KPK Dapat Hadiah Patung Penjara dari Seniman

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Jumat, 27 Desember 2013 16:47 WIB

Pimpinan KPK, Abraham Samad (empat kiri), Busyro Muqoddas (tiga kanan) dan Zulkarnaen (kanan) melakukan konferensi pers bersama sejumlah tokoh lintas agama, budayawan dan pendidikan di Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Senin (1/10). TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Yogyakarta - Ali Umar, seorang seniman asal Yogyakarta, menghadiahi Komisi Pemberantasan Korupsi sebuah patung kayu berbentuk penjara. “Untuk kado ulang tahun KPK,” kata lelaki berusia 46 tahun lulusan ISI Yogyakarta itu, Jumat, 27 Desember 2013.

Patung itu berdimensi 14 sentimeter untuk panjang dan lebar serta 34 sentimeter untuk tingginya. Sekilas bentuknya menyerupai sangkar burung dengan empat kaki. Di masing-masing tiang itu terdapat ukiran membentuk tangga. Pada bagian utama “sangkar”, terdapat dua ruangan berjeruji yang saling membelakangi. Di dalamnya terdampat selembar kain mirip sajadah. Dibuat dari bahan kayu jati, terdapat ukiran huruf “RTK”--yang berarti Rumah Tahanan Koruptor--di bagian atas patung.

Menurut perupa kelahiran Padang Pariaman tahun 1967 itu, seluruh materi patung dibuat dari barang bekas. Sementara kayu jati didapat dari bekas tiang rumah dan batangan besi yang menjadi jeruji di patung berasal dari kawat bekas payung rusak milik anaknya. “Selama ini saya memang membuat karya dari daur ulang limbah,” katanya.

Ia mengatakan, bentuk patung itu merupakan sindiran untuk kondisi sel tahanan koruptor. Menggarong jutaan uang rakyat, mereka justru masih bisa menikmati fasilitas mewah di dalam penjara. Bahkan, beberapa koruptor sempat terpergok keluar penjara untuk bersantai dan berlibur. “Alasan sakit dan berobat, mereka keluar penjara,” katanya.

Seperti yang ia gambarkan melalui patung itu, kata dia, semestinya penjara untuk koruptor dibuat minim fasilitas. Satu sel untuk satu orang dan hanya ada sajadah di dalamnya. Mereka juga harus diisolasi dari dunia luar dan sesama tahanan. Hal itu tergambar dari simbol anak tangga yang terdapat pada tiang patung.

Ali mengirimkan kado patung ke KPK itu melalui PT Pos Indonesia (persero). Mengendarai sepeda motor dari rumahnya di Pendowoharjo, Sewon, Bantul, ia datang seorang diri ke Kantor Pos Besar Kota Yogyakarta di Jalan Senopati. Semula ia sempat khawatir, paket kadonya akan disangka barang berbahaya oleh pegawai pos. Jadi, meski telah menyiapkan dus pembungkus, ia tak segera mengemasnya. Ia justru menemui Kepala Bagian Supervisi Layananan Pelanggan Kantor Pos Yogyakarta M.P. Simatupang untuk memperlihatkan isi kiriman. “Nanti malah dikira bungkusan bom,” katanya.

Ia berharap kiriman itu tiba sebelum hari ulang tahun KPK pada 29 Desember. “Semoga dipajang di mejanya Abraham Samad, sebagai pengingat,” katanya.

Simatupang mengatakan, para pegawai Pos memang lazim memeriksa barang kiriman. Caranya, dengan menanyakan isinya pada pelanggan sebelum benda diserahkan pada petugas loket. Jika pelanggan ragu menjawabnya, petugas biasa meminta bungkusan dibuka. Tentang kiriman kado Ali untuk KPK, ia memastikan, kemasan pembungkusnya kuat dan isinya aman. “Kemungkinan besok (Sabtu) sudah sampai,” katanya.

ANANG ZAKARIA











Berita terkait

Beredar Video Harvey Moeis Jalan-Jalan Meski Ditahan, Kuasa Hukum: Itu Nyebar Fitnah

11 jam lalu

Beredar Video Harvey Moeis Jalan-Jalan Meski Ditahan, Kuasa Hukum: Itu Nyebar Fitnah

Kuasa hukum Harvey Moeis dan istrinya Sandra Dewi, Harris Arthur Hedar, membantah kliennya berkeliaran di salah satu pusat pembelanjaan di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

12 jam lalu

Nurul Ghufron Permasalahkan Masa Daluwarsa Kasusnya, Eks Penyidik KPK: Akal-akalan

Eks penyidik KPK, Yudi Purnomo Harahap, menilai Nurul Ghufron seharusnya berani hadir di sidang etik Dewas KPK jika merasa tak bersalah

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

15 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

23 jam lalu

Alexander Marwata Benarkan Pernyataan Nurul Ghufron Soal Diskusi Mutasi ASN di Kementan

Alexander Marwata mengaku membantu Nurul Ghufron untuk mencarikan nomor telepon pejabat Kementan.

Baca Selengkapnya

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

1 hari lalu

IM57+ Nilai Nurul Ghufron Panik

Nurul Ghufron dinilai panik karena mempermasalahkan prosedur penanganan perkara dugaan pelanggaran etiknya dan menyeret Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

1 hari lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

1 hari lalu

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Mangkir tanpa Alasan, KPK: Praperadilan Tak Hentikan Penyidikan

KPK mengatakan, kuasa hukum Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor seharusnya berperan mendukung kelancaran proses hukum.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

1 hari lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

2 hari lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

2 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya