.

Juru bicara PT Bumi Suksesindo, Musmin Nuryandi, tidak bisa dimintai konfirmasi. Telepon dan pesan pendek yang dikirimkan Tempo tidak dibalas.

IKA NINGTYAS




Berita Terpopuler:
Ahok: Gimana Enggak Banjir Kalau Tanggul Dibolongi?
7 Ekspresi Sewot Ani SBY di Instagram
Jokowi Rembuk Banjir di Katulampa, Ini Hasilnya
Seberapa Kaya Sutan Bhatoegana?
Geram Ahok Soal Molornya APBD DKI

Berita terkait

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

2 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

2 hari lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

4 hari lalu

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

Rektor UPN Veteran Yogyakarta Irhas Effendi menyebut ada fenomena cukup menarik dari para peserta UTBK SNBT 2024 di kampusnya.

Baca Selengkapnya

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

7 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

10 hari lalu

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/

Baca Selengkapnya

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

11 hari lalu

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

28 hari lalu

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

Jaringan Advokasi Tambang melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

29 hari lalu

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

Kasus dugaan korupsi di PT Timah, yang melibatkan 16 tersangka, diduga merugikan negara sampai Rp271 triliun. Terbesar akibat kerusakan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

29 hari lalu

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

Pergerakan saham PT Timah Tbk. atau TINS terpantau berfluktuatif usai terkuaknya kasus korupsi tata niaga timah di wilayah IUP. Begini analisisnya.

Baca Selengkapnya

Kasus Harvey Moeis Korupsi Timah, Peran Lobi-Lobi hingga Membeli Barang Mewah Miliaran

30 hari lalu

Kasus Harvey Moeis Korupsi Timah, Peran Lobi-Lobi hingga Membeli Barang Mewah Miliaran

Pada Kamis, 4 April 2024, istri Harvey Moeis, selebriti Sandra Dewi mendatangi Kejaksaan Agung untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi

Baca Selengkapnya