Ini Rekayasa Kasus Suap Akil dari Balik Tahanan KPK

Reporter

Rabu, 8 Januari 2014 14:38 WIB

Mantan Ketua MK Akil Mochtar saat dijenguk istri dan anaknya di rutan gedung KPK, Jakarta, Senin (30/12). TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Bandar Lampung - Susi Turandayani, tersangka kasus suap senilai Rp 250 juta kepada Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar (nonaktif), berusaha merekayasa kesaksian sejumlah pejabat di Lampung agar bisa menyelamatkan Bupati Lampung Selatan Rycko Menoza (lihat: Suap Akil, KPK Periksa Bupati Lampung Selatan). “Ada surat dari dia kepada saya yang meminta saya mengakui uang itu akan diberikan kepada saya,” kata YT, salah seorang saksi dalam kasus itu, Rabu, 8 Januari 2014.

Mantan pejabat di Lampung itu mengaku kaget ketika penyidik KPK mengkonfirmasi surat yang ditulis tangan oleh Susi dari balik penjara. Surat itu kini sudah disita oleh penyidik KPK. “Saya marah sekali karena terseret dalam kasus ini,” ujar YT (lihat: Trik-trik Akil Mochtar: Kalah-Menang Dibikin Duit).

YT kini ketakutan dan bersembunyi setelah pemeriksaan di KPK. Bupati Lampung Selatan Rycko Menoza, yang saat ini berada di Mekah untuk ibadah umrah, tidak bisa dimintai konfirmasi. Beberapa kali telepon genggamnya dihubungi, tapi tidak dijawab. Sejumlah orang tidak dikenal juga menyatroni kediamannya di Bandar Lampung.

Selain YT, KPK juga memeriksa DA yang kini menjabat Asisten Wali Kota Bandar Lampung. Keduanya dianggap mengetahui penyerahan uang senilai Rp 250 juta dari Rycko kepada Akil Mochtar melalui Susi Turandayani, yang menjadi kuasa hukum, dalam sengketa pemilihan kepala daerah Lampung Selatan di Mahkamah Konstitusi pada Juli 2013 lalu (lihat: Siapa Susi T.A., Advokat yang Terkait Kasus Akil). Uang itu diserahkan saat keduanya mengawal sejumlah saksi ke Jakarta.

Rombongan besar para saksi itu menginap di Wisma Lampung, Jakarta, sebelum transaksi. YT kemudian memisahkan diri dari rombongan dan menuju ke Roof Top, sebuah rumah makan, untuk menyaksikan penyerahan uang oleh Wakil Bupati Lampung Selatan Eki Setyanto kepada Susi Turandayani. “Ada telepon yang meminta dari Rp 300 juta diserahkan hanya Rp 250 juta. Saya hanya menyaksikan. Nah, Susi mencoba memutarbalikkan fakta itu,” ucap YT.

NUROCHMAN ARRAZIE




Berita lain:
Anas Sudah di Area Gedung KPK, Kenapa Tak Masuk?
Bantah ke Cikeas, Denny Tuntut PPI Minta Maaf
Jokowi Senyum-senyum Dipanggil Calon Presiden
Pengacara: Silakan KPK Jemput Paksa Anas
BW Bantah Bertamu ke Cikeas Sebelum Periksa Anas
Microsoft: Xbox One Terjual 3 Juta Unit
Atut dan Wawan Jadi Tersangka Korupsi Alkes Banten
Gara-gara Atut, Gaji PNS Banten Terancam Telat







Advertising
Advertising





Berita terkait

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

8 jam lalu

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

Ahli politik dan pemerintahan dari UGM, Abdul Gaffar Karim mengungkapkan sidang sengketa pilpres di MK membantu meredam suhu pemilu.

Baca Selengkapnya

Pakar Ulas Sengketa Pilpres: MK Seharusnya Tidak Berhukum secara Kaku

11 jam lalu

Pakar Ulas Sengketa Pilpres: MK Seharusnya Tidak Berhukum secara Kaku

Ahli Konstitusi UII Yogyakarta, Ni'matul Huda, menilai putusan MK mengenai sengketa pilpres dihasilkan dari pendekatan formal legalistik yang kaku.

Baca Selengkapnya

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

12 jam lalu

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

Ni'matul Huda, menilai pernyataan hakim MK Arsul Sani soal dalil politisasi bansos tak dapat dibuktikan tak bisa diterima.

Baca Selengkapnya

Alasan Mendagri Sebut Pilkada 2024 Tetap Digelar Sesuai Jadwal

1 hari lalu

Alasan Mendagri Sebut Pilkada 2024 Tetap Digelar Sesuai Jadwal

Pilkada 2024 digelar pada 27 November agar paralel dengan masa jabatan presiden terpilih.

Baca Selengkapnya

Dianggap Tak Serius Hadapi Sidang Sengketa Pileg oleh MK, Komisioner KPU Kompak Membantah

1 hari lalu

Dianggap Tak Serius Hadapi Sidang Sengketa Pileg oleh MK, Komisioner KPU Kompak Membantah

Komisioner KPU menegaskan telah mempersiapkan sidang di MK dengan sungguh-sungguh sejak awal.

Baca Selengkapnya

Caleg NasDem Ikuti Sidang secara Daring, Hakim MK: di Tempat yang Layak, Tak Boleh Mobile

1 hari lalu

Caleg NasDem Ikuti Sidang secara Daring, Hakim MK: di Tempat yang Layak, Tak Boleh Mobile

Caleg Partai NasDem, Alfian Bara, mengikuti sidang MK secara daring tidak bisa ke Jakarta karena Bandara ditutup akibat erupsi Gunung Ruang

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Pileg, Hakim Arief Hidayat Bingung Tanda Tangan Surya Paloh Beda

1 hari lalu

Sidang Sengketa Pileg, Hakim Arief Hidayat Bingung Tanda Tangan Surya Paloh Beda

Hakim MK Arief Hidayat menyinggung tanda tangan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh yang berbeda di suratarie kuasa dan KTP.

Baca Selengkapnya

Kelakar Saldi Isra di Sidang Sengketa Pileg: Kalau Semangatnya Begini, Timnas Gak Kalah 2-1

1 hari lalu

Kelakar Saldi Isra di Sidang Sengketa Pileg: Kalau Semangatnya Begini, Timnas Gak Kalah 2-1

Hakim MK, Saldi Isra, melemparkan guyonan mengenai kekalahan Timnas Indonesia U-23 dalam sidang sengketa pileg hari ini.

Baca Selengkapnya

Caleg Ini Minta Maaf Hadir Daring di Sidang MK Gara-gara Erupsi Gunung Ruang

1 hari lalu

Caleg Ini Minta Maaf Hadir Daring di Sidang MK Gara-gara Erupsi Gunung Ruang

Pemohon sengketa pileg hadir secara daring dalam sidang MK karena bandara di wilayahnya tutup imbas erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Pileg di MK: Ribuan Suara PPP dan PDIP Diklaim Berpindah ke Partai Lain

2 hari lalu

Sidang Sengketa Pileg di MK: Ribuan Suara PPP dan PDIP Diklaim Berpindah ke Partai Lain

PDIP dan PPP mengklaim ribuan suara pindah ke partai lain dalam sidang sengketa Pileg di MK hari ini.

Baca Selengkapnya