Penggabungan Bapedal dengan Meneg LH itu Set Back

Reporter

Editor

Senin, 14 Juli 2003 11:31 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Penggabungan Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (Bapedal) dengan Menteri Negara Lingkungan Hidup (Meneg LH) adalah suatu kemunduran. Itu telah mereduksi fungsi Bapedal sebagai instansi teknis pengelolaan lingkungan hidup. “Itu set back. Karena marahnya, kami sebut pemerintahan ini sebagai rezim baru tanpa agenda lingkungan hidup,” kata Direktur Eksekutif Walhi Emmy Hafild dalam pemaparannya di Hotel Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (9/1) siang. Pemerintah menggabungkan kedua lembaga tersebut dengan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 4 Tahun 2002 tentang Perubahan Atas Kepres Nomor 108 Tahun 2001 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Menteri Negara. Presiden juga mengeluarkan Keppres Nomor 2 Tahun 2002 tentang perubahan Atas Keputusan Presiden Nomor 101 tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Menteri Negara. Emmy menilai, kedua Keppres itu adalah tragedi lingkungan hidup tahun ini. Menurut Emmy, penggabungan kedua lembaga lewat Keppres telah menafikan hirarki peraturan perundang-undangan di Indonesia. Padahal keduanya dibentuk berdasarkan Undang Undang dan Peraturan Pemerintah. Keputusan itu membuat posisi sektor lingkungan hidup menjadi lemah. Karena itu, ia menilai, alasan peleburan itu untuk menguatkan fungsi kementerian lingkungan hidup sangat tidak berdasar. “Sebaiknya UU-nya diubah dulu,” kata Emmy berargumen. Emmy menyayangkan tindakan Presiden Megawati yang dinilainya telah melanggar platform yang dibuatnya sendiri dalam masa kampanye pemilu 1999. Emmy menyebutkan, PDIP yang dipimpin Megawati adalah partai yang program lingkungan hidupnya sangat jelas dan sebagai prioritas utama. Namun setelah partai itu berkuasa, platform itu menjadi kabur, bahkan dinilai menjadi lembar hitam sektor lingkungan hidup. Emmy juga memprotes penempatan Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup di bawah koordinasi Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat. Seharusnya, lanjut dia, main stream kebijakan lingkungan hidup berada di bahwa kebijakan ekonomi. “Ini juga suatu penurunan,” tandas Emmy. Di tempat yang sama, Menteri Kelautan dan Perikanan Rokhmin Dahuri, yang dimintai tanggapannya mengenai protes Walhi menolak berkomentar lebih jauh. Ia merasa tidak berkompeten untuk memberikan tanggapan walaupun kementriannya berkaitan dengan Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup. Namun dia menolak anggapan bahwa pemerintahan saat ini tidak memberi perhatian yang besar untuk sektor lingkungan hidup. Dalam sidang-sidang kabinet, menurut Rokhmin, pendapat presiden jelas bahwa sumber daya alam adalah agenda utama. Bahkan pada bulan Februari mendatang, Menteri Negara Lingkungan Hidup Nabiel Makarim akan diberikan kesempatan secara khusus untuk mengungkapkan agendanya dalam hal itu. Namun dia mengakui bahwa dalam implementasinya di lapangan, kerap terjadi kesenjangan. “Jadi ada semacam kesenjangan antara political will dengan implementasinya,” ujarnya. Mengenai pembuatan Keppres yang kontroversial itu, menurut Rokhmin, itu tidak dibahas di sidang kabinet. Kemungkinan dilakukan dengan menteri bersangkutan atau dalam rapat koordinasi bersama menteri koordinasinya. Ia juga mengoreksi ucapan Emmi bahwa Meneg LH berada di bawah kordinasi Menko Kesras. Menurut Rokhmin, sesuai dengan kewenangan dan fungsinya, Meneg LH berada di bawah koordinasi Menko Kesra dan Menko Perekonomian. “Kan lingkungan hidup itu menjembatani antara sistem sosial dan ekonomi,” dia menjelaskan. Koalisi Organisasi Non Pemerintah (Ornop) untuk Penguatan Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam, di tempat yang sama, meminta agar Presiden Megawati mencabut kedua Keppres bermasalah itu dan menerbitkan Keppres yang memberi landasan bagi pengangkatan kepada Bapedal. Permintaan itu menjadi salah satu poin yang termuat dalam surat yang akan disampaikan kepada Presiden Megawati. Mereka juga meminta Meneg LH untuk melakukan kajian tentang bentuk, fungsi dan tugas kelembagaan pengelola lingkungan hidup di tingkat pusat dan daerah. (Deddy Sinaga – Tempo News Room)

Berita terkait

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

7 menit lalu

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Senior Jadi Tersangka

Polisi menetapkan satu orang tersangka dalam kasus penganiayaan yang mengakibatkan tewasnya seorang taruna STIP Marunda

Baca Selengkapnya

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

37 menit lalu

Kepala RS Polri Ungkap Hasil Autopsi Jenazah Taruna STIP Korban Penganiayaan Senior

Taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Putu Satria Ananta Rustika, 19 tahun, tewas diduga dianiaya seniornya di toilet

Baca Selengkapnya

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

39 menit lalu

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

PKS Kota Depok membuka peluang bagi partai politik untuk bergabung pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

54 menit lalu

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

KemenPPPA meminta pacaran pada usia anak sebaiknya dihindari untuk menjaga kesehatan mental.

Baca Selengkapnya

Unjuk Kemampuan Bahasa Indonesia, Xikers Tuai Antusias Penonton Sejak Pertama Muncul

57 menit lalu

Unjuk Kemampuan Bahasa Indonesia, Xikers Tuai Antusias Penonton Sejak Pertama Muncul

Anggota grup asuhan KQ Entertainmet itu lalu menyapa roady, sebutan penggemar xikers, dengan Bahasa Indonesia.

Baca Selengkapnya

Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

1 jam lalu

Koalisi Masyarakat Sipil Gelar Nobar Bloody Nickel, Ungkap Sisi Gelap Kendaraan Listrik

Diskusi film itu ditujukan untuk merespons program pemerintah yang masif mendorong kendaraan listrik (EV) beserta sisi gelap hilirisasi nikel.

Baca Selengkapnya

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

1 jam lalu

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek Gelar Syawalan, Hadirkan Budaya Yogyakarta

Trah Hamengku Buwono se-Jabodetabek menggelar syawalan, hadirkan Budaya Yogyakarta antara lain sendratari dan prajurit keraton Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Terlibat Tambang Timah Ilegal, Pimpinan Media Online di Bangka Belitung Ditahan Polisi

1 jam lalu

Terlibat Tambang Timah Ilegal, Pimpinan Media Online di Bangka Belitung Ditahan Polisi

Polda Kepulauan Bangka Belitung menahan pimpinan salah satu media online terkait dalam kasus penambangan timah ilegal.

Baca Selengkapnya

Pakar Kesehatan Bagi Tips Hadapi Cuaca Panas

1 jam lalu

Pakar Kesehatan Bagi Tips Hadapi Cuaca Panas

Berikut tips yang dapat diterapkan demi terhindar dari dehidrasi hingga heat stroke atau serangan panas saat cuaca panas.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

1 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya